Happy readingBel masuk berkumandang seantero sekolah, sekarang ini PBM telah di mulai. Beberapa guru yang mengajar telah memasuki kelasnya masing masing. Sir Herman masuk ke dalam genius class dengan senyum tipisnya.
"Pagi semua." Sapa Sir Herman.
"Pagi Sir." semua serempak menjawab sapaan guru laki laki itu.
"Baiklah sesuai perkataan saya di awal semester kamarin , hari ini walas baru kalian akan masuk." ujar Sir Herman. Tak lama setelah perkataan Sir Herman, seorang guru muda melangkah masuk dengan penuh wibawanya.
"Waw ganteng banget ." decak Kejora tanpa sadar. Tatapan gadis itu tak lepas sedikitpun dari sosok guru itu.
"Ck, kek sekali lihat yang ganteng aja lo." celetuk Awan dengan nada sinisnya.
"Sirik aja lo." balas Kejora melirik tak kalah sinis ke arah Awan. Dan kembali memandang ke depan dengan senyum manisnya menatap sang guru baru.
"Gun saingan kita kayak nya nambah satu lagi." ujar Awan kepada Guntur yang duduk di samping nya.
"Lo aja gue mah ganteng dari lahir nggak takut kalah saing." balas Guntur dengan alis yang di naik turunkan. Seakan akan pemuda itu tengah mengejek sang kembaran.
"Diam!." suara Pelangj membuat Kejora mengatupkan bibirnya ketika hendak menanyai nama sang guru. Belum lagi Awan, pemuda itu menggaruk tengkuk yang tak gatal karena terkejut dengan suara Pelangi.
"Bukannya pagi ini jabwal kami melakukan pemeriksaan rutin Sir?." tanya Pelangi memandang lurus ke arah Sir Herman. "Harusnya walas baru kami masuk di jam pelajaran ke dua bukan pertama." tambah gadis itu kembali. Pelangi duduk dengan tenang tak merasa terintimidasi sedikit pun meski Sir Herman menatap tajam penuh peringatan kepadanya. Belum lagi murid lainnya menatap pelangi secara terang terangan.
"Untuk mempersingkat waktu kalian semua saya akan langsung memperkenalkan diri." suara bariton penuh wibawa itu memasuki gendang telinga mereka semua. Bahkan tatapan datar guru baru itu menatap satu persatu anak didiknya. Kini semua mata kembali menatap ke arah guru baru tersebut.
"Perkenalkan nama saya Langit Gemilang Perdana, kalian semua bisa panggil saya Sir Langit." ujar Sir Langit. "Saya guru sejarah dan di jam pelajaran kedua saya harap kalian semua tidak terlambat untuk masuk atau hukuman menati kalian."
"Apa ada lagi?." tanya Cakrawala. Bahkan pemuda itu telah berdiri dari duduknya bersiap meninggalkan kelas.
"Kalian semua boleh keluar." titah Sir Langit. Sir Herman menatap tak enak kepada Sir Langit.
"Maklum mungkin baru kenal dengan Sir Langit. Mereka semua siswa yang baik dan berprestasi dan saya harap sir lebih bersabar dalam menghadapi tingkah mereka semua." Tutur Sir Herman.Sir Langit hanya mengangguk beberapa kali.
Mereka semua mulai bergegas berdiri meninggalkan kelas. Pelangi berhenti tepat di depan guru muda tersebut, sedangkan yang lainnya telah meninggalkan kelas kecuali Binar dan Kejora yang masih senang tiasa berdiri di belakang gadis angkuh tersebut.
"Salam kenal sir semoga betah menjadi walas kami kedepannya, jangan seperti sir herman penuh janji manis akan selalu menjadi walas kami sampai lulus." sidir halus Pelangi membuat Sir Langit terkekeh pelan.
"Pelangi!." peringat Sir Herman. Gadis angkuh itu tersenyum manis menatap Sir Herman.
"Pelangi jangan bicara seperti itu." ujar Binar. Gadis berhijab itu memandang ke arah Sir Herman. " maaf sir pelangi cuma nggk mau aja sir di gantikan dengan guru baru." tutur Binar dengan nada tak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pyramid high school : genius class ( telah terbit)
Novela JuvenilTerdapat tiga tingkatan di pyramid high school Tingkat pertama duduki oleh sepuluh siswa dengan kemampuan di atas rata rata.ke sepuluh siswa tersebut menempati genius class.kelas yang hanya di khususkan untuk siswa pintar saja. Di tingkat kedua ada...