Ketika bulan terlihat indah

129 13 5
                                    

🎼⬆️: Heize ft. Han Soo ji: Round and Round

Dari ost goblin

Happy reading.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ikan itu terus berenang kesana kemari dengan lugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ikan itu terus berenang kesana kemari dengan lugasnya. Aku memandangi mereka dengan perasaan kesal. "Bisa-bisanya dia melakukan hal seperti itu, apa dia tidak menganggap ku?." Aku mengobok-obok air itu dengan kesal.

"Mengingatnya saja sudah membuatku marah." Nafasku berderu, aku ingin sekali memukuli seseorang saat ini. "Astaga, kenapa aku seperti ini sih. Lagi pula aku menikah dengannya juga karena aku butuh dia, jika tidak aku juga tidak akan menikah dengannya."

Aku berhenti mengobok-obok air itu, membuat airnya tenang kembali. Dapat aku lihat ada seseorang yang mendekat kearahku melalui pantulan air kolam.

"Kenapa kau ada disini?." tanya Rui.

Kenapa ha? Kenapa aku tidak boleh disini? Memangnya siapa kau berani mengaturku?.

"Terserahku mau dimana saja." jawabku judes, aku masih enggan menatap wajahnya. Jika aku melihatnya sekarang dapat dipastikan aku akan mencakar wajahnya itu.

"Baiklah-baiklah, tapi kita sudah tidak memiliki banyak waktu lagi mengerti? Kau malah membuang-buang waktu disini, padahal aku menunggumu didepan istana Ruby. Cepatlah kita akan berangkat sekarang."

Si brengsek ini mulai lagi.

Aku benar-benar sangat marah sekarang, aku kembali mengobok-obok air itu dengan lebih membabi-buta demi menyalurkan perasaan marah yang meluap-luap didalam dadaku.

"Hei, kenapa kau mengobok-obok air seperti itu? Kau akan membuat ikannya mati."

Aku memukul air itu dengan keras, apa? Dia menghawatirkan ikan ini?. Aku berdiri menatap Rui, aku sudah tidak kuasa menahan amarah ini lagi.

"Kau mengataiku membuang-buang waktu padahal kau sendiri yang membuang-buang waktu."

"Astaga aku tidak percaya ini." Aku memegang wajah Rui dengan kedua tanganku. "Lihatlah wajahmu, apakah kau benar-benar setampan itu sehingga kau bisa bermain dibelakangku?."

The Other Side of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang