Tolong, Bantu Aku

4.9K 139 4
                                    

"Kau?! Dari mana kau tahu alamat rumahku roh gentayangan?"

Dimas mengentikan ritual yang sedang dilakoninya, kemudian menatap sosok lelaki tampan yang berdiri dihadapannya. Dia terlihat murung dengan semua keluh kesah yang tengah dirasakannya selama ini, mendapati fakta jika dirinya tidak bisa kembali ke tubuh asli. Saat ini yang dia pikirkan hanya satu, yaitu mendatangi dukun tua ini.

"Papih, tolong bantu aku!"

Boby berlutut dihadapan Dimas, memohon dengan sangat untuk pertolongannya. Tidak ada manusia yang bisa melihatnya lagi, kecuali Yumira dan lelaki paruh baya ini. Kedua dukun yang mungkin bisa membantu Boby untuk menemukan titik terang dalam hidupnya. Namun Dimas sendiri tidak yakin, dengan kemampuan yang dia miliki.

"Papih katamu? Kau pikir aku ini Ayahmu astaga. Tolong apa? Kau itu sudah mati,  apa lagi yang kau inginkan?" Tanya Dimas dengan nada mengejek.

Boby menatap dengan mata yang penuh harapan besar, "Aku masih belum mati, bahkan Yumira sendiri bisa melihat tubuh asliku yang tengah terbaring koma. Namun anehnya, aku tidak bisa kembali kesana. Apakah mungkin, ada masalah dibalik itu semua?"

"Ah sudah aku duga, jika kau ini bukan sepenuhnya roh jahat yang mengincar putriku. Tapi aku masih penasaran, kenapa kau mendekati Yumira?!" Tanya Dimas dengan tatapan sinis nya.

Boby menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Iya apalagi? Karena hanya Yumira yang bisa melihat keberadaan ku. Aku hanya berharap jika dia bisa menolongku, itu saja."

Dimas bergumam sendiri, dia mungkin tahu alasan hantu perjaka seperti Boby mendekati putrinya. Siapa saja pasti ingin mendapatkan jiwa perawan seperti Yumira, karena sejak lahir, wanita itu sudah diincar banyak makhluk halus. Namun apapun niatnya, Dimas harus tetap waspada pada siapapun yang berusaha mendekati putrinya.

"Aku peringatkan padamu, jangan pernah mencoba hal cabul itu pada putriku. Kau bisa saja dalam masalah, entah wujudmu roh ataupun manusia."

Kata-kata yang keluar dari mulut lelaki itu, membuat Boby menatap serius. Apa yang salah dengan hal cabul itu? Apa Dimas melarang Yumira berhubungan badan dengan siapapun? Namun mengapa? Apa karena  wujudnya yang sedang dalam roh? Namun lelaki itu juga tidak menginginkan Boby menyentuh Yumira, walaupun dia sudah berwujud manusia. Apa yang sebenarnya ingin Dimas katakan pada lelaki ini?

"Kau tenang saja, aku tidak akan pernah merusak wanita yang bukan milikku. Kami ini hanya seorang teman, tidak lebih dari pada itu. Oh iya, apa Yumira sudah bercerita padamu? Jika ada roh jahat yang selalu mengincarnya?" Tanya Boby dengan wajah datarnya.

"Tadi kau merengek memanggilku Papih, sekarang kau mengajakku bicara dengan nada yang tidak sopan. Heh setan tengil, asal kau tahu saja. Sejak lahir putriku itu sudah diganggu makhluk halus, terlebih roh jahat!" Tegas Dimas pada lelaki itu.

"Benarkah? Kenapa bisa itu terjadi? Tapi semua roh jahat itu selalu lari ketika melihatku disamping Yumira. Oleh karena itu dia memintaku untuk menjadi pelindungnya," ucap Boby bangga.

"Bangga sekali kau dengan posisi seperti itu. Namun berhati-hatilah, kau bisa saja tenang dalam wujud roh seperti ini. Namun jika kau sudah menjadi manusia, jangan harap kau akan baik-baik saja."

Entah mengapa pertanyaan dari lelaki paruh baya itu membuat Boby semakin penasaran. Siapa Yumira sebenarnya? Mengapa para roh jahat itu mengincar jiwa wanita yang begitu Boby sukai? Dia tidak bisa membayangkan, jika wanita cantik itu sampai dimiliki salah satu roh jahat. Karena kejadian di gubuk saat itu saja, masih membuat Boby trauma setengah mati.

Namun apapun itu, kedatangan Boby kemari bukanlah untuk menanyakan hal itu. Dia ingin Dimas membantunya, untuk kembali ke dalam tubuh aslinya.

"Jadi, bisakah kau membantuku kembali ke tubuh asliku? Aku masih ingin hidup, bahkan menikmati masa-masa muda yang belum pernah aku rasakan sebelumnya."

Boby kembali memohon, agar lelaki paruh baya itu bisa membantunya. Ini memang bukan hal yang mudah, ketika Dimas harus memasukan roh yang sudah lama keluar dari tubuh aslinya. Itu bisa saja menjadi satu resiko, yang bisa mengancam nyawanya sendiri. Dia juga tidak bisa melakukan hal itu sendirian, tanpa bantuan dari roh yang memiliki kekuatan khusus.

"Begini, aku mungkin bisa menjamin kau bisa kembali ke tubuh aslimu. Tapi tentang ingatan, mungkin kau bisa kehilangan semua itu."

Sosok tampan itu terdiam, apa yang akan terjadi dengan ingatannya? Mengapa dia bisa kehilangan semua itu?

"Apa maksudmu aku akan kehilangan ingatanku? Semua yang mungkin telah terjadi di dalam hidupku?" Tanya Boby dengan wajah seriusnya.

Dimas menggelengkan kepalanya, "Tidak, bukan itu maksudku. Kau hanya akan kehilangan ingatanmu ketika menjadi sosok hantu, itu saja. Kau akan melupakan Yumira, yang mungkin selama ini sudah berteman akrab denganmu. Sebenarnya aku merasa sangat senang, karena putriku memiliki seorang teman baru sepertimu. Karena sejak dulu, tidak pernah ada satupun orang yang mau berteman dengannya."

"Apa salahnya? Dia itu wanita yang baik, iya walau kadang menyebalkan. Hahaha.."

Dimas melihat tawa yang tulus dari diri Boby, dan dia menyukai itu. Auranya berbeda dari semua makhluk yang pernah Dimas temui di alam semesta ini, Walaupun mungkin lelaki itu sedang berada dalam wujud roh.

'Auranya cocok dengan milik putriku, hanya saja mungkin mereka tidak bisa bersama. Ah Dimas, kenapa kau memikirkan kutukan itu lagi.'

Lelaki itu bergumam di dalam hatinya, sembari menatap sosok tampan di hadapannya. Seketika dia berharap, jika mungkin Boby akan menjadi teman hidup Yumira. Namun mengingat masa lalu yang buruk, mereka tidak mungkin bersama. Sebuah rahasia yang mungkin dia sembunyikan dari siapapun, termasuk putrinya sendiri.

"Baiklah, karena kau memang sangat ingin kembali ke tubuh aslimu, aku akan membantu. Namun sebelum itu, aku butuh waktu untuk menyiapkan semuanya. Kau mungkin bisa menikmati waktu terakhirmu bersama dengan putriku, sebelum kalian tidak saling mengenal lagi."

Entah mengapa situasi ini menjadi terasa begitu menyedihkan. Ketika Boby tidak bisa lagi mengingat wanita yang dia cintai. Namun apapun itu, dia akan melakukan segala cara, agar nantinya dia mesti tetap bisa mengingatkan Yumira. Waktunya sekarang mungkin tidak banyak, dan dia harus membuat wanita itu semakin tertarik padanya.

"Sebelumnya aku benar-benar berterima kasih, karena kau mau membantuku. Jika aku sudah tersadar nanti, kau bisa datang ke hadapanku, mintalah berapapun yang kau minta. Mungkin aku bisa memberikannya," ucap Boby dengan nada penuh kesombongan.

"Kau bercanda? Jika kau sudah kembali ke tubuh aslimu, kau tidak akan pernah bisa mengingat siapa diriku. Kau itu hanya sedang bermain-main dengan kata-katamu saat ini, selebihnya kau tidak bisa melakukan apapun. Sudahlah, aku tidak butuh imbalan. Waktumu hanya satu Minggu, buatlah putriku merasa bahagia, agar dia tidak bersedih ketika satu orang temannya pergi meninggalkannya."

Boby mendengarkan semua kata-kata itu dengan baik, dia pasti akan melakukan apapun untuk hal penting ini. Dia akan menyusun semua rencana dengan baik, sampai akhirnya bisa kembali dimana harunya dia berada. Walaupun mungkin akan ada perpisahan yang menyedihkan, dia yakin suatu saat nanti, mereka bisa bertemu kembali.

"Baiklah, aku akan menuruti semua yang kau katakan."

🍃 Selamat malam Jumat pembaca setia. Semoga kalian gak nemu yang aneh-aneh ya dirumah hihi. Gimana masih tetap setia menunggu update nya? Semoga ya. Selamat membaca

Terjerat Gairah Hantu 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang