After Merried (End)

Part 33

"Ini adalah cek yang sesuai dengan kesepakatan kita. Dan kamu bisa meninggalkan kota ini sekarang juga secepatnya"

Wanita itu tersenyum kemudian mengambil selembar cek pemberian dari Kenan. "Kau tak perlu khawatir aku akan meninggalkan kota ini setelah mencairkan uang di bank"ungkap wanita itu langsung memasukkannya ke dalam tasnya. Kenan dan Kiara menang di pengadilan dan pengadilan sudah memutuskan hukuman untuk Sean. Pria itu di jatuhi hukuman 20 tahun penjara dan denda 500 dollar. Setelah kebenaran terungkap perusahaan Sean mengalami kebangkrutan. Banyak pihak perusahaan yang menarik sahamnya dan perusahaan itu sudah benar-benar tutup.

"Verro akan mengantarkan kamu sampai di bandara"

Selly di kawal oleh Verro pergi ke bank untuk mencairkan uang. Hal itu dilakukan oleh Kenan karena dirinya tidak ingin terjadi sesuatu kepada wanita itu. Mungkin saja anak buah Sean menginginkannya dan mengancamnya  untuk membebaskan  pria itu. Dan Kenan tidak ingin hal itu terjadi. Setelah mencairkan uang, wanita itu langsung bergegas pergi ke bandara meninggalkan kota ini.

Tok... Tok...

Kiara membuka pintu rumah itu dan dirinya terkejut melihat ibunya Sean yang berdiri di hadapannya. Dengan wajah penuh permohonan dari wanita itu menyatukan kedua tangannya. "Kiara aku tau perbuatan putraku tidak bisa dimaafkan. Tetapi putraku hanya melakukan apa yang ayahnya pinta"

Kiara tersenyum miris mendengar perkataan wanita paruh baya itu. "Tetapi karena perbuatan kalian kedua orangtuaku sudah meninggalkan diriku untuk selama-lamanya. Kalian juga bahkan merampas apa yang bukan menjadi hak kalian. Kalian hidup dalam kemewahan dengan uang haram itu" Sindir Kiara meninggikan suaranya sampai menggema di seluruh ruangan. Kenan yang berada di ruangan lain mendengarnya dan langsung mendatangi istrinya. Pria itu menatap tajam dan tak suka dengan kedatangan ibunya Sean. Kenan tau apa maksud dan tujuan wanita itu datang ke sini.

"Kau datang ke sini untuk meminta putramu dibebaskan. Percuma saja nyonya Paulla karena itu tidak akan pernah terjadi. Putramu akan membusuk di dalam penjara" Duga Kenan.

"Aku tau tuan Kenan tapi.... "

Kenan melirik arloji di tangannya yang terus menerus berputar tanpa henti.

"Maaf Nyonya Paulla kita harus menemui seseorang sekarang. Jika tidak ada yang yang dibicarakan sebaiknya anda pulang. Anda tau kan jalan pulang ke rumah anda sendiri" Sindir Kenan membuat wanita paruh baya itu sedikit kesal. Hal itu bisa dilihat dari raut wajahnya. Dengan berat hati wanita itu memutuskan untuk meninggalkan tempat ini karena percuma saja Kenan tidak mungkin semudah itu untuk membebaskan pria itu. Paulla sudah mengikhlaskan jika putranya harus menghabiskan masa mudanya di dalam penjara.

Sesampainya di rumah Pulla terkejut karena ada 2 orang pria paruh baya datang. Pria itu bertubuh tinggi, gemuk dan kepalanya botak. Paulla sendiri bingung apa tujuan kedua pria ini datang ke rumahnya. "Maaf ada keperluan apa ya anda ke sini?" Tanya heran. Bukannya menjawab pria itu malah memberikan amplop kepada wanita itu. Tanpa berfikir panjang wanita itu langsung membukanya dan terkejut setelah membacanya.

"Anda harus segera meninggalkan rumah ini"tegas pria itu.

"Pak tapi.... "

"Tidak ada alasan. Anda mau kami paksa atau melakukannya sendiri" Tawar pria itu tidak ada negosiasi sedikitpun. Mereka hanya melakukan tugasnya untuk menyita rumah ini.

"Baik saya akan segera pergi dari sini" Putus Paulla hanya bisa pasrah saja.

Sedangkan Kiara memilih untuk bertemu dengan Selly terakhir kalinya. Kiara sudah menganggap wanita itu adalah temannya bukan rekan kerjanya. Kiara juga sudah membelikan hadiah untuk wanita itu sebagai kenangannya. Kiara bahkan meminta seseorang untuk mendesain kalung dengan liontin dengan kostum yang Kiara minta. Mungkin dengan memberikannya wanita itu tidak akan melupakan pertemanan mereka.