16. Initial Plan

765 42 6
                                    

Sesampainya di rumah, keduanya disambut Esta yang bahkan rela menunggu dari saat Zay bilang akan menjemput Argha nya itu.

"Hallo, sayang."

"M-Mama?"

"Wah Argha dapet juara lagi ya? Hebatnya! Sini peluk Mama dulu!"

Argha dengan ragu mendekat dan langsung ditarik Esta hingga tubuh kecilnya masuk dalam dekapan hangat itu.

"Mama bangga banget sama Argha. Argha hebat banget bisa bawa pulang penghargaan seperti itu."

Argha diam. Tiba-tiba hatinya terasa tercubit kencang kala Esta tak berhenti-hentinya memujinya. Matanya mulai tertumpuk air sebening kristal membuat mata cantik itu nampak sangat indah dengan gemerlap dari air matanya.

"Nah karena Argha berhasil sama pencapaiannya, Mama mau buat kue spesial buat Argha. Sayang mau bantu?"

Argha  tersenyum dan mengangguk.

"Lets go, sayang. Argha ganti dulu bajunya."

"Ma, Zay mau keluar."

"Kemana?"

"Ketemu Mell."

"Ngapain, Zay? Ga usah ya!" Esta tau persis apa yang ingin Zay lakukan dengan gadis itu. Ia juga sangat mengenal Mell karena dia sangat menggilai putra bungsunya itu.

"Bentar, Ma." ujarnya seraya menaiki motor nya dan langsung pergi begitu saja.

"Aish anak itu bener-bener ya!"

"Mungkin ada urusan penting, Ma." Kata Argha.

"Yaudahlah. Ayo masuk. Kita pesta dapur."

"Iya, Ma."

***

Kaki jenjangnya memasuki kafe yang lumayan ramai. Ia memesan sesuatu kemudian dia ke tempat yang biasa di duduki.

Tak lama muncul 2 orang lainnya dan bergabung bersamanya.

"Langsung intinya deh. Gw mau ke rumah Mama soalnya. Ada titipan dari nyokap gw juga." ujar remaja bercelana pendek itu menatap ke2 orang didepannya.

"Oke. Lu tau kan kalo Argha sama Zay pacaran?"

"Hm. Zay ngasih tau."

"Lu tau juga rencana Om Surya ke keluarga Mell?"

"Tau. Jadi gimana?"

"Permisi. Pesanan anda."

"Oh iya. Makasih." Haikal memesan 3 minuman yang sama untuk mereka.

"Thanks."

"Jadi?"

"Eh tunggu. Bukannya itu anak baru kemarin yang di base sekolah?" Mahen menunjuk seseorang yang datang memasuki kafe dengan earphone yang ia pakai.

"Siapa nama dia?"

"Putra kata si Argha."

"Argha kenal?"

"Bukannya lu ketemu dia pas lu nganterin Argha ke rumah sakit? Katanya itu anaknya dokter Rafi."

Kenzo menatap lekat wajah itu kemudian, "Lah iya. Iya inget gw."

"Panggil aja ga sih buat gabung."

"Buat apa, njir?! Kita ini lagi bahas rahasia! Gila kali lu."

"Oh iya."

Lalu mereka kembali serius.

"Jadi gimana tadi?"

"Zay udah jadian sama si Mell."

Posesif Boyfie (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang