41. The Wanting Baby

675 31 0
                                    

"Ck lo ngapain sih kesini tengah malem, njing?! Ganggu istirahat orang bah." Keluhnya. Pemuda berpiyama hitam itu duduk dengan lesu. Menatap teman satunya yang juga tepar karena mengantuk.

Jam menunjukkan pukul 1 malam. Tiba-tiba rumah Kenzo kedatangan 2 tamu tak diundang. Yang tak lain dan tak bukan adalah 2 sahabat gilanya yang lengkap menggunakan baju tidur. Malah Mahen hanya mengenakan kaos kutang dan kolor.

Mahen mengeluh jika tadi pintu rumahnya digedor-gedor Zay dan ia diseret menuju rumahnya. Untungnya tadi Haikal belum tidur dan ia mengizinkan karena mengira Zay punya pekerjaan dadakan yang mengharuskan suaminya ikut.

"Gw diusir dari rumah." katanya. Membuat ke2nya menatapnya bingung.

"Lah kenapa pula?"

"Gak tau. Tiba-tiba Argha gak mau deket-deket gw. Serumah pun gak mau. Dia marah-marah terus gw disuruh keluar."

"Lah gak jelas bjir. Kenapa bini lo? Ada yang salah?"

"Gak tau dah. Pas bini kalian hamil, emang mood nya suka acak-acakan?"

"Gw mana tau. Putra ga pernah hamil." ujar Kenzo seraya meminum minuman kaleng yang ia ambil tadi.

"Hen?"

"Haikal? Jangan tanya. Mood orang hamil itu susah. Haikal sering marah, tiba-tiba manja, tiba-tiba nangis, tiba-tiba minta sesuatu gak tau waktu. Bueh apalagi ngidamnya. Suka aneh-aneh."

Zay mangut-mangut tanda mengerti. Setelah dari rumah sakit, mereka pulang. Argha diliburkan untuk hari ini dan semua jadwalnya digantikan oleh dokter Rafi. Malah Argha minta diantar oleh mertuanya. Masih tetap tak mau dekat dengan Zay. Dan tiba-tiba tadi saat Zay selesai dengan pekerjaannya pukul 11 malam, dan ia akan tidur dikamarnya, Argha bangun seketika dan mengusirnya.

"EH?!"

"Bini lo hamil?" tanya keduanya bersamaan. Zay mengangguk sekilas.

"Lah bangke! Bilang dong!"

"Wih selamet sih. Akhirnya mau dapet bayi juga lo."

"Kapan ketauannya?"

"Tadi siang pas ada rapat. Gw kira Argha kenapa-napa pas nyokap gw bilang dia pingsan. Ternyata ada bayinya. Gw gak percaya awalnya karena Argha ga nunjukin gejala apapun. Misal mutah-mutah kek, mual gitu. Pagi tadi juga oke aja perasaan. Tapi tiba-tiba ada bayi 5 minggu di perutnya."

"Ya gak papa sih. Yang penting kan ke2nya sehat."

"Iya juga sih."

"Terus guna lo kesini numpang tidur gitu?"

"Gak juga."

"Terus?"

"Karena gw mau punya bayi, jadi gw mau cuti 3 bulan sebelum Argha lahiran. Gw mau atur ulang kerjaan gw."

"3 bulan? Yakin gak terlalu lama? Berarti 5 bulanan ini lo bakal sibuk banget. Karena kalo mau cepet kelar, semua yang seharusnya lancar harus lo tumpuk."

"Gak papa. Asal kelar aja."

"Yaudah kita atur lagi mulai sekarang aja dah. Nanggung udah bangun."

"Kalian aja lah. Gw ngantuk." kata Mahen seraya menutup matanya.

"Lambo. Bebas milih."

Mendengar kata itu langsung dari Zay, Mahen terlonjak bangun. "Cepet keluarin laptop lah. Lama."

Zay menatap malas temannya itu. Dasar pengkoleksi mobil.

Akhirnya Kenzo mengambil laptopnya. Begitu juga Zay yang membawanya di mobil. Mereka lembur untuk mengatur ulang pekerjaan mereka untuk Zay.

Posesif Boyfie (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang