Perjanjian

11.5K 196 5
                                    

Mata Yumira sudah terpejam sempurna di bawah kontrol Boby, dia merasa mungkin tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru dengan hantu tampan ini. Ini seperti sebuah kendali bahkan hal baru bagi Yumira, ketika dia memasrahkan dirinya pada sosok yang jelas bukan manusia.

Sebuah keraguan muncul dari dalam diri Boby, ketika dia menatap serius wajah Yumira. Bukan hanya cantik, aura yang dikeluarkan Yumira memabukkan dirinya.

Kenapa dia manis sekali astaga! Aku tidak bisa melakukannya. Batin Boby.

Entah kenapa rasa horny yang tadi muncul hilang begitu saja, perlahan Boby pun bangkit dan kembali ke posisi duduk. Dia mengelus bibirnya sendiri sembari berkata, "Bangunlah, kita lakukan itu nanti saja."

Yumira tersentak dengan wajah penuh kebingungan,  "Hah kenapa? Aku masih perawan kok!"

Kata-kata yang reflek keluar dari bibir manis itu, jika dia adalah seorang perawan. Padahal lelaki itu tidak menanyakan apapun pada Yumira, namun wanita itu langsung mengatakannya.

"Bukan begitu bodoh! Aku masih belum bisa melakukannya," ucap Boby dengan wajah penuh kebingungan.

"Oh begitu? Iya aku pun sama. Lagi pula hubungan apa yang kita lakukan, baru bertemu langsung tidur begitu saja. Aku bukan pasrah, tapi karena kau berjanji akan mengusir semua roh jahat itu!" Tegas Yumira.

"Mm, aku tahu kau juga ingin melakukannya. Jadi iya sudahlah, kita bicarakan lagi ini nanti. Namun ingat! Kau jangan ingkar janji ya Yumira," ucap Boby pada wanita itu.

Mereka hanya saling bertatapan satu sama lain, karena tidak ada hal yang bisa dilakukan. Ini mungkin pertama kalinya Yumira berinteraksi dengan hantu. Karena biasanya, dia selalu kabur atau langsung melempar jimat pada setiap hantu jahat yang mengganggunya. Sebuah keberuntungan bagi Boby, karena dia kebal akan apapaun.

"Aishh... rasanya rumah ini masih berputar-putar," ucap Yumira sembari memegangi kepalanya.

Rupanya dia mabuk? Pantas saja bersikap sedikit aneh. Batin Boby.

"Heh kau setan mesum! Kenapa kau ingin sekali bersentuhan denganku? Aku tahu kok kalau aku ini cantik, tapi kau harus tau! Jika standarku itu tinggi !" Ucap Yumira tiba-tiba.

"Ini bukan tentang standar, tapi aku terpaksa melakukannya. Oh iya, kau juga bukan type wanita yang aku suka, jadi jangan sombong dulu."

Kata-kata yang membuat Yumira begitu tersinggung, namun dia juga sudah membuat Boby tersinggung.

"Tidak pernah ada lelaki yang menolak pesonaku!" Tegas Yumira.

"Iya terserah kau saja. Oh iya, aku juga akan tinggal di sini bersamamu, jadi tolong biasakan!" Tegas Boby.

"Hah tinggal disini? Kenapa kau tidak tinggal dikuburan?!" Tanya Yumira refleks.

"Aku tidak ingat dimana aku di kuburkan, jadi bebas saja tinggal dimana pun," ucap Boby dengan wajah melas.

Yumira melihat raut wajah itu, dia bahkan jadi merasa miris dengan hantu tampan ini. Bagaimana mungkin seorang mati tidak tahu dimana dia tinggal? Itu cukup membingungkan. Namun sudahlah, Yumira akan membiarkan Boby untuk tinggal di sini. Dengan begitu, Yumira bisa bebas dari para roh jahat.

"Baiklah, kau boleh tinggal disini. Tapi dengan syarat, kau harus mengusir para roh dan setan yang menggangguku. Jangan sampai mereka menyentuh, bahkan berani mencuri jiwaku!" Tegas Yumira.

"Itu mudah, namun sebagai gantinya kau juga jangan melarangku untuk menyentuhmu!" Tegas Boby.

"Ehh.. tapi kau harus meminta ijin dulu dariku!" Tegas Yumira.

Boby menggelengkan kepalanya, "No! Karena sekarang kau adalah milikku. Tidak ada ijin, karena mengusir roh jahat pun kau tidak meminta ijin padaku. Kau pikir berapa banyak uang yang harus kau keluarkan untuk menyewa dukun sakti? Beruntunglah kau, karena ada aku yang menjagamu."

"Menyebalkan sekali kau ini setan mesum!" Ucap Yumira kesal.

"Memangnyan kenapa? Oh, kau lebih mau para roh jahat itu memperkosamu ramai-ramai?" Tanya Boby dengan tawa tengilnya.

"Tentu saja tidak bodoh!" Bentak Yumira kesal.

"Ya sudah, tidurlah sana! Aku akan menjagamu disini," ucapnya sembari berdiri menghadap jendela.

Tak banyak protes, Yumira hanya mengangguk sembari menarik selimut. Malam yang mungkin sulit untuk dia cerna baik-baik, tapi membuat perjanjian dengan hantu? Apa itu akan menimbulkan masalah?

Boby sendiri tidak percaya jika wanita itu akan langsung setuju dengan apa yang di ucapkan padanya.

Malam perlahan pudar, sang surya pun muncul di langit pagi yang begitu cerah. Yumira masih tertidur pulas dengan balutan selimut ditubuhnya. Hingga tiba-tiba.

"SETAAAAAAAN !"

Seperti biasanya, mimpi aneh itu terus muncul dan mengganggu Yumira setiap saat.

"Hahhh sialan! Kenapa mimpi buruk itu muncul lagi !" Gumamnya kesal.

Dia celingukan kesana kemari, mencari sosok tampan yang dia lihat tadi malam.

"Sudah kuduga, gara-gara mabuk aku sampai berhalusinasi melihat hantu tampan kemarin," ucapnya kesal.

"Siapa? Aku?" Tanya Boby yang tiba-tiba muncul menembus tembok dihadapannya.

"Kau ingin membuatku terkena serangan jantung? Jangan menembus tembok seperti itu Boby!" Tegas wanita itu.

Boby hanya tertawa geli sembari mengikuti Yumira dari belakang, "Kau mau kemana heh?!"

"Aku mau mandi, dan kau jangan coba-coba untuk mengintip!" Tegas wanita itu.

"Kenapa? Bukankah tubuh itu milikku sekarang?" Tanya Boby.

"Milikmu dari hongkong! Sejak kapan aku berkata seperti itu?" Tanya Yumira kesal.

"Semalam, kita sudah melakukan perjanjian. Jangan bilang jika kau sudah lupa tentang hal itu?" Tanya Boby dengan wajah datarnya.

Yumira terdiam sejenak,  apa yang dia perbuat sampai hantu ini menyatakan bahwa tubuh itu miliknya? Dia kembali memutar ingatan semalam dan mencernanya perlahan. Sebuah potongan ingatan, dari mulai Yumira pergi ke klub, hingga bertemu dengan hantu tampan ini.

"Astaga naga! Bagaimana bisa kau menyerahkan tubuhku padamu? Heh dengar, semalam itu aku sedang mabuk! Jadi jangan berani untuk memanfaatkannya!" Bentak Yumira kesal.

Boby tertawa kecil, "Bagaimana bisa aku memanfaatkan dirimu? Dengan perjanjian saja kau sudah mau menyerahkan tubuhmu. Ingat, perjanjian adalah perjanjian."

"Aisshh kau memanfaatkan situasi setan mesum!" Bentak Yumira kesal.

"Tentu saja tidak, lagi pula aku tidak memaksamu. Kau sendiri yang suka rela," jawab Boby.

"Cih, licik ! Tapi bagaimana pun aku masih tidak setuju dengan perjanjian kita semalam! Bye!" Tegas Yumira sebari berlari ke kamar mandi.

"Ah dasar wanita, selalu saja berubah pikiran!" Ucap Boby kesal.

Boby berjalan keluar dari kamar Yumira, dia sempat mendengar suara motor dari arah depan. Rasa penasarannya kian bergemuruh ketika seorang lelaki masuk begitu saja. Kulit sawo matang, namun dengan wajah yang tidak lebih tampan darinya.

Ken, dia memang selalu datang di pagi hari untuk menemui Yumira. Terlebih karena semalam wanita itu pulang dalam keadaan mabuk.

"Yumira, kau sudah bangun?! Aku bawakan kau sup pereda mabuk!" Teriak lelaki itu.

Boby tidak tahu lelaki yang tiba-tiba datang menghampiri wanita miliknya itu, dia terus memperhatikan dengan mata setajam elang.

"Siapa dia?"

Terjerat Gairah Hantu 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang