Hati Yang Kosong

1.9K 101 8
                                    

"Apa yang sedang kau rasakan? Dari semua pemeriksaan yang aku lakukan, semuanya baik-baik saja."

Lelaki berpakaian putih itu menatap serius pasiennya, dia merasa heran dengan penyakit yang di derita oleh pasiennya ini. Semua pemeriksaan telah dia lakukan, dan tidak ada hal aneh apapaun. Sang dokter pun sempat berpikir, jika mungkin ini adalah efek ventilator yang dia pasan selama berbulan-bulan di tubuhnya. Namun hasil pemeriksaan paru-parunya baik, tapi lelaki itu masih merasakan sesak dan sakit di dalam dadanya.

"Aku sendiri bingung dokter Kim. Setelah bangun dari koma, ada persaan aneh yang mengganjal disini. Namun aku sendiri bingung, apa sebenarnya yang aku rasakan."

Boby. Lelaki itu sudah sadar dari koma. Bahkan semua urusan tentang keluarganya, dia bereskan dalam sekejap. Semua ingatan semasa hidupnya, bisa dia ingat dengan jelas. Namun tentang Yumira, tak ada satupun hal kecil yang menempel di kepalanya. Akan tetapi, selama beberapa hari ini, Boby merasakan kekosongan di dalam hatinya. Hal yang tidak pernah dia rasakan selama ini. Boby seperti sedang merindukan seseorang, namun entah siapa dia pun tak tahu.

"Siapa yang sedang kau pikirkan? Wanita?" Tanya dokter Kim, dengan senyuman tengilnya.

Boby tertawa kecil, "Wanita? Sejak kapan aku memiliki wanita di dalam hidupku? Jangan bercanda."

"Kau yakin?" Tanya dokter Kim. Entah mengapa dia jadi teringat akan Yumira, wanita yang dulu sempat dia marahi habis-habisan. Dia yang sempat curigai sebagai dalang dibalik kecelakaan yang menimpa Boby. Namun, dimana wanita itu sekarang? Boby bahkan tidak mencarinya sama sekali. Bukankah mereka saling mengenal?

"Ah sudahlah, kenapa kau malah membahas itu? Aku kemari ingin menceritakan tentang rasa sakit yang aku alami, bukan malah wanita!" Tegas lelaki itu.

"Mm, baiklah."

Dokter Kim tidak akan bicara lebih jauh dari pada ini. Dia juga tidak percaya dengan semua kata-kata Yumira saat itu. Dokter Kim sangat mengenal Boby, dan dia tidak pernah sedikitpun tertarik dengan wanita.

Selama diperjalanan, Boby terus mengamati keadaan sekitar. Begitu banyak orang-orang yang berlalu lalang, bahkan menikmati hari yang indah ini. Sampai tanpa sadar, mobilnya menerobos lampu merah, hingga hampir menabrak seorang pejalan kaki.

"HEY PENGENDARA SIALAN ! APA MATAMU BUTA!"

Seorang wanita berteriak kencang, dengan amarah yang meluap-luap. Dia begitu kesal karena seorang pengendara gila hampir menabrak anak kecil yang sedang menyebrang. Dengan  bermodalkan sepatu hak tinggi yang ada di tangan kanannya, dia berjalan dengan penuh keyakinan.

"Buka kacamu brengsek!"

Lelaki itu membuka kaca mobilnya perlahan, dan jreng jreng jreng!!

"Boby?"

Yumira menjatuhkan sepatu hak tinggi yang dia pegang dengan kuat. Seolah tak percaya, dengan apa yang dilihatnya sekarang. Seorang lelaki berjas hitam, dengan wajah tampan yang sangat dia rindukan.

"Boby?!"

Lelaki itu mengerutkan alisnya, "Siapa kau?"

Dengan gerak refleks, Yumira memegangi wajah lelaki itu dengan antusias. Dia bahkan hampir meneteskan air matanya, melihat lelaki yang sangat dia cintai telah kembali hidup.

"Kau baik-baik saja? Syukurlah kau sudah kembali seperi biasanya. Boby, aku sangat merindukanmu!"

Plak!

Sebuah penolakan Yumira dapatkan, ketika lelaki itu dengan sengaja menyingkirkan lengan asing yang menyentuh wajahnya. Boby merasa sangat risih, hingga langsung menyekanya dengan sapu tangan.

"Murahan! Kau pikir bisa menyentuh laki-laki seenaknya? Jaga anakmu baik-baik! Jangan biarkan dia berjalan sendirian seperti tadi !" Bentak Boby dengan wajah kesalnya.

Yumira tidak bisa kerkata apapaun, jujur dia sangat syok dengan kata-kata yang dilontarkan Boby padanya. Selama lelaki itu menjadi roh gentayangan, tak pernah sedikitpun Boby membentaknya, bahkan berkata kasar seperti ini.

"Maaf..."

Hanya kata-kata maaf yang keluar dari mulut wanita itu. Karena dia menyadari jika Boby sudah kehilangan ingatan indah bersama dirinya. Yumira berjalan jauh dari kendaraan mewah tersebut, dengan mata yang berkaca-kaca. Hatinya sakit bukan main, dibentak bagaikan sampah tak berguna.

"Boby.. kau benar-benar tidak mengingatku?"

Wanita itu hanya bisa memegangi dadanya. Lalu menatap Boby dari kejauhan. Dia tak mampu berkata apa-apa lagi, kecuali bersyukur jika lelaki itu baik-baik saja hingga sekarang. Dia akan kembali ke rumah, dan memikirkan cara, bagaimana menemui lelaki itu dengan keadaan yang berbeda dari sekarang.

"Cih, siapa wanita itu? Bisa-bisanya dia menyentuh wajahku tanpa ijin. Menyebalkan sekali."

Sesampainya di rumah, Boby buru-buru ke kamar mandi. Dia mencuci bekas sentuhan Yumira yang masih begitu terasa diwajahnya, dia masih kesal, karna tak pernah ada seorang pun wanita yang berani menyentuhnya.

DEG DEG DEG

Secara tiba-tiba jantungnya berdetak tak karuan seperti ini, wajah Boby pun merah bagaika buah tomat yang matang. Tanpa sadar dia terus memegangi wajahnya yang tersentuh oleh Yumira, dengan perasaan yang tak menentu.

"Rindu, dari mana perasaan ini datang?"

Air mata menetes begitu saja membasahi pipinya, Boby benar-benar tidak paham dengan apa yang tengah menimpanya saat ini. Setelah pertemuannya dengan wanita asing tadi, keadaan Boby semakin tak karuan saja.

"Siapa wanita itu? Kenapa hatiku begitu menginginkannya?"

Lelaki itu jatuh di lantai, dengan dada yang terasa begitu sesak. Perasaan rindu, begitu menggebu di hatinya. Entah mengapa, dia sangat ingin memeluk wanita asing yang ditemuinya tadi.

"Siapa kau sebenarnya..."

☘Hm..
Aduh gimana ya Boby, sekeras apapun kau menolaknya. Hati kecilmu begitu merindukan Yumira, wanita yang sangat kau cintai.

Gimana nih pembaca setia? Masih mau lanjut?

Eh iya, author juga punya cerita baru tau! Jangan lupa mampir, siapa tau tertarik hehe..

Jangan lupa vote dan komen kalian!!

Terjerat Gairah Hantu 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang