Berhari-hari Boby menetap di rumah keluarganya. Dia berusaha mengumpulkan informasi tentang potongan ingatan yang selama ini menjadi pertanyaan besar di dalam dirinya. Keadaan itu, membuat Yumira merasa kehilangan sosok yang selalu mengganggunya setiap saat. Berbagai cara pemanggilan hantu dia lakukan, tapi Boby tidak muncul juga. Yumira juga sempat menyesal, karena waktu itu mengusir Boby dengan kasar.
"Kemana hantu itu pergi? Apa dia marah padaku? Jangan-jangan Boby takkan pernah kembali lagi ke rumah ini. Astaga kenapa aku harus marah padanya saat itu?!"
Yumira menghela nafas panjang, bahkan melamun tingkat tinggi. Dia menyesal karena sudah membuat Boby pergi, karena hidupnya menjadi begitu sepi sekarang ini.
Brak!
"Boby? Ehh kau Ken."
Mendengar Yumira mengucapkan nama yang tidak dia kenal, mata Ken langsung melotot tajam. Dia merasa cemburu bahkan penuh curiga jika sahabatnya dekat dengan lelaki lain.
"Boby dan Boby, siapa sebenarnya dia Yumira? Apa lelaki itu begitu penting di dalam hidupmu?!" Tanya Ken penasaran.
"Iya aku pikir tadi dia yang datang. Sudah aku katakan, dia itu bukan siapa-siapa. Hanya teman biasa Ken," jawab Yumira.
"Mencurigakan. Aku tidak yakin jika kau tidak berbuat macam-macam pada lelaki yang datang ke rumah ini," ucap Ken sembari duduk samping Yumira.
"Hey! Kenapa kau menuduhku dengan opini seperti itu?" Tanya Yumira kesal.
"Iya aku kan hanya memastikan. Apalagi ketika melihat sikapmu yang agresif, berbahaya sekali."
Yumira mungkin mengerti kemana lelaki itu berbicara, namun dia akan pura-pura lupa tentang kejadian waktu itu. Tragedi yang hampir membuat kewarasannya hilang.
"Ngomong-ngomong kenapa kau tidak pergi bekerja Ken?" Tanya Yumira, yang mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Aku sengaja cuti hari ini. Badanku rasanya sakit sekali, belum lagi dengan kepala yang berputar hebat. Mungkin aku terkena kanker," jawab Ken asal.
Yumira memukul kepala lelaki itu karena kesal, "Jangan asal bicara! Kanker alias kantong kering."
"Hehehe.. iya begitulah. Aku akan pergi ke rumah sakit untuk cek darah, apa kau ingin ikut? Mungkin kau juga perlu memeriksakan halusinasi mu yang sudah tinggi itu," ucap Ken pada wanita itu.
"Dih, dasar kau ini. Sebenarnya aku tidak punya kegiatan lain, pekerjaanku juga iya memang tidak ada. Jadi aku ikut saja denganmu Ken," jawab Yumira.
"Baiklah, kalau begitu aku tunggu di luar. Mungkin kau ingin bersiap-siap terlebih dahulu."
Ken pergi meninggalkan Yumira di sana, dan wanita itu pun buru-buru membuka pakaiannya. Dia mencari baju yang cocok untuk pergi, setidaknya untuk pergi mengantar sahabatnya ke rumah sakit. Namun sebuah kejadian tak terduga lelaki itu lakukan, dia kembali menghampiri Yumira di sana yang sedang berpakaian.
"Yumira, kau ingin per--- astaga! Maafkan aku!"
Ken terkejut ketika melihat wanita itu tanpa busana, dia benar-benar melihat dengan jelas tubuh bagian belakang Yumira yang begitu indah. Hatinya hampir khilaf, ingin segera menyentuhnya. Namun dia harus sadar, jika Yumira bukanlah siapa-siapa baginya.
"Ken! Apa yang kau lakukan disana astaga!" Bentak wanita itu.
Yumira langsung menutup pintu dengan kencang, lalu buru-buru menutupi tubuhnya dengan pakaian. Dia tidak sabar untuk segera memukul Ken, karena telah berani mengintipnya.
"Maafkan aku Yumira, aku benar-benar tidak bermaksud untuk mengintip tadi sungguh!" Ucap Ken dengan penuh penyesalan.
Wanita itu menatap tajam, dia bahkan sempat memukul lengan Ken kencang sekali. Dia tidak pernah dilecehkan oleh sahabatnya itu, karena tahu jika Ken adalah seorang yang sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Gairah Hantu 21+
Romance21+ Berkisah tentang Yumira, gadis cantik yang berhubungan dengan seorang hantu tampan bernama Boby. Cerita sedang tahap revisi, jadi ada beberapa nama tokoh dan alur yang memang aku ganti.