Peran yang Tertukar

89 14 22
                                    

🎼⬆️: Call of Silence

Disini aku pakai pov author ya, tpi nanti juga ada POV Aluna
Nanti ngikut alur aja okeii ^0^.

Happy reading!!.

"Canny berhenti, jangan lakukan hal itu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Canny berhenti, jangan lakukan hal itu!."
Yang bisa aku lakukan hanyalah berteriak.

"Sekarang aku terpaksa harus turun tangan."

Prang...

Suara nafas dari mulut para bangsawan yang hadir menggema ke seluruh aula saat sebilah pisau terjatuh kelantai.

Pelakunya tidak lain adalah Erick yang mencengkram tangan Canny erat membuat Canny terpaksa melepaskan genggamannya pada pisau itu.

"Putri Canny apa yang coba kau lakukan?!." Darius berdiri dari tempat kebanggaannya.

Grep.

Para prajurit mengelilingi Canny dan menodongkan pedang mereka tepat dilehernya. Tidak mungkin, ini persis seperti yang ada dibuku, jika seperti ini Canny akan dihukum mati!.

"Yang mulia dia berusaha melakukan pembunuhan kepada putraku! Dia harus dihukum Yang Mulia!." Teriak Helena dari kursinya.

"Tenang dulu bagaimanpun dia adalah Putri dari temanku, Putri Canny kenapa kau melakukan hal keji seperti itu?."

Canny yang menunduk itu mendongak menampilkan wajahnya yang sudah dibasahi air mata. "Saya tidak terima yang mulia, saya tidak terima jika Sofia menikah dengan Pangeran Alaric."

Aku tertegun ditempat. Sama, ini sama persis seperti dibuku.

"Sofia kau bahagia menikah dengannya? Sedangkan aku? Aku bahkan tidak bahagia karena terpilih menjadi calon istri dari si brengsek itu!."

"Belum menikah saja dia tidak pernah peduli kepadaku, bagaimana jadinya saat kami sudah menikah nanti? Kalaupun aku mati dia juga tidak akan peduli."

"Dia hanya peduli dengan penampilannya, yang aku maksud itu kau Erick! Kau!."

Canny menunjuk ke arah Erick yang diam menonton, bahkan hatinya tidak tersentuh melihat Canny yang meraung mengeluarkan seluruh rasa sakitnya yang selama ini dia pendam.

"Dan untuk kau Sofia, kau telah mengambil posisiku yang selalu aku impikan. Apa kau senang sekarang? Kau senang hah?!."

Para prajurit semakin mendekatkan pedang mereka kearah leher Canny, namun dimata Canny tidak ada ketakutan sama sekali.

The Other Side of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang