Celebrating with you

116 14 4
                                    

🎼⬆️: Lana Del Rey: Young and Beautiful.

Sudah up, ayo rameinn.

Happy reading.

"Kenapa? kau terkejut?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa? kau terkejut?."

Tubuhku membeku ditempat. Aku terpana oleh wajahnya, loh katanya dia terkena kutukan tapi kok tidak ada apa-apa? Wajahnya bersih.

"Aku tau, aku ini tampan jadi bisakah kau berhenti menatapku?."

Aku mengalihkan pandanganku darinya. "Dih, kau tidak setampan itu kok."

"Kalau kau tidak ingin mengakuinya ya sudah."

"Ekhem, bisa kita lanjutkan ritualnya?." ucap pria tua itu, astaga aku sampai lupa kalau pernikahanku belum selesai.

"Apa harus banget berciuman pendeta?."

"Iya, jadi lakukan segera aku masih banyak jadwal di pernikahan orang lain!."

Aku ingin mengeluh lagi namun pergerakan Rui membuatku terdiam. Rui menarik pinggulku hingga aku sangat dekat dengannya. "Segera lakukan saja dan jangan banyak bicara."

Tubuhku berdesir, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya aku sampai khawatir Rui akan mendengar suara detak jantungku. Rui memegang pipiku, pandangan kami saling bertemu. Aku memejamkan mataku ketika kami hampir berciuman, saat bibir kami saling menempel aku dapat merasakan gejolak aneh didalam diriku, hingga beberapa saat kemudian Rui melepaskan ciuman kami.

Aku menatap Rui lamat-lamat. "Ini serius aku melepaskan first kiss-ku dengan Rui?." batinku masih dalam pikiran masing-masing.

"Ritual pernikahan sudah selesai sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri."

Suara tepuk tangan dari para tamu masih belum menyadarkanku dari lamunan. Aku sekarang bertanya-tanya apa yang sedang Rui pikirkan? Apakah dia juga memikirkan hal yang sama denganku?.

"Mau sampai kapan kau menatapku begitu? Apa kau belum pernah berciuman sebelumnya? Ckckck."

Aku meringis mendengar ucapan yang keluar dari bibir Rui. Apa dia juga pernah berciuman sebelumnya? Yah aku tidak heran sih.

Sekarang hanya tinggal menyambut para tamu saja, para bangsawan yang hadir dalam pernikahanku saling memberikan ucapan selamat mereka.

"Selamat atas pernikahan Nona, saya ikut bahagia, emoga Nona selalu mendapatkan kebahagiaan di kehidupan baru Nona."

Aku tersenyum saat Lily memberiku selamat. Semoga saja Lily aku selamat sampai akhir. "Terimakasih Lily." Kini aku melirik Niel yang hanya berdiri disamping Lily. "Kau tidak ingin memberikan aku ucapan selamat Niel?."

Niel menghela nafas berat. "Sebenarnya aku tidak ingin mengatakannya, tapi selamat atas pernikahanmu dan ini hadiah kecil dariku." Niel memberikanku sebuah kotak kecil.

The Other Side of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang