Happy Reading
***
Suara berisik yang berasal dari dapur menjadi pembuka. Haidar yang terlihat mengenakan apron saat memasak agar pakaian kantornya tidak kotor. Tidak lama karena Haidar hanya membuat menu simpel omelet roti tawar.
Pria itu menyajikan masakan pertama kalinya untuk seorang perempuan yang tengah menunggunya di meja makan. Suara kursi yang bergesekan saat ditarik terdengar, disusul dengan Haidar yang langsung duduk tepat di hadapan perempuan itu.
''Selalu menyiapkan sarapan pagi?''
Haidar menggeleng saat perempuan itu bertanya kepadanya.
''What? Jadi, selama ini anakku tidak kamu beri makan?'' tanyanya shock.
''Alana anak kita, El,'' ralat Haidar membetulkan. ''Makan ini dulu baru kita bicara.''
Mengangguk, perempuan yang bernama Elana itu mulai menyantap sarapan hasil buatan pria yang pernah hidup bersamanya selama bertahun-tahun. Pria yang namanya pernah ada di hatinya, pernah saling mencintai namun takdir ternyata tidak menginginkan mereka untuk hidup bersama sampai ajal menjemput. Hubungan mereka kandas di pertengahan jalan karena ada beberapa faktor penyebab.
Tidak terlalu lama menu sarapan buatan Haidar itu habis. Sepasang insan itu berpindah tempat untuk mengobrol lebih santai lagi sekaligus bertukar kabar karena sudah lama sekali tidak bertemu.
Di sinilah keduanya berada, kembali duduk berhadapan di ruang tamu.
''Jadi?'' Elana menaikkan satu alisnya menatap Haidar. ''Belum move on dari mantan istrimu ini kah?'' Seringaian di wajah Elana terlihat.
Haidar membalas tatapannya. ''Kalau dibilang sepenuhnya move on tidak semudah itu. Aku masih merasakan bayang-bayangnya. Apalagi kita hidup bersama sudah belasan tahun lamanya. Aku seorang laki-laki, El. Jujur, sangat susah bagiku untuk melupakan masa lalu kita.''
''Harus bisa, Mas,'' tekan Elana.
''Aku masih berusaha.''
''Terkadang kamu hanya mengatakannya dalam hati, bukan melakukannya dengan perbuatan. Aku bukan ingin meruntuhkan kembali pertahananmu, Mas. Tapi, kehadiran diriku di sini hanya satu, yaitu Alana. Dia anakku, anak kandungku. Rasanya tidak nyaman jika selalu berjauhan dengannya.''
''Apalagi sekarang aku sudah menikah lagi,'' sambungnya penuh kejujuran.
''Aku tau itu, El,'' sahut Haidar, ''Sungguh, aku sudah berusaha. Karena aku sadar jika tidak selamanya masa lalu bisa kembali lagi untuk menjadi masa depan. Ada kalanya masa lalu hanya bisa dijadikan pelajaran untuk lebih sadar lagi dengan kesalahan.''
''Kapan kamu menyadari itu, Mas?"
Haidar terdiam sejenak. Obrolannya dengan seorang gadis seketika berputar bak kaset mulus. ''Baru-baru ini. ''
''Tujuanku datang ke sini juga ingin memastikan. Aku ingin memastikan kamu sudah melupakan kenangan indah kita karena aku tidak ingin perempuan yang berada di sisimu akan terluka karena masa lalumu. Bukankah sebelumnya kita berpisah secara baik-baik?''
Jika waktu diputar, itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Ketika Alana baru saja melangsungkan ujian kelulusan saat SD kelas 6. Hadiah kelulusan Alana adalah dengan mendapat kabar bahwa kedua orang tuanya berpisah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Duda
RomanceSEASONS 1 CERITA DENGAN ALUR RINGAN!!! WELCOME TO SPESIALIS LAPAK HAPPY ENDING! ***** Pertemuannya dengan Alana ternyata membawanya menuju jurang penuh siksaan. Zea tak tahu kesalahan apa yang dia perbuat sampai-sampai harus hidup bertetanggaan den...