7.agenda malam minggu.

115 38 9
                                    





Happy reading


Mood Pelangi benar benar hancur malam ini. Gadis itu dengan malas mengikuti ke dua gadis yang tengah menggandeng kedua tangannya, lebih tepatnya menyeret gadis itu. Sedangkan Bintang hanya mengikuti dari belakang.

"Gue malas keluar." ungkap Pelangi. Gadis itu masih geram akan tingkah si kembar siang tadi. Belum lagi Bumi yang mengiyakan sehingga membuat semua orang salah paham.

"Lo masih malu sama kejadian tadi siang?." tanya Kejora. Gadis dengan make up yang masih terkesan natural itu masih fokus pada jalannya.

Mereka semua mempunyai agenda yang sama setiap malam minggu, yaitu berkumpul sambil makan makan di luar. Sekarang ini mereka membuat janji untuk berkumpul di cafe ujung jalan dekat dengan asrama.

"Bintang kenapa jalannya di belakang?." Binar menarik pelan tangan gadis itu dan menggandengnya. Sedangkan Kejora menggandeng tangan Pelangi.

"Ehh, emang nggak apa apa kalau aku gabung sama kalian?." tanya Bintang. Gadis itu menunduk dengan satu tangan memilin milin baju bagian bawah.

Pelangi memberhentikan langkahnya,begitu juga dengan ketiga gadis lainnya. Tatapan tak suka di layangkan Pelangi kepada gadis yang masih saja menunduk takut itu.

"Lo anggap kita apaan?." tanya Pelangi dengan kedua tangan terlipat di dada.

"Teman, a-ku anggap kalian teman." jawab Bintang terbata bata.

"Lalu?." Pelangi mengangkat dagu gadis itu. "Gue paling benci saat seseorang mengunduk ketika berbicara dengan gue." ungkap Pelangi sarat akan ketidak sukaan gadis tersebut.

"Mulai besok jika lo ingin gabung sama kita kita nggak usah sungkan atau merasa nggak enak, gue nggak suka sama drama yang lo peranin!"

Gadis angkuh itu pergi begitu saja meninggalkan ketiga temannya.

"Jangan masuk ke hati sama ucapan pelangi barusan." ujar Kejora.

"Pelangi niat nya baik kok, cuma cara bicaranya yang terkesan kasar." imbuh Binar memberi pengertian.

••••

Lima pemuda berjalan beriringan menuju cafe ujung jalan.. Malam minggu ini begitu banyak muda mudi yang menghabiskan waktu di luar.

Di depan ke limannya ada Sabiru yang berjalan duluan. Pemuda itu enggan untuk bergabung bersama.Sabiru asik mengotak atik hanphone nya sampai-.

Bruk

Pemuda itu terjatuh bersamaan dengan orang yang juga menabraknya. Bahkan hanphone dalam genggaman pemuda itu tergeletak mengenaskan tak jauh dari sang pemilik.

Sabiru berdiri tangan pemuda itu terulur guna membantu laki laki yang baru saja menabraknya.Setelahnya pandangan sabiru teralihkan pada hanpone dengan layar retak semua, memungut hanphone tersebut dan memasukkannya ke dalam saku jaket miliknya.

"Lo Aksa kan cowok yang ngamuk di kantin tadi siang?." tanya Guntur. Mereka semua memang menghampiri Sabiru setelah melihat pemuda itu terjatuh.

"Iya benar lo kan orang yang di hajar Bumi itu." timpal Awan membenarkan.

"Ngamuk?, dihajar, maksudnya apa?." tanya Aksa dengan raut bingungnya. Awan dan Guntur saling melirik satu sama lain. Dua kembar non-identik itu menggaruk kepala secara bersamaan saat tatapan tajam Bumi menghunus kepada keduanya.

"Masa dia nggak ingat sih." Bisik Awan kepada Guntur.

"Ada yang salah sama tu anak deh." imbuh Guntur yang ikut berbisik.

Pyramid high school : genius class ( telah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang