14 | Perasaan aneh? Cemburu?

16.9K 1K 124
                                    

HOLA

How Are You Beb?
Kawal terus cerita ini sampai end okeii^^

🤍HAPPY READING🤍

***

"Oke sekarang mulai, jadi gimana ceritanya Adhara bisa di sini dan jadi pembantu lo?" Atlas mulai meminta penjelasan dari mereka berdua.

"Jadi, sebenernya gue keluar dari rumah Elara, itu alasan pribadi gue kalian gak perlu tau. Malam itu dalam keadaan gue yang bisa kalian sendiri sekarang, gue ketemu Asa dia yang nolongin gue dan bawa gue kerumah sakit." jelas Adhara.

"Terus?"

"Ya gitu gue di bawa Asa ke rumah sakit naik motorny..."

"HAHHH!!" teriak Orion tiba-tiba.

"Apaan sih Oon ah elah untung gue kagak ada riwayat jantung." omel Leo.

"Serius lo naik motornya Anta? motor item yang gak berbentuk itu?" tanya Orion penasaran tanpa menggubris ucapan Leo.

Adhara hanya menganggukan kepalanya, heran mengapa reaksi sahabat kekasihnya itu berlebihan, ralat majikannya.

"Oke, terus kenapa bisa lo jadi pembantunya Anta?"

"Gue kasian aja, salah?" jawab Antariksa datar.

"Ya, gak sih tapi masa cantik-cantik gini lo jadiin pembantu." ujar Leo.

"Gak papa Le, gue emang butuh buat biaya hidup dan gue sangat berterima kasih sama Asa karna udah terima gue jadi PEMBANTUNYA." jawab Adhara dengan sedikit meninggikan nada bicaranya di akhir kalimat.

"Oke udah kan udah beres, gue laper nih pesen makan dong, mie gacoan ya." ujar Orion yang sudah tak bisa menahan rasa laparnya.

"Sini biar gue beliin, berhubung ini hari pertama gue kerja." tawar Adhara.

"Gak! pesen aja." larang Antariksa.

"Gak papa kok Sa, sekalian gue mau cari pakaian dan keperluan gue yang lain."

"Ayo gue anter." Rigel seketika berdiri.

"Gak, biar gue aja." ujar Atlas tak mau kalah.

"Udah-udah orang Adhara maunya sama gue, iyakan Ra?" ujar Leo menengahi.

"Gak!" bariton rendah itu kembali terdengar, namun Adhara tidak menggubris.

"Oke, kalo gitu kalian bertiga suit deh." final Adhara.

Mereka bertiga akhirnya menuruti ucapan Adhara, dan yang menjadi pemenang adalah Rigel.

"Yaudah yuk Gel." ajak Adhara dengan sengaja menggandeng lengan Rigel yang tertutup jaket hitamnya.

"Sama gue!" Antariksa mencekal pergelangan tangan gadis itu.

"Gak! Gue maunya sama Rigel." dan langsung mengikuti laki-laki bertatto itu.

Adhara merasa sangat puas sudah berhasil mengerjai Antariksa.

"Rasain siapa suruh sebut gue pembantu." gumamnya pelan.

Antariksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang