11.hukuman mengajar

92 32 14
                                    



                  Happy reading

Sir Langit baru saja memasuki kelas genius, meletakkan tas di meja. Pandangan guru muda itu menyapu seluruh siswa yang ada di kelas.

"Semalam apa yang kalian semua lakukan?." tanya Sir Langit. "bukannya asrama perempuan ada di lantai tiga?, kenapa bisa berpindah ke lantai dua?." tatapan tajam nan menghunus itu melayang kepada tiga siswinya.

"Ada perang di lantai dua sir, kita bertiga kesana karena penasaran." balas Pelangi santai. Senyuman tipis di berikan gadis angkuh itu kepada Sir Langit.

"Iya sir kita kan penasaran sama suara gaduh di lantai dua, makanya kita memberanikan diri pergi ke asrama cowok." cicit Kejora sambil mengundukkan kepalanya.

"Lalu?, kalian bertiga juga ikut manambah kekacauan yang ada?." Sir Langit memijit kepalanya pening akan tingkah ajaib dari kelas unggul ini. kejora dan binar meringis pelan membenarkan ucapan terakhir Sir Langit.

"Kamu ingat Perkataan sama perkataan saya kemarin?."

Pelangi mengangkat kepalanya menatap manik mata guru muda itu. "Satu yang berbuat kesalahan semua yang akan mendapat hukuman." jawab Pelangi.

"Jadi apa hukuman untuk kami hari ini Sir?." tanya Binar.

semua mata menatap Sir Langit, menunggu hukuman apa yang mereka dapatkan.

"Hari ini hukuman kalian adalah mengajar class standard dan lower class."ujar Sir Langit. Guru muda itu mengeluarkan beberapa kertas yang di lipat kecil kecil di atas meja."Siswi perempuan kalian ambil kertas sebelah kanan dan siswa laki laki kertas sebelah kiri."

"Lalu apa gunanya guru?." Pelangi terkekeh sinis berdiri dari duduknya. Semua mata menatap Pelangi.

"Mulai lagi." sinis Cakrawala membenamkan kepalanya dilipatan tangan di atas mejanya.

"Apa sir tau seberapa bencinya mereka terhadap kami?." tanya Pelanhi lagi. Sir Langit mengangguk beberapa kali.

"Saya tau makanya saya menyuruh kalian mengajar mereka, perlihatkan skill dan ke geniusan kalian kepada mereka dan kamu pelangi cukup untuk membantah perkataan saya!." tegur Sir Langit tegas. "Karena hanya ada empat perempuan di kelas ini jadi kamu Awan ambil kertas sebelah kanan."

Mereka bergantian ke depan mengambil kertas tersebut. Setelah semua kertas habis di atas meja, secara bersamaan membuka kertas memperlihatkan tulisan yang ada di kertas tersebut.

Sir Langit mulai menulis nama serta kelas yang akan mereka semua masuki.


                 •••••••••••••••



Cakrawala dan Binar mulai memasuki class standard 1c, kelas yang tadinya ribut diam seketika melihat ke datangan dua orang siswa genius ke kelas mereka.

"Khm."  Binar berdehem pelan untuk mengurangi kegugupannya. "Perkenalkan aku Binar dan di sebelah aku Cakrawala, kita berdua dari genius class di minta untuk hari ini mengajar di kelas kalian." jelas Binar. Menurut sang gadis tidak terlalu buruk untuk mengajar di standard class karena mereka berdua diterima dengan baik oleh penghuni kelas.

Salah satu diri murid barisan tengah yang duduk di bangku nomor dua mengangkat tangan.

"Mau tanya apa?." suara serak milik Cakrawala mengalun di antara kesunyian kelas. Binar menoleh ke arah si pemuda dengan senyum tipisnya.

"Boleh tanya apa aja kan selagi itu masih tentang materi pelajaran?." tanya siswi yang mengangkat tangan barusan.

"Boleh selagi kita masih bisa menjawab pertanyaan itu." balas Binar dengan senyum tipisnya.

Pyramid high school : genius class ( telah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang