08 - Rasa keliru

11 2 0
                                    

Jangan lupa vote and komen teman-teman!!

<3

------------------------------------

"Mesinnya yang bermasalah, besok gak mau main disana lagi!" cemberut Fara sembari tetap memeluk boneka beruang kecil berwarna coklat yang ia dapat dari game capit boneka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mesinnya yang bermasalah, besok gak mau main disana lagi!" cemberut Fara sembari tetap memeluk boneka beruang kecil berwarna coklat yang ia dapat dari game capit boneka.

"Disini kan juga ada? Gak mau main lagi?"

"Enggak! Males!"

Jidan tertawa kecil. Ia lalu mengangkat sendoknya dan mulai makan, begitu pun gadis yang tengah duduk di depan nya kala itu. Cowok itu memperhatikan suapan Fara sekilas lalu tersenyum kecil membuang pandangannya melihat sekitar.

Setelah menelan satu suapan, Fara berbicara. "Eh, tadi kamu bilang kelasnya jam berapa?"

"Satu siang"

"Masih lama, aku pesen tiket nonton, ya? Horor suka kan?"

Jidan berpikir sejenak, lalu menyahut. "Jangan horor, yang lain aja"

"Kenapa? Takut?"

"Bukan, cuma... Ya-"

"Yaudah sih, jujur aja ribet amat"

"..."

Cowok itu terdiam, menundukkan pandangannya pada piring diatas meja. Fara menatap Jidan sembari berpikir. Matanya menyipit dengan senyum kecil setelah sesuatu ide terlintas di kepala nya. Ia kembali beralih ke layar ponselnya, menggerakkan jarinya diatas touchscreen itu.

Keduanya lanjut makan, dengan beberapa obrolan kecil. Setelahnya, Fara terlebih dahulu bangkit dari kursinya. Jidan yang asik dengan ponselnya itu tak menyadari, Fara lalu menarik kerah kemeja cowok itu untuk mengambil perhatian nya. Barulah Jidan menoleh, dan ikut berdiri juga. Keduanya pergi meninggalkan restoran itu, melangkah menaiki eskalator menuju lantai paling atas di mall itu. Pagi itu sangat sepi, tak banyak pengunjung karna mall juga belum lama buka.

Mereka menonton pemutaran film pertama di bioskop mall besar Jakarta itu. Pukul 09.00, mulainya. Mata Jidan berkeliling memperhatikan satu persatu poster film yang ada disana, ia melihat semua judulnya, dan tiba-tiba bergeser menjauh saat papan di sebelahnya berjalan menampilkan film horor yang menyeramkan. Geser nya sedikit menyinggung Fara yang berjalan tepat disebelah cowok itu. Gadis itu semakin sadar kalau Jidan benar-benar takut dengan horor.

Didalam bioskop, Jidan tak melihat siapapun selain mereka berdua. Cowok itu menoleh kesana-kemari berkali-kali saat lampu bioskop itu masih hidup. Gadis di sebelahnya sudah fokus pada layar bioskop yang masih menayangkan iklan, mengabaikan pria penuh tanda tanya itu seolah ia tak tau apa-apa.

Ruang Kelana [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang