SEBELUM BACA FOLLOW DULU, aku maksa😾🔪
cinta sepihak sih udah biasa, tapi pernah gak sih lo?.
Aluna seorang mahasiswi semester akhir yang akan segera lulus dan melanjutkan karirnya sebagai Seniman. Semua mimpi itu harus dirinya kubur dalam-dalam.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku mengelus bulunya yang halus. "Cepat habiskan sebelum singanya datang."
"Kau sedang berbicara dengan siapa?."
Aku berjingkrak kaget saat Rui yang tiba-tiba muncul dibelakangku. "Agh, Astaga kau selalu membuatku kaget." Aku berdiri menatapnya.
"Aku bertanya kepadamu kau sedang berbicara dengan siapa?."
"Itu...bukan siapa-siapa." Aku berusaha menutupi kucing itu dengan tubuhku saat Rui berusaha melihat apa yang ada dibelakangku.
"Menyingkir lah aku ingin lihat kau sedang menyembunyikan apa?." Rui ingin menggeser tubuhku namun dengan cepat aku berdiri di depannya lagi.
"Tidak ada apapun disini!." ucapku meyakinkannya.
"Kalau begitu biarkan aku melihatnya."
"Jangan plis.."
Meong...
"Suara apa itu?." tanya Rui, dia menggeser tubuhku tanpa aba-aba membuatku terhuyung kesamping.
"Kau membawa hewan kedalam rumah?." ucapnya penuh amarah. Terdengar suara helaan nafas keluar dari mulut Rui. "Hah...kenapa kau begitu ceroboh?."
"Maaf, habisnya aku tidak tega membiarkannya sendirian, maaf." Aku menunduk merasa bersalah. "Memangnya kenapa tidak boleh membawanya? Lihatlah dia, hewan selucu itu tidak mungkin aku abaikan bukan?." Telunjukku mengarah ke kucing hitam yang sedang menjilati tangannya itu.
"Kau ini gampang terpengaruhi ya, bagaimana jika itu bukan kucing tapi siluman? Siapa yang akan bertanggung jawab jika ada hal yang tidak diinginkan disini?."
"Apa, siluman?."
"Iya, banyak hewan seperti itu disini."
Hik.
Aku menatap kucing itu heran. "Hei, kenapa dia cegukan ya? Apa dia tidak cocok dengan makanannya?" Aku berjongkok demi melihat kucingnya dengan lebih jelas.
