SEBELUM BACA FOLLOW DULU, aku maksa😾🔪
cinta sepihak sih udah biasa, tapi pernah gak sih lo?.
Aluna seorang mahasiswi semester akhir yang akan segera lulus dan melanjutkan karirnya sebagai Seniman. Semua mimpi itu harus dirinya kubur dalam-dalam.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku terbangun di tempat yang sudah tidak asing lagi di ingatanku, tempat yang hanya berwarna putih.
"Kau sudah bangun?" ucap sosok putih yang berdiri tepat di depanku.
"Hah~ kau lagi"
"Kau tidak senang bertemu denganku?"
"Begitulah, oh aku ingin bertanya sesuatu kepadamu"
"Sebenarnya aku sedikit marah kepadamu tapi tidak apa-apa, kau ingin tanya apa?."
"Mengenai buku itu, kenapa alurnya berbeda dari yang ada di buku?."
"Ah, aku lupa bilang ya."
"Ck sshhh, seperti yang aku bilang dulu bahwa kau disini untuk mengubah alur hidup wanita itu."
"Maksudmu Deluna?"
"Yep! Maujud memberimu buku itu supaya kau dapat mengetahui apa yang harus kau lakukan, sebenarnya sejak kau datang ke dunia ini buku itu sudah tertulis ulang."
"Dengar Aluna, setiap hal yang kau lakukan sekecil apapun itu akibatnya akan menentukan takdirnya dan takdirmu."
Aku diam mencerna ucapannya. "Apa jika aku tetap berakhir sama seperti ending buku yang aku baca itu aku akan benar-benar mati?."
"Ya, kau akan berakhir sebagai jiwa yang penasaran dan tubuhmu akan lenyap."
"Tch, yang benar saja harusnya kau bertanggung jawab atas hidupku, kau yang membawaku kesini maka kau juga harus mengembalikanku." Ucapku dengan penuh penekanan, mataku menatap tajam sosok di depanku itu.
"Kau akan terus hidup atau tidak itu tergantung usahamu, dan jika 'dia' berbaik hati kemungkinan kau akan selamat."
"Lalu bagaimana caraku agar bisa kembali ke dunia asalku? Aku harus mengetahuinya."
"Kau masih belum bisa kembali."
"Kenapa?."
"Sudah ku bilang tugasmu masih belum selesai disini."
"Iya aku tinggal mengubah alur hidup Deluna kan? Aku sudah mengubahnya dia akan baik-baik saja jika dia tidak mendekati pangeran pertama itu."
