Part 12

182 21 1
                                    

"Kau akan ku bunuh sekarang juga!"

Robert memegang pisau tajam ke arah Kiara dan siap untuk menusuknya. Netra mata kebencian terlihat sangat tajam dari sorot matanya. Kiara saat ini terpojok di dinding dan sulit untuk kabur karena pasti dirinya akan tertangkap. Tanpa berfikir panjang Robert langsung meremas benda tajam itu dan mengarahkan ke arah Kiara. Tetapi tangan Kiara menghalang lengan pria itu dengan kuat.

"Kau pikir kau bisa membunuh ku Robert"

Setelah mengatakan hal itu pria itu membulatkan kedua bola matanya. "Kau pikir aku tidak tau kau melakukan ini demi siapa. Kau adalah pria yang sangat bodoh Robert. Rachel hanya memanfaatkan dirimu demi kesenengannya saja setelah tujuannya berhasil dia akan mencampakkan dirimu. Dan kau akan hidup sendirian sedangkan dia hidup bahagia dengan kekasihnya itu."

"Jangan ikut campur dengan urusan ku!" Desis Robert membuat Kiara mengulas senyum manisnya.

"Aku hanya memberikan nasehat kepadamu karena penyesalan selalu datang di akhir. Masih ada waktu Robert, tinggalkan wanita murahan itu dan jalankan hidup mu dengan damai"

Robert yang kesal langsung mengarahkan pisau itu dan akan menusuk perut Kiara. Tetapi wanita itu lebih cepat menendang selangkangan pria itu. Kiara langsung mengambil kayu yang sedari tadi menjadi sasaran setelah dirinya terlepas dari pria itu. Tanpa berfikir panjang dirinya langsung memukul badan Robert hingga membuat pria itu memar. Robert tidak putus asa dirinya langsung beranjak dan ingin membalasnya. Tetapi Kiara lebih cepat memukul kembali Robert bahkan menendang tubuh pria itu. Dengan sorot mata yang tajam Kiara mengambil pisau yang tergeletak itu. Kekesalan dan kemarahan bisa terlihat dengan jelas dari netra matanya. Benda tajam itu langsung ia arahkan di wajah Robert yang tidak berdaya.

Tab.... Tab....

Suara samar-samar langkah kaki terdengar di luar ruangan tua ini yang tidak terpakai lagi. Kiara semakin jelas mendengar langkah kaki. Tanpa berfikir panjang Kiara langsung menggoreskan lengannya dengan pisau. Kemudian dirinya ikut berbaring tidak jauh dari Robert yang terkejut dengan kelakuan wanita tersebut.

"Kiara!" Jerit Kenan menghampiri istrinya yang berbaring. Pria itu memangku kepala istrinya kemudian menepuk-nepuk wajah Kiara. Sedangkan polisi langsung memborgol tangan Robert kemudian menarik paksa pria itu untuk ikut dengannya.

"Darah..."

"Kenan kita tidak tidak mempunyai waktu yang banyak. Kita harus membawa Kiara ke rumah sakit agar tidak kehilangan banyak darah!"ucap Shopia yang khawatir melihat cairan merah yang keluar dari lengan Kiara.

Tanpa berfikir panjang Kenan langsung menggendong tubuh istrinya dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dirinya mengendarai mobil itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah sakit. Kiara langsung di tangani oleh dokter di ruang unit darurat. Selang beberapa menit kemudian dokter itu sudah selesai menangani Kiara.

"Bagaimana kepadanya dokter?" Tanya Kenan yang begitu sangat khawatir dengan keadaan Kiara.

"Untungnya kalian membawanya tepat waktu kalau tidak dia akan banyak kehilangan banyak darah. Tetapi Tuhan masih menyayanginya dengan memberikan keselamatan kepada kandungannya"

Shopia terkejut mendengar jika sahabatnya saat ini sedang mengandung. Jadi alasannya Kiara menikah dengan pengusaha sukses adalah itu. Pernikahan mereka terpaksa dan Kiara banyak menderita karena hal ini. Tetapi Shopia berharap jika Kenan bisa melupakan kekasihnya dan menerima sahabatnya sepenuh hatinya.

Kenan berjalan menghampiri istrinya yang saat ini sudah berbaring dengan mata terbuka. Lengan wanita itu di tutupi oleh perban putih untuk menutupi lukanya. "Aku minta maaf karena diriku kau harus terluka. Pria itu sudah di tangani oleh pihak kepolisian. Dan aku akan memastikan dia akan dihukum karena sudah berani untuk menyentuh mu" Jelas Kenan duduk berbaring di dekat ranjang istrinya.

After Merried (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang