36. Tommy and One Solution to all his Problems

598 31 0
                                    

BRAK!!

"APASIH SIALAN?!" Kesalnya setelah menggebrak mejanya dengan begitu kencang. Ia mengusap wajahnya kasar. Hari ini sangat berat untuknya. Proyek barunya nyaris hancur karena suatu kendala. Ia harus bolak-balik memeriksa pekerjaanya dan 4 meeting penting harus ia hadiri siang tadi. Untungnya ada sekertarisnya yang membantunya.

Ini sudah pukul 11 malam. Karyawannya banyak yang lembur di kantornya. Ia yang memintanya dan akan memberi bonus besar pada mereka. Seharusnya ini tak wajar karena batas pekerja hanya sampai jam 9. Tapi demi proyeknya itu, ia memaksa. Agaknya ia akan meminta maaf besok karena sikapnya keterlaluan pada para karyawannya.

Ckling!

Ckling!

Ia mengambil kasar ponselnya. Menghela napas melihat banyaknya panggilan dan pesan masuk dari sang adik.

Bayi Dino Rawrr

Kakak

/Panggilan telepon tak terjawab

/Panggilan telepon tak terjawab

Kakak masih sibuk?

Argha udah masak banyak

Kakak dimana?

/Panggilan video tak terjawab

/Panggilan telepon tak terjawab

Argha khawatir Kakak

Kakak masih dikantor?

Kakak dimana?

/Panggilan telepon tak terjawab

Kakak balas aku. Jangan bikin cemas

Kakak ada apa?

Kakak dimana?

Diemlah! Brisik!

Kakak?

Syukurlah Kakak baik-baik aja. Argha khawatir banget

Argha lega

Maafin Argha ya, Kak. Argha cuma khawatir

Kakak kalo ada masalah, yang tenang ya hadapinnya

Argha percaya Kakak bisa. Kakak kan kuat

Ada Argha disini

Kakak kalo butuh bantuan, bilang sama Argha ya

Argha siap bantu Kakak kapanpun itu

Kakak udah makan kan?

Kakak yang semangat kerjanya. Argha tungguin di rumah ya

Tetep tenang dan selesein semuanya pake kepala dingin

There is always Argha here

Tommy memijat kepalanya yang seperti akan hancur. Ia tak sengaja mengirim chat itu pada adiknya. Ia berpikir pasti Argha kaget dengan ucapannya. Tapi yang membuat ia tak percaya, Argha begitu baik padanya. Bahkan disela itu ia masih sempat menanyai apa ia sudah makan atau belum.

Ia tau adiknya kuat. Tapi ia tau Argha adalah pemuda yang tak bisa dibentak. Argha selalu membaca menggunakan nada. Jika ia membaca pesannya tadi, sudah dipastikan hati Argha tercubit kencang. Apalagi selama ini ia memang belum pernah membentak Argha.

Posesif Boyfie (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang