SEBELUM BACA FOLLOW DULU, aku maksa😾🔪
cinta sepihak sih udah biasa, tapi pernah gak sih lo?.
Aluna seorang mahasiswi semester akhir yang akan segera lulus dan melanjutkan karirnya sebagai Seniman. Semua mimpi itu harus dirinya kubur dalam-dalam.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku pernah membaca sebuah artikel. Artikel itu menuliskan tentang dua orang yang dihubungkan oleh benang merah. Mereka ditakdirkan menjadi sepasang kekasih tanpa memperhatikan tempat, waktu, atau keadaan. Benang ajaib ini bisa melar atau kusut, tetapi tidak pernah putus.
"Aku sudah memastikannya dan memang benar adanya bahwa pernah ada pernikahan sepasang kekasih asing disana, jika cerita Lady Deluna benar maka kalian sudah terbukti sudah menikah." ucap Darius dari tempat duduknya.
"Lalu bagaimana dengan putraku Baginda? Bagaimanapun putraku itu sudah memenangkan wanita itu!." Kali ini ibu Wilhelm Cleopatra angkat bicara setelah dia hanya diam saja sedari tadi.
"Aku tau ini sulit Cleopatra, tapi jika benar Lady Deluna sudah menikah dengan pangeran Rui aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi pangeran Wilhelm bagaimana menurutmu?."
Aku dan Wilhelm saling bertatapan. "Saya tidak keberatan Yang Mulia, sepertinya Lady Deluna juga tidak ingin menikah dengan saya, jadi biarkan Lady Deluna yang memutuskannya sendiri"
Darius nampak berfikir, walaupun fisiknya sudah tidak muda lagi aura sadis dan gagahnya masih terasa kuat. "Tidak biasanya aku seperti ini, tapi baiklah aku juga tidak bisa memaksakan pernikahan tanpa didasari cinta. Aku tidak ingin kalian menderita nantinya,"
"Lady Deluna sekarang tentukan siapa yang akan kau nikahi. Kau akan menikah dengan siapa? Pangeran Wilhelm atau Pangeran Rui?." Kini di hadapanku sudah berdiri Rui dan Wilhelm.
Apa? Yang benar saja, aku? Harus memilih salah satu pangeran ini? MANA BISA?!. Halu yang selama ini aku bayangkan sebelum tidur akhirnya kejadian juga aku harus memilih salah satu dari dua pangeran tampan di hadapanku sekarang.
Aku berfikir keras, tapi siapapun pangeran yang harus aku pilih ujung-ujungnya aku akan tetap memilih Rui, karena Si Mannequin itu memintaku untuk menikahinya. Aku mengandeng tangan Rui. "Saya akan menikahinya Yang Mulia." ucapku final, aku tersenyum tipis ke arah Rui.
Semua orang kembali terkejut. "Benar-benar cari mati wanita itu."
"Dia tidak tahu saja kalau hal sial sedang menimpanya."
"Walaupun jelek dia berani juga."
Sial, kenapa memangnya? Apakah orang yang terkutuk juga tidak pantas mendapatkan cinta?. Akan aku tunjukkan seberapa besar kekuatan cinta itu dan mematahkan kutukannya. Bangsawan-bangsawan congkak ini benar-benar membuatku muak.
"Apa kau yakin lady Deluna?."
"Ya, Yang Mulia saya sangat yakin"
"Baiklah, karenanya pernikahan Pangeran Rui dan Lady Deluna akan diadakan besok pagi, kita harus melaksanakan pernikahan sesuai hukum kerajaan."
