"Semuanya jadi Rp. 120.000,00," ucap seorang pelayan toko.
Ken sibuk memilah barang-barang lain, termasuk snack kesukaan Yumira. Namun ketika dia ingin membeli, uang yang dia bawa tidak tersisa banyak.
"Lagi diskon loh Kak, siapa tahu mau beli untuk kekasihnya."
Pelayan toko itu tersenyum manis, berharap Ken membeli beberapa potong coklat versi couple yang baru saja datang ke toko. Namun lelaki itu hanya memegangnya, tanpa berniat membeli.
"Tidak, terima kasih."
Ken berjalan keluar dari toko itu, lalu menatap bintang-bintang dilangit malam. Entah kenapa perasaannya tidak enak saat ini. Padahal dia ingin bertemu dengan Yumira.
Beberapa barang sudah dia beli, karena wanita itu malas untuk keluar. Bukan masala jika dia dijadikan babu, asalkan Ken bisa membuat suasana hati Yumira kembali bahagia.
Brumm
Lelaki itu menyalakan mesin motornya, untuk bergegas pergi ke rumah sahabatnya itu. Selama diperjalanan, Ken membuang semua pikiran buruknya. Berharap tidak ada hal aneh yang terjadi padanya malam ini.
Sementara itu Boby, sedari tadi tengah gelisah menunggu kedatangan Ken. Entah kenapa dia merasa tidak bisa menjalankan rencanannya. Namun lelaki itu sudah berjanji pada Yumira untuk membantunya.
Cukup lama menunggu, akhirnya orang yang dinanti pun datang.
"Ah itu dia, Ken bersiaplah aku akan masuk!"
Boby berlari kencang, namun entah kenapa sebuah cahaya menghalanginya masuk ke tubuh Ken. Dia terpental sampai jatuh ke lantai. Rasanya panas, bahkan sangat menyilaukan mata.
"Arghhh! cahaya apa itu! Aisshh menyebalkan sekali," gerutu Boby kesal.
Ken yang tidak merasakan apapun, langsung mencari Yumira. Dia menatap kesana dan kemari, sembari memanggil namanya. Namun tiba-tiba sebuah tangan menarik Ken ke arah kamar, bahkan tak segan untuk membanting tubuhnya ke atas ranjang.
Lelaki itu membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dihadapinya sekarang. Yumira naik ke atas tubuh Ken, bahkan dengan wajah mesum seperti itu.
"Kau sudah siap?" Tanya Yumira dengan wajah penuh makna.
Ken menepuk-nepuk wajah wanita itu, "Heh sadarlah Yumira! Kau gila ya? Cepat turun!"
Yumira tidak memperdulikan ucapan lelaki itu, dan sibuk memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini. Wanita itu mungkin mengira, kalau Boby sudah berhasil memasuki tubuh Ken sesuai dengan rencana mereka. Dengan penuh percaya diri, Yumira menciumi leher Ken. Lelaki itu gelisah setengah mati, merasakan sentuhan tiba-tiba seperti ini.
"Aisshh.. Yumira jangan lakukan itu berbahaya!" Bentak Ken, sembari memegangi otongnya yang sudah mulai menegang.
Wanita itu mengehentikan permainannya sejenak, "Kau itu kenapa? Bukankah kau sendiri memintaku melakukan ini? Bukankah lelaki sangat suka dengan sentuhan?!"
"Kapan aku berbicara seperti itu astaga. Kau pasti sedang mabuk, kan? Cepat turun!" Bentak Ken kesal.
"Boby kau menyebalkan sekali. Bagaimana dengan rencana tadi?!"
Ken terkejut dengan ucapan Yumira, dia bingung siapa yang Yumira bicarakan saat ini. Boby, lelaki yang tidak pernah dia dengar seumur hidupnya. Dia bahkan bukan lelaki yang sempat berpacaran dengan Yumira. Secara tiba-tiba wanita ini menyebut nama itu, dengan tindakan yang seperti ini. Sahabat mana yang tidak merasa kesal?
"Boby, tunggu siapa dia?" Tanya Ken dengan wajah penuh penasaran.
"Kau itu kenapa sih?!" Tanya Yumira kebingungan.
Yumira melirik ke arah pintu, dia melihat Boby tengah berdiri di sana. Dengan begitu santai, hantu tengil itu melambaikan tangannya.
"Sorry.. aku gagal masuk! Dia Ken, bukan aku."
Satu kalimat pendek yang membuat rasa malunya naik drastis. Yumira kembali menatap Ken, dan baru menyadari jika lelaki ini belum di rasuki Boby. Rencana mereka gagal, dan hantu tengil itu malah membuatnya malu setengah mati.
"Astaga Ken maafkan aku!"
Wanita itu loncat ke bawah ranjang dengan penuh rasa malu, wajahnya memerah. Dia tidak percaya bisa melakukan hal bodoh seperti ini. Sementara Ken pun ikut bangun dan langsung mencubit pipi Yumira dengan penuh emosi. Apalagi setelah mendengar, wanita itu mengucapkan kata Boby.
"Kau mabuk lagi hah? Kenapa bisa seagresif itu? Kemarilah, jelaskan padaku siapa lelaki yang bernama Boby?!" Tanya Ken penuh emosi.
Wajah Yumira penuh kebingungan, "Itu.. dia.. dia temanku!"
"Teman? Hey lalu apa yang biasa kau lakukan dengannya hah? Astaga pikiranku kemana-mana sekarang! Rencana, rencana apa yang sudah kau pikirkan tadi Yumira!" Bentak Ken.
"Tidak! Aku tidak melakukan apa-apa!" Jawab wanita itu cepat.
Ken menatap mata yumira, jelas sekali dia bisa merasakan aroma kebohongan di sini. Wanita itu sudah berani berbohong padanya, bahkan tentang seorang lelaki. Bukan tentang masalah cemburu, melainkan Ken harus bisa menjaga Yumira dengan baik sekarang ini. Apalagi setelah kandasnya hubungan dia dengan lelaki brengsek itu, Ken tidak ingin sampai kebobolan lagi.
"Ken maafkan aku. Aku benar-benar tidak bermaksud untuk bersikap seagresif itu sungguh!" Ucap Yumira dengan wajah penuh penyesalan.
"Maaf buat apa hah? Kau hampir membuat dirimu celaka. Ah sudahlah, yang jelas kau tidak jadi aku habisi tadi. Aku bawa pesanan yang kau minta, sekarang istriahat! Jangan sampai halusinasi gilamu itu kembali muncul," ucap Ken, sembari pergi meninggalkan Yumira disana.
"Wah lelaki ini pura-pura menahan diri. Padahal aku yakin, dirinya sangat ingin melakukan itu," ucap Boby.
Tatapan tajam Yumira langsung membisukan Boby, setelah Ken pergi dari rumah, dia akan menghajar setan mesum itu sampai hancur.
"Aishh Yumira, sejak kapan dia agresif begitu? Tadi hampir saja aku menyentuhnya jika tidak menahan diri," gumam Ken resah.
Dengan perasaan campur aduk, Ken pergi meninggalkan Yumira. Padahal tadinya dia ingin berlama-lama di sana. Namun karena kejadian tadi membuatnya canggung, dia harus pulang cepat.
"Dasar setan sialan! Kau sudah membuatku malu setengah mati Boby! Kenapa tidak katakan, jika kau masih belum masuk ke dalam tubuhnya?! Bukankah itu rencana yang sudah kita susun sebelumnya hah? Menyebalkan sekali astaga!" Bentak Yumira kesal.
"Iya mana aku tahu, sebuah cahaya yang menyilaukan mata keluar dari tubuh lelaki itu. Dia membuatku tidak bisa masuk ke dalam tubuhnya, jadi kenapa kau menyalahkan aku?!" Ucap Boby kesal.
"Ah menyebalkan! Semua rencana kita gagal. Dan yang paling penting adalah, kau sudah membuat aku malu di hadapan Ken Boby!"
Wanita itu berguling kesana-kemari, mencoba menghilangkan urat malunya atas kejadian tadi. Boby benar-benar tidak bisa di andalkan, dia sudah membuat Ken berpikiran buruk tentang Yumira.
"Jadi bagaimana? Aku sudah melakukan sebisaku, jadi kau harus menepati janjimu Yumira. Sekarang cepat, berikan tubuhmu untukku."
Plak!
Bukan sebuah tamparan, melainkan pukulan lima jari atas apa yang sudah Boby lakukan padanya. Yumira benar-benar kesal, bahkan malu sekarang ini. Dia tidak perduli lagi tentang perjanjian yang sudah mereka buat.
"Pergi kau! Perjanjian kita batal setan mesum!" Teriak Yumira murka.
"Hey hey tidak bisa begitu. Jika kau membatalkan perjanjian kita, aku akan pergi dari sini. Dan asal kau ingat, aku takan pernah kembali lagi untuk mengusir para roh jahat itu."
Yumira mengacungkan jari tengahnya, "Fuck! Aku tidak perduli."
Boby tidak bicara apapun, dia berbalik meninggalkan Yumira di sana. Memilih untuk pergi dari pada sama-sama keras kepala. Tidak ada larangan ketika hantu itu pergi. Yumira hanya sibuk mencari jalan, agar Ken tidak berpikiran buruk padanya.
"Ken! Maafkan aku huaaa...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Gairah Hantu 21+
Romance21+ Berkisah tentang Yumira, gadis cantik yang berhubungan dengan seorang hantu tampan bernama Boby. Cerita sedang tahap revisi, jadi ada beberapa nama tokoh dan alur yang memang aku ganti.