SEBELUM BACA FOLLOW DULU, aku maksa😾🔪
cinta sepihak sih udah biasa, tapi pernah gak sih lo?.
Aluna seorang mahasiswi semester akhir yang akan segera lulus dan melanjutkan karirnya sebagai Seniman. Semua mimpi itu harus dirinya kubur dalam-dalam.
K...
Beberapa ilustrasi yg aku dapet dri pin spesial buat part ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidurku terusik ketika cahaya matahari menerobos masuk ke kamarku. "Sudah pagi ya?." Aku menggeliat meregangkan otot-otot tubuhku yang kaku. Ketika aku melirik ke arah sofa, tanpa sadar bibirku membentuk lengkungan.
Perlahan-lahan aku mendekati Rui yang sedang tertidur pulas di atas sofa. Setelah pulang dari pusat kota tadi malam Rui bersikeras ingin tidur satu kamar denganku. Walaupun aku sudah menyuruhnya pergi tapi dia tetap kekeuh, aneh katanya dia ingin memastikan keamanan ku karena di istana Ruby ini hanya aku seorang yang menempatinya.
Padahal dia tidak perlu melakukannya sampai segitunya.
Aku mengamati wajahnya yang tertidur itu, aku menyibakkan rambut Rui yang menutupi jidatnya itu. Jika dilihat-lihat Rui ini lumayan juga, dia tampan seperti saudara-saudaranya yang lain. Memang produk Darius itu produk unggul semua.
Aku tersenyum melihat wajahnya, jika diam seperti ini memang tampan tapi lain lagi jika Rui sudah mulai bicara. Rui ini sempurna minusnya kalau bicara suka menyentil hati sampai ke empedu, tapi dari semua yang ada di Rui aku paling suka dengan manik matanya yang indah berwarna biru.
