Part 31

179 19 0
                                    

Sesuai dengan keputusan Kenan, istrinya hari ini sudah resmi mengundurkan diri dari pekerjaannya. Kenan memutuskan untuk tinggal bersama kontrakan Kiara selama berada di kota ini untuk urusan pekerjaan. Kontrakan yang Kiara tempati terbilang tidak mewah dari mansion milik suaminya. Rumah yang Kiara sewa berukuran kecil  dengan panjang sekitar kurang lebih dari 100 meter persegi. Jadi setiap ruangan itu 2 kali lebih kecil dari ruangan mansion Kenan.

"Jadi selama ini kau tinggal di tempat seperti ini sayang?" Tanya Kenan memulai pembicaraan mereka saat menginjakkan kakinya masuk ke ruang tamu itu.

"Kenapa kau tidak betah tinggal di sini"

"Aku tidak peduli tempatnya sayang yang penting kita bisa menghabiskan waktu berdua" Balas Kenan tersenyum seraya mendekati ke arah istrinya.

"Aku boleh mencium mu lagi?" Tanya Kenan terus terang. Kenan belum puas dengan ciuman tadi bahkan dirinya ingin selalu merasakan bibir istrinya yang begitu enak. Kiara hanya menganggukkan kepalanya memberikan lampu ijo untuk istrinya. Tanpa berfikir panjang Kenan langsung menarik dagu istrinya kemudian mengulum bibirnya. Kiara juga membalas dan menyeimbagi ciuman itu. Mereka sama-sama mencari kenikmatan cukup lama di sana. Setelah kehabisan nafas mereka akhirnya melepaskan tautan tersebut.

"Aku akan membereskan pakaian mu" Putus Kiara langsung menarik koper itu ke arah lemari pakaian. Kemudian dirinya membuka koper itu kemudian  menyusun pakaiannya di sana.

"Kenan biar aku saja"tolak Kiara saat pria itu membantunya.

"Tidak apa-apa sayang aku saja, inikan pakaian aku jadi biarkan aku yang harus membereskannya."

Saat senja mulai muncul Kenan saat ini sedang membersihkan dirinya. Sedangkan Kiara sudah selesai memasak untuk makan malamnya. Kiara sudah memutuskan untuk menjadi istri yang baik dan melakukan kewajiban dan tugasnya itu. Kiara yang saat ini sedang duduk di ruang tengah membaca majalah tiba-tiba handphonenya suaminya. Awalnya Kiara mengabaikan suara itu tetapi handphone itu terus menerus berdering. Kiara yang penasaran siapa yang sore ini sedang meneleponnya akhirnya beranjak dari tempat duduknya. Kiara terkejut melihat Ibunya Kenan yang saat ini sedang meneleponnya. Kiara langsung mengambil handphone itu kemudian pergi ke kamarnya. Tubuh atletis suaminya yang kekar dan gagah terlihat dengan jelas.

"Kenan ibu mu menelepon mu"ujar Kiara memberikan handphonenya.

"Sayang kau saja yang jawab telepon itu" Balas Kenan membuat istrinya terkejut mendengar jawabannya.

"Kenan kau tau kalau ibumu.... "

"Apa yang kau katakan aku tetap akan mendukung mu. Kau berbicara buruk kepada ibuku aku tetap akan mendukungnya" Jawab Kenan dengan entengnya. Setelah apa yang ibunya lakukan Kenan sunguh-sungguh membenci ibunya. Dirinya merasa jika dia bukan anak dari wanita itu. Jika Bella adalah ibunya kandung Kenan pasti wanita itu mendukung apapun keputusannya. Tetapi wanita itu tidak mendukung sama sekali keputusannya.

Dengan menghela nafasnya kasar Kiara langsung menerima panggilan tersebut. Suara ibunya Kenan terdengar cukup menyedihkan wanita itu membutuhkan maaf dari putranya.

"Kenan akhirnya kau menerima panggilan ku. Kenan kamu dimana sekarang nak ibu sangat khawatir dengan keadaan mu. Kenan katakan sesuatu kepada ibu jangan diam seperti ini"

"Bibi Kenan tidak mau berbicara dengan mu"

"Kiara kau bersamanya?" Tanya Bella tekejut dengan suara wanita yang ia paling benci itu. Bagaimana bisa mereka saat ini sedang bersama.

"Iya bibi"

Rachel yang bersama dengan ibunya Kenan di rumahnya terkejut mendengar pembicaraan itu. Bagaimana bisa mereka bertemu satu sama lainnya. Seharusnya mereka tidak pernah bertemu lagi untuk selama lamanya.

After Merried (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang