Serpihan Kenangan

561 18 0
                                    

"Boby! Ken! Cukup!!"

Yumira benar-benar kewalahan dengan tingkah kedua lelaki itu. Mereka terus beradu argumen bahkan saling memukul satu sama lain. Yumira mencoba untuk memisahkan, namun tenaga Boby dan Ken lebih di atasnya.

"Dasar lelaki tidak tahu malu!"

"Apa maksudmu? Kau yang tiba-tiba datang lalu mengajakku berkelahi. Dasar lelaki tidak punya otak!"

"Pembohong! Aku tahu kau yang selama ini membuat Yumira menderita, kan? Katakan saja!"

"Menderita pantatmu! Aku tidak mengenal wanita aneh ini bodoh!"

"Apa katamu? Aku hajar kau!"

"Ayo. Kemari sialan!"

Kedua lelaki itu kembali berkelahi, namun kali ini terlihat begitu kocak. Ken yang memiliki postur tubuh tinggi ktekar, berhasil mengimbangi Boby yang dibawahnya. Dia menindih lelaki itu dengan mantap, lalu menggoncang-goncangkan tubuhnya seperti anak kecil. Yumira yang tidak terima, langsung menarik Ken agar tidak melukai wajah lelaki tampan itu.

"Ken sudah! Jangan pukul Boby seperti itu."

Kedua lelaki itu menatap ke arah Yumira, dan Ken pun melepaskan Boby dari cengkramannya. Dia merasa sangat kesal, karena wanita itu lebih memilih lelaki bermobil itu.

"Jadi kau akan menerima lelaki sialan ini lagi, Yumira?"

Ken menghalangi jalan Yumira, ketika dia hendak membawa Boby ke dalam rumahnya. Lelaki itu tahu, sedih dan galaunya Yumira oleh lelaki bernama Boby itu. Walaupun Ken tidak mengenalnya, namun dia tahu jika Yumira begitu mencintainya.

"Ken, tolong kali ini saja. Jangan ikut campur tentang urusan kami."

Satu kalimat yang membuat lelaki itu malu sendiri. Apalagi ketika Boby menatapnya dengan senyuman kecil, harga dirinya benar-benar terinjak. Tanpa keluar satu patah kata pun, Ken pergi meninggalkan kedua orang itu. Dia tidak akan ikut campur lagi dengan apa yang terjadi dengan Yumira. Apapun yang akan mereka lakukan, dia hanya akan memantau dari jauh.

"Siapa lelaki itu? Entah mengapa, aku merasa jijik saat melihatnya."

Boby duduk santai di samping Yumira, seolah terbiasa dengan keadaan rumah yang baru dia datangi itu. Dia merasa tak asing dengan semua situasi ini, aroma, bahkan keberadaan Yumira.

"Dia itu Ken, sahabatku. Bukankah kau sendiri yang dulu membantuku untuk kencan dengannya. Dasar!" Ucap wanita itu kesal.

Boby membulatkan matanya, "Aku? Memintanmu berkencan dengan lelaki payah itu? Yang benar saja hahaha."

"Memangnya kenapa? Dia tampan. Badannya bahkan lebih bagus darimu. Wah, aku jadi ingin menyentuhnya lagi."

Wajah wanita itu merah merona. Dia jadi mengingat kejadian saat Boby masuk ke dalam tubuh Ken. Dimana dia bisa melihat dada kekar milik lelaki itu. Namun di lain sisi, Boby merasa kesal sendiri tanpa sebab. Dia mencubit pipi wanita itu sangat keras, hingga terdengar jeritan yang cukup keras.

"Boby! Sakit!" Ucap wanita itu kesal.

"Kenapa kau terus membicarakan hal tidak berguna itu? Bukankah kau bilang sangat mencintaiku? Namun kenapa kau malah memuji lelaki lain di hadapanku?"

"Siapa yang perduli tentang tubuh yang indah? Tidak berguna sama sekali."

"Kau sangat menyebalkan Yumira. Aku benci padamu!"

Lelaki itu terus mengoceh, sembari memasang wajah kesalnya. Sementara Yumira hanya mampu menahan tawa. Bukankah Boby tidak bisa mengingat apa yang terjadi diantara keduanya? Namun mengapa bereaksi seperti itu?

Terjerat Gairah Hantu 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang