Bab 35 🔞🔞

1.7K 28 0
                                    

SELAMAT MEMBACA~




Setelah hari itu, hubungan antara toji dan (name) mengalami 'hiatus' tetapi walaupun hubungan mereka 'hiatus', toji tetap mengantar serta menjemput (name).

Yang dilakukan oleh toji adalah dia tidak menegur (name) dan juga mereka tidak melakukan seks.

(Name) sebenarnya tidak masalah jika mereka tidak melakukan seks karena hitung-hitung mengistirahatkan tubuhnya.

Tapi sebenarnya, (name) juga tidak bisa menahan gejolak dirinya yang ingin sekali disetubuhi oleh toji.

Pernah sekali sebelum mandi untuk berangkat ke kantor, (name) memainkan payudaranya, klitorisnya dan memasukkan jarinya sampai dirinya tiga kali orgasme.

Bahkan pernah juga sekali sewaktu di kantor saat karyawannya pergi makan siang, (name) bermasturbasi di ruangannya.

Saat itu, (name) membuka seluruh pakaiannya lalu bermain menggunakan dildo serta nipple clamps yang dia bawa dari rumah.

Oleh karena itu, (name) berusaha semaksimal mungkin untuk membujuk toji tetapi toji masih tetap mendiamkannya.

Jika dipikir lagi, masalah yang mereka hadapi ini hanyalah permasalahan sepele dimana (name) yang membuat toji kesal karena sikap serta ucapannya sewaktu di rumah orang toji dan toji yang mempunyai pikiran liar dari idenya sendiri tetapi berakhir kesal dengan idenya sendiri.

(Name) mengakui kalau mungkin ucapannya kelewatan maka dari itu dia selalu meminta maaf kepada toji tetapi tetap saja toji mendiamkannya.

Dan pada saat ini, mereka berdua sedang dalam perjalanan ke kantor (name) dengan toji yang fokus menyetir.

"Udah seminggu kamu diemin aku loh, sayang. Kita tuh kayak kebalik gak sih? Harusnya yang perempuan kasih silent treatment ke laki-laki tapi ini malah sebaliknya. Padahal kalo aku yang marah sama kamu, aku gak pernah kayak kamu gini loh bahkan waktu pertama kali kita ketemu juga aku gak begitu." Kata (name) menatap toji dari samping sambil melipat tangannya.

"Huft... ya udah deh, kalo kamu mau diemin aku terus." Kata (name) pasrah setelah tidak ada jawaban dari toji lalu melihat ke arah jalan.

Setengah jam perjalanan dalam keadaan diam, akhirnya mereka berdua sampai di kantor (name).

"Kita kan gak bakalan ketemu seminggu karena kamu harus keluar kota, nanti kamu pas di sana baik-baik ya. Aku udah nyuruh ijichi buat ngabarin seputar kamu ke aku. Tenang aja, aku bakalan ngabarin kamu walaupun kamu gak nyuruh dan gak balas pesan aku. Aku kemaren beliin kamu beberapa vitamin dan udah aku taruh di tas kamu. Terserah mau kamu minum atau kamu buang vitaminnya dan juga gak usah beliin aku oleh-oleh karena aku gak butuh. Hmm... kayaknya itu aja deh yang mau aku sampein. Aku turun ya, sayang. Jangan lama-lama marahnya." Kata (name) sambil mengusap lembut pipi toji.

(Name) mencium pipi toji lalu keluar dari mobil kemudian berjalan sedikit untuk melihat mobil toji yang melaju.

Setelah mobil toji menjauh barulah (name) masuk ke kantornya dan menjalani hari seperti biasanya.

(Name) selesai bekerja pada jam delapan malam dan sekarang dia sedang berjalan keluar dari kantornya untuk menuju ke mobil jemputannya.

Tadi siang ijichi menelepon (name) dan bilang akan ada supir yang menjemputnya sesuai dengan perintah toji.

Setelah keluar dari gedung kantornya, ternyata belum ada yang menjemputnya sehingga (name) memutuskan untuk ke kafe yang ada di sebelah kantornya.

Saat (name) sedang berjalan, tiba-tiba ada seorang lelaki yang berlari menabrak kencang (name) dari belakang sampai (name) terjatuh.

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang