Fakta Yang Mengejutkan

687 19 0
                                    

"Roh gentayangan katamu?!"

Dokter Kim dan Boby saling menatap satu sama lain. Mendengarkan kisah lengkap Yumira tentang kebersamaannya bersama Boby. Semua wanita itu katakan, tanpa terkecuali. Jujur, fakta itu sangat mengejutkan, bahkan tidak bisa di cerna dengan baik. Bagaimana bisa seorang yang koma berubah menjari roh gentayangan?

"Sudah aku bilang, kalian tidak akan percaya tentang apa yang aku katakan. Sikap mesumnya ini memang sejak dulu, jadi apa yang kau herankan?" Ucap Yumira dengan mata sinisnya.

"Tidak mungkin. Aku bahkan tidak bisa mengingat apa yang kita lakukan saat itu," ucap Boby resah.

Dokter Kim berpikir sejenak. Jika memang benar apa yang dikatakan oleh wanita itu, maka dia harus mencari tahu lebih detail lagi.

"Bagaimana jika kau ikut aku ke dokter spesialis? Dia biasa menggunakan metode hypnotherapy. Mungkin kita bisa mengetahui, ingatan masa lalu Boby yang sempat hilang karena koma."

Yumira menatap ke arah Boby, dan lelaki itu pun membalas tatapannya. Jika itu adalah satu-satunya jalan agar Boby bisa mengingatnta kembali, maka bukan masalah besar. Dia sangat ingin jika hubungan mereka kembali seperti dulu, penuh cinta dan canda tawa.

"Aku tidak terlalu tertarik," sahut Boby.

Dokter Kim menyipitkan matanya, "Kau tidak tertarik, tapi menyerang wanita itu begitu saja."

"I-yaa itu hanya gerak reflesk. Bukan aku yang menginginkannya, tapi tubuhku."

Boby tidak ingin mengakui kelemahannya,jika dia begitu bersemangat jika berurusan dengan tubuh Yumira. Bukan maksud untuk tidak tertarik juga mengembalikan ingatannya, Boby hanya takut akan ada hal buruk yang akan dia ingat.

"Kau benar-benar tidak ingin mengingatku, Boby?" Tanya Yumira dengan wajah kecewanya.

"Untuk apa? Semua tidak akan berubah. Kau dan aku, akan tetap seperti ini. Jadi, lebih baik kau lupakan obsesimu itu."

Kata-kata yang keluar dari mulut lelaki itu benar-benar sangat menyakitkan. Boby seolah ingin mengubur dalam-dalam kenangannya bersama Yumira. Dia tidak ingin terlibat dengan wanita aneh dengan cerita konyolnya.

Namun di lain sisi, dokter Kim cukup perduli. Dia bahkab penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Jadi mungkin diam-diam akan membawa sahabatnya itu untuk berkonsultasi ke dokter.

"Ya sudah, jika memang itu yang kau mau, aku tidak akan memaksa."

Yumira menghela nafasnya panjang, mencoba untuk tidak mengamuk saat ini juga. Itu adalah keputusan Boby, dan dia harus menerimanya.

"Halo, Ken? Kau dimana? Bisa tolong jemput aku sekarang?"

Ketika wanita itu menelpon seseorang, mata Boby langsung menatap dengan sinis. Entah mengapa dia merasa kesal Yumira memanggil lelaki bernama Ken itu. Dengan cepat dia bangun, lalu merebut panggilan yang sedang berlangsung itu.

"Batalkan saja! Aku yang antar dia pulang."

"Siapa kau?!"

Tuttt

Boby mematikan panggilan itu, lalu menatap sinis ke arah Yumira. Dokter Kim hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, menyikapi sikap Boby yang kekanak-kanakan itu.

"Dasar anak itu. Aku harus membawanya ke dokter kenalanku."

Boby menyeret wanita itu sampai ke dalam mobilnya, lalu berkendara dengan cepat. Sementara Yumira terdiam disana dengan wajah bingungnya. Bukankah Boby tidak ingin tahu lebih banyak lagi tentang kisahnya dengan Yumira?

"Dasar laki-laki aneh. Kau bilang aku harus melupakan semua obsesiku, tapi kau sendiri malah mengantarku pulang. Kau ini maunya apa?!" Tanya Yumira kesal.

"Dasar plin-plan!" Sambungnya.

Lelaki itu tidak menanggapi celotehan Yumira, dan fokus pada jalanan. Dia bahkan bingung menjelaskan bagaimana isi hati dan pikirannya. Semua itu terjadi begitu saja, tanpa bisa Boby kendalikan.

"Kemana aku harus pergi?" Tanya Boby di tengah-tengah perjalanan.

"Dekat pemakaman umum pinggir kota," jawab wanita itu sinis.

"Jadi rumahmu dekat dengan makam? Menyeramkan sekali," ucap Boby.

"Apa pedulimu?" Tanya wanita itu sinis.

Lelaki itu menarik nafasnya panjang, lalu menghentikan mobil yang dia kendarai secara tiba-tiba. Matanya menatap tajam wanita yang duduk disamping, dengan penuh perasaan kesal.

"Kenapa kau kesal padaku?" Tanya Boby bingung.

"Kau bilang kenapa? Karena ucapanmu tadi. Kau seolah tidak ingin mengingat, bahkan mengenalku lagi. Tapi sekarang? Sikapmu berubah drastis!" Bentak Yumira kesal.

"Bukan maksudku begitu, aku hanya tidak ingin orang lain tahu tentang masalah ini, itu saja. Aku ingin kau yang mengembalikan ingatanku, bukan orang lain."

Seketika hati Yumira melunak hanya karena kata-kata seperti itu. Dia menatap Boby dengan sedikit rasa kesal yang masih ada di dalam hatinya. Jika benar lelaki itu ingin kembali mengembalikan semua ingatannya yang telah hilang, maka Yumira akan mencoba segala yang dia bisa.

Tidak terlalu lama diperjalanan, akhirnya keduanya pun sampai di depan rumah Yumira. Boby menatap kesana dan kemari, karena merasa tidak aneh dengan tempat ini. Kakinya berjalan mengikuti wanita cantik di depannya, namun tiba-tiba seorang lelaki menyeret tubuhnya begitu saja.

"Jadi kau yang bernama Boby?!"

Boby menatap sinis lelaki dihadapannya, lalu melepas cengkraman yang merusak harga dirinya.

"Iya aku Boby. Kau siapa?!" Tanya balik Boby, dengan nada. membentak.

Lelaki berkaos hitam itu semakin menjadi, dia mendorong Boby sampai jatuh ke tanah. Kepalan tangan kanan pun siap dia luncurkan, untuk menghajar Boby habis-habisan.

"Bisa-bisanya kau datang setelah membuat Yumira bersedih! Lelaki sialan!"

Melihat keadaan yang semakin tak terkendali, Yumira mencoba memisahkan keduanya.

"Ken sudah! Jangan membuat masalah lagi."

"Akan ku habisi lelaki itu Yumira! Awas saja!"

Boby menatap wajah lelaki itu, bahkan ketika Yumira memegangi Ken yang penuh dengan emosi. Beberapa bayangan tak jelas melintas dipikirannya, hal yang selalu membuat hatinya kesal setengah mati. Dia pun bangkit, lalu ikut mengepalkan tangannya pada lelaki asing itu.

"Ayo kemarilah! Aku juga sangat ingin menghajarmu, sialan!"

Terjerat Gairah Hantu 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang