"Jadi, disini rumah wanita misterius itu?"
Seorang lelaki berkemeja putih berdiri di depan rumah Yumira. Mata yang tajam bagaikan elang itu menatap ke kiri dan ke kanan, memperhatikan setiap sudut halaman yang terasa sangat menyeramkan. Wanita seperti apa yang tinggal di rumah seperti ini? Dengan nuansa mistis yang sangat kental.
Lelaki tampan itu berjalan perlahan, kemudian mengetuk pintu yang ada di hadapannya. Menunggu seseorang keluar, walaupun harus menahan perasaan aneh yang sejak tadi menggangu nya.
Hari masih sangat pagi, dan wanita cantik itu tentu saja masih tidur di kasurnya yang reyod. Yumira tengah menahan perasaan kesal, karena kejadian semalam. Dia berharap tidak akan bertemu langsung dengan Boby beberapa hari ini, karena takut akan kembali terbawa emosi.
Tok tok tok
Sebuah ketukan pintu yang terus-menerus, membuat tidur Yumira terganggu. Wanita itu bangun dengan wajah kesalnya, kemudian berteriak kencang seperti orang yang kesurupan. Di pagi buta seperti ini, seorang tamu sudah menganggu dirinya. Siapa yang tidak merasa kesal?
Tok tok tok
Lelaki itu semakin memperkeras ketukannya, sampai pintu pun terbuka lebar. Seorang wanita berpakaian hitam keluar dari sana, dengan rambut dan wajah yang berantakan. Dia menatap tajam ke arah lelaki dihadapannya, seolah ingin memakannya hidup-hidup.
"Mau apa kau kemari pagi-pagi sekali? Apa kau tidak memiliki jam tangan di rumahmu hah?!"
Yumira membentak lelaki itu dengan penuh emosi, tak sabar untuk segera mengusirnya pergi. Namun lelaki itu tidak ingin kehilangan harga dirinya, dia masih berdiri disana dengan wajah kesal bercampur malu. Untuk pertama kalinya, seorang wanita berani merendahkan dia seperti ini. Dia adalah orang terhormat, tidak ada yang mampu menatap bahkan membentaknya seperti ini. Tapi Yumira??
"Ah tunggu, rasanya aku pernah melihat wajah tampan menyebalkan itu."
Yumira menunjuk lelaki yang ada dihadapannya, dia mengupil sekilas, lalu membersihkan nya menggunakan pakaian. Lelaki itu menelan ludah kasar, betapa joroknya wanita bernama Yumira itu.
"Aku dokter Kim, lelaki yang kau temui di rumah sakit saat itu. Apa kau mengingatku Yumira?"
Wanita itu menutup wajahnya, dia tidak sadar jika lelaki tampan berkemeja putih itu adalah seorang dokter. Orang yang membuat Yumira dalam masalah saat di rumah sakit.
"Oh, kau dokter yang mengurus Boby?!"
Lelaki itu mengangguk, dia bahkan memperkenalkan dirinya secara resmi. Kedua orang itu pun saling bersalaman, dan Yumira meminta dokter Kim untuk masuk ke dalam rumah. Tidak baik juga mereka saling berbicara di depan pintu, tidak enak jika sampai dilihat tetangga.
Sebelum itu Yumira mencuci wajahnya dulu, kemudian membuatkan dokter tampan itu secangkir teh hangat. Mereka duduk saling berhadapan, tanpa ada sepatah katapun yang keluar. Sampai akhirnya Yumira sendiri yang memulai, menanyakan maksud dan tujuan lelaki itu datang ke rumahnya.
"Jadi, dengan tujuan apa kau datang ke rumahku?" Tanya Yumira dengan wajah seriusnya.
Dokter Kim menatap dengan tatapan yang serius juga, "Aku hanya ingin memastikan sesuatu. Tentang hubungan kau dan juga Boby. Aku juga tidak ingin jika sampai berita Boby masih hidup, sampai tersebar luas di masyarakat."
"Astaga, kenapa aku harus memberitahu semua orang? Memangnya dia itu siapa?" Tanya Yumira dengan wajah kesalnya.
Lelaki berkemeja putih itu tersenyum kecil, "Itu berarti kau tidak mengenal siapa Boby. Dan kau pasti hanya berpura-pura mengenalnya."
Yumira terdiam, sepertinya dia sudah salah bicara. Lelaki yang ada dihadapannya itu mencium kebohongan yang Yumira lakukan, tentang hubungan palsunya dengan Boby. Sejak awal dokter Kim memang sangat meragukan, jika Boby tengah dekat dengan seseorang. Dia adalah lelaki yang anti terhadap wanita, namun secara tiba-tiba Yumira datang mengakui semua kebohongan itu.
"Aku tahu, kau pasti berbohong tentang semua yang kau katakan di rumah sakit saat itu. Kau juga bukan teman sekolah, kuliah, atau bahkan rekan kerja Boby. Sebenernya ada maksud apa kau menemui temanku di rumah sakit? Kau pun tahu jika lelaki itu sedang terbaring koma. Bisa-bisanya kau hampir menyakiti nya saat itu."
Yumira menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia bingung harus menjawab apa sekarang. Hantu tengil itu tidak sedang berada rumahnya, dia sangat takut sampai salah bicara lagi tentang hubungan mereka. Jadi apa yang harus Yumira katakan sekarang? Dia tidak mungkin menceritakan kebenaran yang terjadi bukan?
"Begini, ada suatu alasan tentang aku dan Boby yang tidak harus kau ketahui. Kami memang saling mengenal, namun aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci."
Ucapan wanita itu semakin membuat dokter Kim penasaran. Dia menatap tajam ke arah wanita dihadapannya, mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka. Dia harus melindungi Boby dari apapun, bahkan berita jika dia masih hidup sampai sekarang. Tidak boleh ada satupun orang yang tahu, jika dia masih bernafas.
"Aku curiga, jika kau ada sangkut pautnya dengan kematian temanku. Jika kau memiliki niat jahat, lebih baik kau hentikan saat ini juga."
Yumira tidak mengerti kemana arah pembicaraan dokter Kim. Niat jahat apa yang dia rencanakan? Karena satu-satunya tujuan Yumira bersama Boby, adalah untuk membuat dia kembali ke dalam tubuhnya. Namun lelaki itu menuduhnya seperti ini, benar-benar mengecewakan.
"Hey, aku tidak mengerti kemana arah pembicaraanmu. Namun satu hal yang harus kau tahu, aku tidak pernah sedikitpun merencanakan hal buruk pada lelaki itu. Aku benar-benar perduli dan sangat menyayanginya, kau tidak perduli takut jika aku akan menyakitinya. Walaupun saat ini, aku mungkin tidak bisa menjelaskan secara rinci apa yang sudah terjadi. Kau hanya perlu tahu itu dariku," ucap Yumira penuh keyakinan.
Dokter Kim menatap dalam mata indah itu, yang tidak bisa dia temukan kebohongan sedikitpun. Yumira mungkin serius dengan apa yang dikatakannya, walaupun dokter Kim tidak tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi dengan dua orang itu. Wanita misterius ini datang tiba-tiba di kehidupan temannya, disaat Boby tengah koma.
Mungkin hanya waktu yang bis menjawab semua rasa penasaran di dalam diri dokter Kim, tentang siapa Yumira sebenarnya. Dia hanya perlu menunggu, sampai Boby kembali sadar.
"Baiklah, untuk saat ini, aku akan mempercayai semua ucapanmu. Namun lebih baik, kau jangan sering pergi ke rumah sakit. Karena itu bisa saja menimbulkan masalah. Tidak boleh ada satupun orang yang tahu, jika Boby masih hidup. Kau paham itu Nona?" Tanya dokter Kim pada wanita dihadapannya.
Yumira tersenyum manis, "Aku malah jadi penasaran. Kenapa kau merahasiakan jika Boby masih hidup? Oh, jangan-jangan kau yang ada sangkut pautnya dengan kecelakaan Boby?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Gairah Hantu 21+
Romance21+ Berkisah tentang Yumira, gadis cantik yang berhubungan dengan seorang hantu tampan bernama Boby. Cerita sedang tahap revisi, jadi ada beberapa nama tokoh dan alur yang memang aku ganti.