16.topeng small

87 28 15
                                    



             
              Happy reading

Kringgg

Kringggg

"DI HARAPKAN KEPADA SELURUH SISWA GENIUS MEMPERSIPKAN DIRI UNTUK MENGHADAPI KUIS MALAM."

Suara dari alarm serta psiker membuat tidur empat gadis yang tadinya terlelap terbangun dengan malas.

"Ah sial mata gue ngantuk!." gerutu Pelangi. Gadis dengan mata tertutup itu berjalan pelan menuju kamar mandi guna mencuci mukanya.

"Sial banget kuis malam ini, bisa di tiadakan nggak sih ganggu banget." Kejora ikut menggerutu sambil mengacak rambutnya kesal.

Binar menghela napas pelan. Sebenarnya gadis itu pun kesal dengan program yang satu ini. Gadis itu dengan malas mulai berdiri dari tidurnya menyusul Pelangi guna mencuci wajah.

Bintang jangan di tanya gadis itu mencak mencak di atas kasur seperti orang kesurupan. "Akh, kuis sialan nggak guna juga." setelah aksi itu bintang itut berdiri dari tidurnya mempersiapkan diri untuk mengikuti kuis malam.

Tak jauh berbeda denga asrama cewek, asrama cowok pun mengeluh akan kuis malam.

"Lama lama gue buat petisi aja buat musnain kuis malam." sungut Awan dengan kaki di hentak hentakkan ke lantai.

"Gue nggak bisa tidur nyenyak nantinya nih." Keluh guntur berjalan menuju kamar mandi.

"Ck, akhh bangsat." Cakrawala melempar kuat bantal di kepalanya ke arah spiker. "Suara lo keras banget asu ganggu tidur gue!."

Bumi menggeleng gelang kepala melihat kelakuan cakrawa yang menarik selimutnya lalu menggulung diri seperti kepompong.

Bumi turun dari kasurnya menghampiri Sabiru yang masih terlelap."Sabi bangun kita kuis malam hari ini."

Sabiru membuka sedikit matanya melihat Bumi, namun pemuda itu membalikkan tubuh membelakangi Bumi.

Menghela napas pelan pemuda itu dengan kasar menarik kuat selimut Sabiru membaiat sang empu langsung membuka kedua matanya."kuis malam lo nggak ikut?."

Sabiru mengangguk beberapa kali, dengan mata sedikit terpejam pemuda itu turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Angkasa keluar dari dalam kamar mandi melangkah menuju lemari guna mengambil hoodie miliknya.

"Tumben hujannya lebat?." guman Angkasa sambil memakai hoodie tersebut.

Mereka semua keluar dari asrama berjalan beriringan menuju aula. Langkah semuanya terhenti melihat empat orang gadis duduk di kursi luar asrama.

"Lama amat kalian kita kita pada kedinginan tau nungguin kalian." cerca Kejora begitu gadis itu melihat kedatang enam pemuda.

"Siapa yang nyuruh lo buat nungguin kita?." tanya Awan tak kalah sewot nya.

"Lo—."

"Udah." potong Binar melarai perdebatan di antara keduanya.

"Ayo!, kita pergi ke aula." ajak Bintang. mereka berjalan bersama menuju aula sekolah.

"Lo kedinginan?." Bumi membuka jaketnya menyampirkan nya ke pundak pelangi.

"Eh, lo nggak perlu seperti ini." Pelangi hendak lelepaskan jaket tersebut sebelum tangan Bumi membenarkan kembali posisi jaket tersebut.

"Pakai aja gue udah pakai hoodie juga." balas Bumi berlalu meninggalkan pelangi.

Pintu aula terbuka lebar semua siswa genius masuk kedalam.

Pyramid high school : genius class ( telah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang