•
Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun akibat suara berisik dari luar, dengan wajah kusut khas orang baru bangun tidur aku memaksa untuk keluar kamar.Semua bangsawan yang mengikuti sayembara berlarian keluar dari kamar masing-masing bahkan mereka sudah siap dengan pakaian rapi mereka.
"Kenapa kalian semua pada lari? Apa ada gempa?," tanyaku kepada salah satu wanita yang lewat di depanku, kalau tidak salah dia menempati kamar tepat disamping kamarku.
Disini kamarnya berjejer lurus saling berhadapan, jadi satu lorong bisa ada 20 kamar. "Gempa apa? Apa kau ini bicara apa?."
"Lupakan saja, lalu kenapa kalian semua terburu-buru lari keluar?"
"Kau tidak tahu? Semua kandidat diperintahkan bangun pagi-pagi untuk persiapan pertandingan," ucapnya, wanita itu memandangiku dari atas sampai bawah.
"Pantas saja orang dia baru bangun tidur, tch bagaimana dia akan menjadi istri pangeran nantinya jika bangun saja terlambat?" ucapnya lirih tapi masih bisa aku dengar.
"Oh baiklah, kau boleh pergi maaf sudah menahanmu."
Dia berdecak kemudian pergi meninggalkanku."Padahal aku sudah bertanya baik-baik tapi kenapa responnya seperti itu ya, heran orang-orang disini aneh semua." Aku memilih masuk kamar dan bersiap.
"Kenapa Lily tidak membangunkan aku sih." Aku bersiap-siap dengan terburu-buru.
Selesai bersiap aku menuju tempat dimana para kandidat berkumpul, dari jauh saja aku bisa melihat kerumunan itu. Aku masuk disalah-satu barisan yang masih kosong.
"Apakah semua kandidat sudah tiba?," ucap seorang pria, jika dilihat dari pakaiannya, sepertinya dia memiliki pangkat yang tinggi disini.
"Kalau begitu akan saya bacakan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi para kandidat selama pelaksanaan sayembara."
Setiap kandidat harus bertindak jujur dan adil.
Aku tau itu pasti ada di peraturannya, tapi apa iya para bangsawan licik seperti mereka akan bisa bersikap jujur?.
"Apakah para putri sudah paham dengan peraturannya?"
"Mengerti!"
"Baiklah, untuk pertandingan pertama kalian akan berkuda memasuki hutan yang ada disana."
Aku menoleh ke hutan yang pria itu tunjuk, sangat gelap, apa tidak apa-apa jika aku masuk ke dalam hutan sana? Lagi pula kenapa harus memasuki hutan.
"Maaf apa saya boleh bertanya?" Salah satu kandidat yang berada agak jauh di depanku itu mengangkat tangannya.
"Iya, silahkan"
"Apa tidak berbahaya jika memasuki hutan yang gelap itu?"
Nice question!.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side of Story
FantasySEBELUM BACA FOLLOW DULU, aku maksa😾🔪 cinta sepihak sih udah biasa, tapi pernah gak sih lo?. Aluna seorang mahasiswi semester akhir yang akan segera lulus dan melanjutkan karirnya sebagai Seniman. Semua mimpi itu harus dirinya kubur dalam-dalam. K...