Part 24

150 16 3
                                    

Sinar surya masuk ke celah tirai jendela kamar itu. Di sana Kiara mengerjapkan kedua matanya, kepalanya masih sedikit pusing. Tiba-tiba dirinya terkejut lantaran Kiara tidak memakai apapun. Kiara ingat semalam dirinya meminum segelas jus anggur. Tetapi seharusnya yang meminumnya ada Kenan. Pasti ada yang sudah menukar jus anggur itu. Apa Kenan sudah tau tujuan Kiara menikah dengan pria itu.

"Sayang kau sudah bangun" Celetuk Kenan membawakan segelas teh hangat untuk istrinya. Pria itu tersenyum menatap tubuh istrinya yang polos seperti ini.

"... "

"Semalam ada yang menambahkan kadar alkohol cukup tinggi di minuman mu sayang. Aku juga tidak tau siapa yang memasuki alkohol itu. Aku sudah menanyakan ini kepada pelayan kita sayang. Mereka mengatakan tidak memasuki alkohol di minuman itu. Mereka bahkan bersumpah atas nama Tuhan"jelas Kenan menatap istrinya yang hanya diam saja. Pasti banyak pertanyaan yang ingin wanita itu tau jawabannya.

"Semalam... "

Kenan mendekati istrinya yang menggerakkan tubuhnya ke belakang. Kiara bahkan berusaha menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut. "Sayang jangan takut, aku tidak akan menyentuhmu"kata Kenan dengan lembut melihat istrinya yang ketakutan seperti ini.

"Sayang aku minta maaf soal semalam, aku sudah mencoba untuk menahannya. Tapi kau tidak.... Kau yang membuat ku untuk melakukan ini"

"Tidak.... Ini tidak mungkin" Elak Kiara tidak percaya dengan apa yang suaminya katakan. Masa iya Kiara menyerahkan tubuhnya kepada orang yang dirinya benci. Itu sangat mustahil dan Kiara tidak percaya dengan ini.

"Aku berkata jujur sayang, kau semalam menggoda ku. Dan aku sebagai pria yang normal tidak bisa menahan begitu lama" Jelas Kenan dengan entengnya.

"Kau pasti bohong..... Aku tidak mungkin..... "

"Apa perlu kita reka ulang adegan semalam agar kau ingat. Bagaimana kau selamam menggodaku dengan rayuan mu itu" Potong Kenan seraya melepaskan kaos oblongnya di hadapan istrinya.

"Jangan mendekat jika tidak aku akan.... "

"Kau akan apa sayang katakan kepada ku. Aku ini adalah suamimu dan aku berhak dirimu dan juga atas tubuhmu mu ini juga." Ucap Kenan menatap tajam ke arah Kiara. Pria itu langsung meraup bibir Kiara dengan dengan begitu sangat ganasnya. Tangannya juga meremas-remas puting istrinya yang tertutup dengan selimut. Tetapi gadis itu tidak mau kalah dirinya langsung mendorong tubuh Kenan.

"Jangan pernah menyentuh ku"

"Kita belum menikmati ritual malam pertama mumpung kau sudah telanjang dan aku tidak memakai pakaian. Bagaimana kalau kita lakukan saja"

"Kau gila, sampai kapan pun aku tidak mau melakukan sex dengan seorang pembunuh"tegas Kiara menatap tajam ke arah suaminya.

"Jaga bicara mu sayang aku bukan orang seperti itu"

Kiara tertawa sinis mendengar jawaban dari pria itu. Kiara tidak akan pernah percaya dengan apa yang Kenan katakan. Pasti semuanya hanya bohong belaka saja.

"Ingat dengan George Washington pemilik Jung Crop Company. Kau yang telah mengambil hak milik ayah ku sampai dia mengalami stress berat dan meninggal. Tak lama kemudian ibuku sakit-sakitan dan pergi meninggalkan ku. Itu semua karena ulah mu tuan Kenan. Jika kau tidak melakukan ini kepada ku mungkin mereka masih bersamaku" Jelas Kiara menatap sinis dengan penuh dendam dari sorot matanya. Air matanya tak terbendung menetes membasahi wajahnya. Dirinya masih belum bisa menerima jika kedua orang tuanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Dan Kiara di dunia ini hanya hidup sebatang kara.

"Pertama aku tidak pernah mengambil hak milik orang lain. Yang kedua kau itu salah sasaran aku bukan yang menyebabkan ayahmu tiada"tegas Kai.

"Aku tidak percaya dengan ucapan orang seperti dirimu. Kau adalah penyebab kedua orangtuaku tiada!"

After Merried (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang