15 - Malvano

6 2 0
                                    

IG: _fyanxaa.wp

Jangan lupa vote nya untuk support akun ini💝☝️😋

--------------------------------------

"Kenapa si, ngelamun mulu dari tadi" tegur Bimo tengah mengemasi sisa-sisa air di bar setelah satu pelanggan baru saja mendapatkan pesanannya. Jidan menoleh dengan sangat pelan, bahunya jatuh kala berdiri lemas di sebelah Bimo. Sapu tangan yang sedang ia genggam sedari tadi pun tak bergerak sama sekali, tak ada yang ia lakukan hingga Bimo harus menyelesaikan semuanya.

"Apa tandanya kalo orang itu suka sama kita?" Ujarnya dengan wajah penasaran. Bimo menatapnya, sembari membayangkan Nessa pacarnya, kata-kata pun mulai tersusun di benaknya yang sangat sesuai dengan gadis yang tengah ia bayangkan.

"Dia bakal takut kalo lo pergi, dia bakal sedih kalau lo gak ada, dia juga bakal ngelakuin apapun buat lo" Cowok itu menjelaskan dengan senyuman, matanya memandangi langit-langit, dengan telapak tangan yang menumpu dagunya. Jidan menghela nafas melas, jawaban itu rasanya tak membantu sama sekali. Kembali ia memalingkan pandangannya kearah depan, pintu masuk Cafe.

Perasaannya aneh. Seperti ingin seseorang masuk, namun juga tak mau bertemu orang yang dimaksud. Tangannya terus memain-mainkan pulpen kecil diatas bar. Tatapannya kosong melamun menatap angin. Disela suasana sepi dan hening itu, ponsel Jidan berdering. Membuat Bimo tersentak dari lamunannya, begitupun Jidan. Bimo menoleh cepat kearah sumber suara, Jidan pun dengan segera mengeluarkan ponsel itu dari saku celananya dan buru-buru mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Benar ini dengan saudara Jidan?"

Bimo tiba-tiba mendekat ikut menempelkan kupingnya pada handphone itu.

"Iya, saya sendiri. Siapa, ya?" Pikir Jidan, itu adalah salah satu orang yang mengambil brosur yang ia sebar dijalanan. Namun, ternyata bukan.

"Saya dari kepolisian, terkait laporan kehilangan yang saudara Jidan sampaikan dua hari yang lalu, syukurnya kami telah memproses dan berhasil menangkap pelaku, juga mendapatkan hak anda kembali. Jadi untuk itu, silahkan jemput ke kantor polisi dan juga urus beberapa hal. Sekian informasi dari saya, selamat pagi"

Wajah Jidan seketika meregang, ekspresi murung tadi lenyap begitu saja. Matanya terbelalak dengan alis terangkat tinggi, mulutnya menganga sirat bahagia. "Yeayyy!" Soraknya mengangkat kedua tangan keatas. Bergegas cowok itu membuka celemek di tubuhnya, dan berlari keluar dari bar. Bimo keheranan, pria itu mengerutkan alis sembari mematung memperhatikan tingkah Jidan. "Izin sebentar, Bim!" Teriaknya penuh energi sesaat sebelum menutup pintu Cafe.

***

Sesampai di kantor polisi, langkahnya begitu gontai menuju meja lapor. "Pak, saya Jidan. Yang kehilangan laptop dua hari lalu" semangatnya tak sabar.

"Silahkan ke belakang, abis lorong ini trus belok kiri" tuntun polisi itu. Jidan mengikuti arahannya, saat sampai di tempat yang dimaksud, dimeja salah seorang polisi, Jidan melihat laptopnya.

 Jidan mengikuti arahannya, saat sampai di tempat yang dimaksud, dimeja salah seorang polisi, Jidan melihat laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruang Kelana [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang