26 | Sahabat

13.2K 704 52
                                    

HOLA

How Are You Beb?
Kawal terus cerita ini sampai end okeii^^

🤍HAPPY READING🤍

***

Pagi ini Antariksa sedang mengantarkan Adhara menuju kelasnya, tautan tangannya tak pernah terlepas dari gadisnya, walaupun beberapa kali Adahra mencoba melepaskan, tapi lagi-lagi Antariksa makin mengeratkannya. Hal itu sudah jadi hal biasa bagi seluruh siswa ARCADIA.

Entah mengapa semakin ke sini semakin hilang Antariksa si kutub itu, ia tak pernah bisa jauh dari Adhara, bahkan akhir-akhir ini laki-laki itu lebih sering tersenyum.

Saat sudah sampai di ruang kelasnya, Adhara melihat Alula yang duduk termenung dan Chara di sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Adhara, tapi Chara hanya mengedikkan bahunya.

"La?, lo kenapa?" kini Adhara ikut duduk di sebelah Alula sambil merangkul bahu gadis itu.

"Gue emang pacar yang gak becus ya Ra?" lirih Alula. Kini Adhara tau mengapa pagi ini gadis itu merenung, pasti ucapan Leo padanya masih terus terngiang.

"Enggak La, ini bukan salah lo, lagian Orion udah baikan kan?, nanti kita coba ngomong baik-baik sama Leo ya?" Adhara menenangkan dan di balas anggukan oleh Alula.

Proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya. Kini kelas XII sudah di fokuskan untuk mengerjakan berbagai latihan soal, karna mengetahui ujian sudah tinggal menghitung bulan saja. Bell istirahat pertama sudah berbunyi, ketiga gadis cantik itu memutuskan untuk ke kantin.

Tapi ada prasaan gugup di hati Alula, pasti rasanya tak sama, apalagi kekasihnya itu masih terbaring di rumah sakit. Saat baru saja mereka memasuki kantin, Antariksa segera memberi kode pada Adhara.

"Yuk!" ajak Adhara.

"Lo sama Chara duluan aja, gue pesen dulu." jawab Alula yang biasanya makanannya selalu di pesankan Orion, tapi kali ini ia harus memesannya sendiri.

"Loh kenapa belum makan?" tanya Adhara yang melihat sepiring nasi goreng Antariksa belum tersentuh sama sekali.

"Nunggu lo Ra, suapin!!" ujar Antariksa terang-terangan dengan nada manjanya.

"Asa!, malu banyak orang, makan sendiri ya?" Adhara sangat frustasi menghadapi sifat Antariksa yang sekarang.

"Gak mau Ara!, maunya di suapin!" rengek Antariksa sambil memanyunkan bibirnya.

Prang!!

Sendok yang berada di tangan Rigel, Atlas, dan Leo seketika jatuh bersamaan. Mulut mereka terbuka, tak bisa berkata-kata lagi dengan kelakuan ketuanya yang seperti bayi jika di depan Adhara.

"Apa lo!" sungut Antariksa dengan bariton rendahnya kepada tiga sahabatnya itu, dan mereka hanya menggelengkan kepalanya.

Tak berselang lama, Alula datang dengan nampan yang berisi semangkuk bakso dan segelas es teh. saat baru saja meletakan makanannya di atas meja, tiba-tiba,

BRAKK!

Semua terlonjak kaget melihat Leo tiba-tiba menggebrak meja saat melihat kehadiran Alula, entah kenapa sifat Leo kepada Alula sangat berubah, Leo yang terkenal lembut kini tak bisa mengontrol emosinya saat melihat Alula.

Antariksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang