After Merried (End)

Part 34 (End)

7 Tahun kemudian

Seorang bocah sudah siap memakai seragam sekolahnya untuk pergi ke sekolahnya. Dirinya langsung bergegas berkumpul dengan keluarganya untuk sarapan bersama mereka. Hari ini adalah hari yang paling di tunggu oleh bocah itu karena dia akan libur panjang setelah mendapatkan hasil belajar selama 1 semester. Kedua orangtuanya sudah duduk menunggu putri tercintanya untuk makan bersamanya. Tanpa berfikir panjang bocah itu duduk di kursi meja makan.

"Ayah ibu setelah Giselle mendapatkan juara kelas kita jadikan pergi liburan ke luar negeri?" Tanya bocah itu dengan antusias. Giselle sudah lama ingin liburan bersama dengan keluarganya. Bahkan dirinya sudah membuat list apa saja yang ingin dia kunjungi di sana.

"Pasti jadi princess ayah, kita akan liburan ke London setelah kamu mendapatkan nilai hasil belajar mu" Balas Kenan membuat Giselle senang.

"Ayo makan sarapan mu setelah itu kita berangkat ke sekolah mu"timpal Kiara menyuruh anaknya untuk segera menyantap makanannya sebelum terlambat datang sampai ke sekolahnya. Tanpa berfikir panjang Giselle langsung menyantap sarapan yang ada di meja tersebut.

"Ayah nanti datang ke sekolah Giselle kan untuk mengambil rapot dengan ibu?"tanyanya membuat Kenan tersenyum mengunyah daging itu.

" Tentu sayang, ayah tidak bisa mengingkari janji ayah dengan Giselle  semalam"

"Sayang bukankah kamu harus menemui Mr.Smith jam 8?" Tanya Kiara menimpali perkataan suaminya. Kiara ingat suaminya sudah membuat janji dengan Mr.Smith untuk menandatangani kontrak kerja sama dengannya. Mr.Smith adalah salah satu pengusaha ternama di kota ini dan Kenan beruntung bisa bekerja sama dengan pria itu.

"Sayang Mr.Smith memberiku pesan  jika dia tidak bisa datang. Dia ada harus mendesak makanya dia harus pergi ke luar kota pagi ini."

Semalam Kenan mendapatkan pesan dari pria itu jika Mr.Smith ada urusan yang mendesak. Kenan bersyukur karena Mr.Smith ada urusan. Dirinya bisa hadir untuk menemani istrinya mengambil hasil pembelajaran anaknya. Setelah selesai menghabisi sarapannya mereka langsung bergegas pergi ke sekolah Giselle. Sekolah itu adalah salah satu sekola terbaik di kota ini dan termasuk 100 sekolah terbaik di dunia. Di sana sudah banyak wali murid yang sudah hadir di sekolah ini. Seorang wanita sebaya dengan Kiara saat ini sedang berpidato di depan sebelum dia mengumumkan sang juara kelas. Setelah sudah 1 jam dia berceramah dan memutuskan untuk menyudahinya. Tibalah saatnya wanita itu mengumumkan kepada seluruh wali murid siapa sang juaranya.

"Baiklah saya tidak akan mengulur waktu lama lagi. Saya akan mengumumkan siapa juara kelas di sekolah ini. Ini akan menjadi motivasi untuk adik-adik agar lebih giat lagi untuk belajar. Untuk juara kelas kelas dengan nilai rata 9,2 di raih oleh...." wanita itu berhenti sejenak membuat semua orang di sana menjadi tegang.

"Giselle Elvina Carlos"ujar wanita itu membuat semua orang terkejut.

Seluruh orang di ruang itu bertepuk tangan dengan meriah. Giselle, yang duduk di barisan tengah, tampak terkejut dan tersenyum lebar. Ia tidak menyangka jika dirinya mendapatkan nilai tertinggi dari yang lainnya. Padahal Giselle tidak rajin belajar seperti murid lainnya. Kenan dan Kiara begitu sangat bangga dengan putrinya yang bisa mendapatkan nilai tertinggi.

Wanita itu melanjutkan "Giselle, silakan maju ke depan bersama dengan orangtuamu untuk menerima penghargaanmu."

Dengan langkah sedikit gemetar namun penuh kebanggaan, Giselle berjalan menuju depan kelas bersama kedua orangtuanya. Sally wali kelas Giselle menyerahkan sebuah piagam penghargaan untuk bocah itu.

"Selamat, Giselle. Teruslah berprestasi dan menjadi inspirasi bagi teman-temanmu," kata Sally. Ia kemudian menoleh kepada orangtua Giselle dan berkata, "Terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari kalian. Peran orangtua sangat penting dalam keberhasilan anak-anak."