Denial

109 10 1
                                    

🎼⬆️: LYN: Love Story

Dari ost the legen of the blue sea

Happy reading.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua kekasih itu saling bertatapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua kekasih itu saling bertatapan. "Hari sudah mulai gelap, kau segeralah kembali ke mansion mu." ucap si pria dengan penuturan yang lembut.

"Kenapa waktu berjalan begitu cepat sekali? Padahal aku ingin lebih lama bersamamu."

Si pria menangkup wajah wanitanya itu. "Kita bisa terus bersama saat kita sudah menikah nanti."

"Benarkah? Kau akan menikahiku?."

"Iya, tunggu sampai waktu itu tiba."

"Janji ya?" Si wanita menjulurkan jari kelingkingnya, dan dengan senyuman si pria menautkan jari kelingking mereka.

"Iya aku janji."

Mereka saling berpelukan satu sama lain, sebelum akhirnya pandanganku menjadi gelap.

Aku membuka mataku perlahan. Apa itu tadi? Apakah itu potongan dari memori Deluna lagi? Kenapa memorinya terus muncul di ingatanku.

Aku mengucek mataku, ketika melihat kearah jendela ternyata hari sudah hampir pagi. Pintu kamarku terbuka. "Oh, kau sudah bangun?." tanya Rui, dia berdiri mematung diambang pintu.

"Iya, kenapa memangnya?."

"Baguslah kalau begitu aku tidak perlu susah payah membangunkanmu."

Aku mendelik kearah Rui. "Hei, kau membawa ember itu untuk apa?."

Rui melirik barang bawaannya itu yang kemudian dia sembunyikan dibelakang tubuhnya. "Oh ini, aku baru saja mengambil air tadi. Kau cepatlah bangun dan lakukan tugasmu, kau tidak lupa dengan tugas-tugasmu bukan?."

"Iya aku tau, kau tidak perlu mengingatkanku terus aku belum pikun."

"Kalau begitu aku mau latihan dulu, kau siapkan sarapan untuk ya."

The Other Side of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang