Follow akun tiktok ku dong
@_fyanxaa.wp------------------------------------
"Tunggu... Ini gue gak salah denger kan? Itu tadi maksudnya apa?" Bimo terlihat sangat terkejut. Ia mencoba mendapatkan penjelasan dari Jidan, dengan beberapa pertanyaannya. Ia benar-benar penasaran dan entah kenapa pria itu bertingkah sangat gesit.
"Gak ada apa-apa"
"Gak ada apa-apa gimana?! Barusan kalian-" dering ponsel Bimo berbunyi, kalimatnya menjadi tersendat. Dengan tatapan yang tak lepas dari Jidan, ia mengeluarkan ponsel dari kantong celananya. Bimo melirik sebentar layar ponselnya dan kembali menatap Jidan yang berdiri di hadapannya itu.
"Gue belum selesai, okey? Lo buatin kopinya, nanti gue balik lagi" Pintanya menepuk pundak Jidan lalu berlari kecil keluar dari bar caffe untuk mengangkat telepon itu.
Jidan diam mengamati seniornya itu menuju keluar. Wajahnya kebingungan, dan tanpa banyak berpikir. Ia mulai membuatkan pesanan gadis itu.Jidan sangat hati-hati dalam tindakannya. Disisi lain, Fara sangat bosan menunggu. Tanpa niat apapun, dia menoleh ke meja barista, ia melihat Jidan yang sangat fokus bekerja. Entah kenapa, ia terus memandangnya.
Gadis itu menggeser sedikit kursinya agar mengarah lurus ke meja barista. Ia menumpukan sikunya pada punggung tangan sambil terus menatap Jidan. Cowok itu akhirnya sadar, bahwa ada yang melihat kearahnya. Jidan coba melihat sebentar ke depan dan menangkap Fara tengah menatapnya.
Cowok berambut hitam pekat itu bingung dan sedikit takut. Ditambah gadis itu yang tiba-tiba tersenyum simpul padanya. Jantungnya seketika berdegup kencang. Bukan, bukan berdebar yang seperti itu, sejujurnya dia takut. Karna tingkah gadis itu yang benar-benar aneh bagi Jidan. Suasana hati yang berubah-ubah itu membuat Jidan berpikir bahwa gadis itu adalah orang aneh. Jidan coba mengabaikan, dan kembali fokus membuatkan pesanan.
Sampai kopi itu siap, dan Jidan hendak mengantarkannya ke meja Fara. "Wait wait wait! Biar gue aja" Bimo yang datang terburu-buru langsung mengambil baki itu dari tangan Jidan. "Lo udah bikinnya, jadi ini giliran gue. Deal?" Bimo mengedipkan sebelah matanya pada Jidan sambil tersenyum lebar.
"Iya, Bim..." Gumam Jidan pelan. Ia melihat dari meja bar, seniornya itu menghampiri Fara dan Jidan juga melihat keduanya tertawa sembari berbincang kecil. Dari yang diperhatikan Jidan, gadis itu menunjuk kearahnya, lalu Bimo ikut melihat padanya dan keduanya lanjut berbicara. Walau tak mendengar apapun, sangat jelas bagi Jidan bahwasan mereka sedang membicarakan Jidan. Bimo akhirnya kembali berjalan menuju bar, setelah agak lama mengobrol dengan Fara.
Saat baru sampai di bar.
"Lo siapanya-"
"Lo siapanya-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Kelana [ SUDAH TERBIT ]
Teen Fiction"kita ini apa?" Tanya cowok itu. Akan tetapi tak pernah tau jawabannya. Fara diora zevanya, seorang mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Gadis tanpa tujuan hidup itu selalu ragu dengan apa arti rasa, hingga berkelana kesana kemari mencari...