Destiny

148 15 0
                                    

🎼⬆️: Sondia: First love

Aku ambil lagu ini dari ost Drakor Extraordinary You
Dengerin deh, bagus tau 💆🎧

Aku membuka mata, pandangan pertama yang aku lihat adalah langit-langit malam yang dipenuhi oleh bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membuka mata, pandangan pertama yang aku lihat adalah langit-langit malam yang dipenuhi oleh bintang.

Aku yang dalam posisi tidur berusaha untuk duduk. "Awss" Rintihku, aku memegangi kepalaku yang terasa pusing.

"Kau sudah bangun?"

Aku terkejut saat melihat seorang pria memakai pakaian serba hitam sedang duduk di bebatuan yang terletak di depanku.

"Siapa kau?" Aku sedikit waspada kepadanya, dia terlihat aneh dan wajahnya ditutupi dengan topeng, apa dia perampok?.

Orang itu mendekat ke arahku. "Minumlah." Dia menyerahkan sekantung kain yang didesain khusus untuk menampung air, mirip-mirip seperti botol air di dunia modern tapi ini terbuat dari kain.

Aku menerima kantung air itu dengan cepat. "Terimakasih." Aku meminum air itu dengan serakah, tenggorokanku terasa sangat kering.

Mataku berbinar setelah meminum air ajaib ini, rasa sakit dan pusingku mendadak menghilang entah kemana . "Minuman macam apa ini? Tubuhku seketika tidak merasa sakit lagi."

"Itu air herbal, apa kau tidak mengetahuinya?"

Aku menggeleng, memangnya aku tahu tentang hal semacam itu? Aku ini orang modern yang jika sakit minum obat resep dari dokter.

"Jadi siapa kau?" tanyaku sekali lagi, pasalnya tadi dia belum menjawab pertanyaanku.

"Kau tidak perlu tahu siapa diriku."

Sok misterius sekali orang ini.

"Jelas aku harus tahu, aku bisa saja curiga kepadamu."

"Kenapa kau harus curiga?"

"Ya, aneh saja ada orang malam-malam dihutan sendirian terus wajahnya tertutup topeng, apa kau perampok? Kalau iya lepaskan saja aku, aku tidak punya apa-apa sekarang."

"Bisa-bisanya kau berpikiran buruk kepada orang yang telah menyelamatkanmu."

"O-oh begitukah? Kalau begitu terimakasih." ucapku sedikit menunduk.

"Kalau kau sudah sedikit lebih baik, maka kau bisa pergi kan?"

"Itu sebenarnya aku... tersesat di hutan." Aku memasang wajah melas, siapa tau dia akan berbaik hati ingin mengantarkan aku sampai di jalan setapak.

Terdengar helaan nafas keluar dari mulutnya. "Hah~ merepotkan, kau tinggal dimana?"

Aku harus menjawab apa, haruskah aku menjawab jujur? Baiklah jujur lebih baik kan.

The Other Side of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang