Helpless

367 28 1
                                    

🎼⬆️: Chamila Cabello: Shameless

Happy reading.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brak

"Revisi!, tanda baca sama tulisannya masih banyak yang salah"

"Ta-tapi pak"

"Stt, don't talk anymore. Revisi lagi atau saya gak mau tanda tangan".

Maaf atas ketidaknyamanannya, sekarang aku akan memperkenalkan diri dengan benar.

Namaku Aluna saat ini aku sedang berada di sebuah universitas favorit disalah satu kota.

Menjadi mahasiswi memang tidak mudah apalagi jika sudah mencapai semester akhir ada skripsi yang harus segera diselesaikan apalagi jika harus revisi haduh kepala rasanya mau pecah. Aku juga sedang pusing dengan skripsi saat ini.

Saat ini aku sedang dalam mood yang buruk karena dosen menolak skripsi-ku lagi akhirnya aku harus revisi-an, aku sangat stres. Aku benar-benar tidak menyukai dosen pembimbingku itu, dia sangat semaunya sendiri mana susah sekali saat diajak ketemuan.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kantin kampus untuk menghilangkan stres, aku butuh yang manis-manis.

"Siang dhe!" Sapaku ramah pada pemilik warung disalah satu kantin universitas ini.

"Eh neng Aluna, mau beli roti selai melon ya?" Tanyanya padaku, memang aku sering beli roti disini, rasanya sangat enak.

Aku nyengir "Budhe ini tau aja." Saking akrabnya aku memanggilnya Budhe, aku membeli dua roti selai melon dan minum jus melon aku ini pecinta buah melon, apa-apa aku lampiaskan ke Melon.

Aku mencari tempat duduk yang tidak ada seorangpun disana, aku ini introvert aku tidak banyak teman di kampus, bukan karena aku sombong hanya saja aku tidak merasa cocok dengan orang-orang disini, tapi kalau aku bersama orang yang sefrekuensi aku akan banyak bicara.

"Hai Luna, sendirian aja?" tanya seseorang menghampiriku, aku tidak asing denganya dia satu-satunya temanku disini, namanya Reno ya dia satu angkatan denganku.

"Iya nih ren" jawabku sambil nyengir, aku diam-diam menaruh rasa pada Reno. Wajar kan? Aku satu jurusan dengannya itu membuat kami sering bertemu.

Kadang saat kita berada dikelas yang sama dia suka mengajakku bicara entah membahas hal random atau hal yang tidak dia mengerti. Aku heran dia mau berteman denganku karena dia kasihan padaku karena aku selalu diam saja dikelas atau menang dia benar-benar ingin menjadi temanku?.

Aku cukup ragu dengannya namun karena dia selalu mengajakku mengobrol dan sesekali dia juga mengantarkan aku pulang ke kos-an, aku menjadi tidak meragukannya lagi.

Sejak itu kita menjadi lebih dekat, kami akan satu kelas jika hari Senin, Kamis, dan Sabtu mangkanya aku paling bersemangat jika memasuki ketiga hari itu, tapi hari ini masih hari Jum'at dan tidak aku sangka aku akan bertemu dengannya, aku sangat senang.

The Other Side of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang