Kutukan?

547 15 1
                                    

"Milikmu makin besar saja."

"Apa lelaki sialan itu memegangnya ketika aku tidak ada?"

"Atau jangan-jangan, kau sudah berpindah ke lain hati?"

Lelaki tampan itu sudah kembali seperti semula. Sifatnya yang menyebalkan, bahkan kata-kata vulgar yang selalu keluar dari mulutnya. Yumira hanya diam tanpa berkata, menatap lelaki yang begitu dia cintai itu. Walaupun kata-kata yang di ucapkannya sangat menyebalkan, dia senang Boby telah kembali seperti semula.

"Hey! Kenapa kau diam saja?"

"Jangan-jangan, dugaanku benar."

Bughh!

Sebuah pukulan keras mendarat di dada lelaki itu, membuatnya terasa sesak. Namun Boby hanya tersenyum, sembari menerkam wanita itu dengan brutal. Sebuah ciuman tanpa ampun pun Boby lakukan, membuat Yumira kewalahan.

"Aku dan Ken itu hanya teman biasa. Kau ini, selalu saja berpikiran buruk padaku."

Boby mengusap wajah cantik itu dengan lembut, "Iya mau bagaimana lagi? Karena aku terlalu mencintaimu."

"Hahaha, dasar buaya. Kau juga pasti sudah bertemu wanita lain bukan? Apalagi dengan keadaanmu yang sekarang," ucapnya dengan nada sinis.

"Siapa? Aku tidak pernah bertemu dengan siapapun," jawabnya cepat.

"Pembohong!" Tegas wanita itu.

"Aku bersungguh-sungguh!" Tegas lelaki itu.

Sebuah panggilan masuk, dan itu dari orang kantor. Sebenarnya kegiatan Boby sangat banyak hari ini, namun dia hanya bermalas-malasan. Boby juga berencana bertemu dengan Papih Yumira, jika urusannya sudah selesai.

Keduanya pun saling berpamitan, walaupun masih ingin bersama. Boby harus membereskan satu persatu pekerjaanya, bahkan mimpi aneh yang baru saja di alaminya.

"Jadi, makhluk itu mendatangimu?"

Dimas to the point saja, setelah mendengar cerita dari lelaki di hadapannya. Sebuah mimpi buruk, yang mengharuskan Boby membunuh Yumira dengan tangannya sendiri. Perintah macam apa itu?!

"Sebenarnya, kenapa makhluk itu datang dalam mimpiku? Ah entah mimpi atau bukan, dia berhasil membuat tubuhku terluka."

Boby memegangi dadanya, entah mengapa mengingat hal itu membuatnya sesak. Sementara Dimas merasa begitu gelisah, karena roh jahat yang mengincar putrinya, ikut meneror lelaki ini juga. Sebenarnya dia tidak bisa berbuat banyak, apalagi mencegah kedatangan makhluk yang sangat kuat itu.

"Dia memang tidak senang jika putriku bersama dengan lelaki lain," ucap Dimas.

"Kenapa? Lagi pula mereka itu berbeda. Kenapa harus Yumira yang dia incar? Bukan kuntilanak atau tuyul misalkan," sahut Boby.

Lelaki paruh baya itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Bagaimana aku menceritakannya padamu ya? Sebenarnya ini masalah keluargaku sendiri."

Boby semakin penasaran, dia ingin tahu apa yang terjadi dengan Yumira sebenarnya. Wanita itu adalah satu-satunya yang bisa melihat dirinya dalam bentuk roh setelah Dimas, bahkan orang aneh yang terus menerus diganggu makhluk tak kasat mata.

"Katakan padaku. Apakah Yumira memiliki sesuatu yang sangat spesial di dalam dirinya?" Tanya Boby dengan rasa penasarannya.

"Mm, mungkin bisa di bilang begitu. Karena dalam tubuh wanita itu memiliki energi atau aura khusus yang tidak dimiliki manusia lain. Dia bisa membuat kekuatan makhluk tak kasat mata meningkat, setelah mendapatkan jiwanya."

"Iya selagi dia masih perawan tentunya," sambung Dimas, dengan tatapan sinisnya pada Boby.

"Memangnya jika dia tidak perawan. Apa masalah?" Tanya lelaki itu.

Lelaki paruh baya itu mencengram kerah baju Boby, matanya melotot tajam seolah dipenuhi rasa kesal yang luar biasa. Karena selama ini dia tahu, apa yang sudah terjadi antara Yumira dan juga lelaki itu.

"Lelaki yang sudah meniduri putriku, akan terus diganggu roh jahat. Kau tahu kenapa? Karena dalam wujudmu yang sebagai roh gentayangan, secara tidak sadar sudah menyerap energi khas milik putriku."

Boby menelan ludahnya kasar.
Apa melakukan hubungan saat itu juga di hitung? Karena saat itu, dia hanyalah seorang roh gentayangan.

"Papih, saat itu Yumira yang mengajakku.." ucapnya gugup.

Dimas berdecik kesal, "Apapun yang terjadi pada kalian saat itu. Kau adalah orang yang paling dirugikan. Jadi, jangan salahkan putriku, jika roh itu akan semakin mengganggumu."

"Iya mau bagaimana lagi? Lagi pula aku terlanjur mencintainya. Dan jujur saja, dalam dekat ini aku ingin menikahi putrimu. Apa kau mengijinkannya?" Tanya Boby.

Dimas menatap tajam lelaki yang ada di hadapannya, "Kau tahu resiko yang akan terjadi? Dalam wujudmu yang seperti ini, kau bisa saja kehilangan--"

Lelaki paruh baya itu menghentikan pembicaraanya, "Yumira bukanlah manusia sejati, dan kau harus tahu itu."

Boby tercengang dengan ucapan lelaki paruh baya itu. Jika Yumira bukan manusia sejati? Lalu dia itu apa?

"Maksudmu? Dia roh gentayangan sepertiku dulu?" Tanya Boby serius.

Dimas menggelengkan kepalanya, "Yumira adalah hasil kutukan siluman, ketika aku dan istriku gagal melakukan tapa."

"Istriku hamil secara misterius, karena satu syarat yang tidak bisa aku penuhi saat itu."

"Yumira lahir dengan aura yang tidak dimiliki manusia lain. Bahkan matanya, sangat tajam terhadap makhluk tak kasat di sekitarnya."

"Dia tidak bisa berteman sembarangan dengan lainnya, karena itu hanya akan membahayakan mereka."

Boby tidak bisa percaya dengan apa yang dikatakan lelaki paruh baya itu. Apalagi tentang kutukan siluman yang Dimas maksud. Jika Yumira bukan manusia sejati, kenapa Dimas tidak mengembalikan dia ke tempat semestinya?

"Jadi, aku mencintai makhluk setengah siluman? Haha yang benar saja. Tapi iya mau bagaimana lagi? Siapapun dia, apapun yang terjadi nantinya. Aku akan tetap menikahi Yumira."

Lelaki itu tersenyum penuh keyakinan. Dia tidak akan mundur hanya karena masalah ini. Boby juga sempat berpikir, jika Dimas hanya sedang menakut-nakutinya saja. Siapapun Yumira, dia adalah wanita yang begitu Boby cintai sampai saat ini.

Dimas tidak bisa berbuat banyak, karena semua keputusan ada di tangan lelaki itu.

"Baik, jika itu keputusanmu, maka silahkan. Aku hanya berpesan, jaga dirimu baik-baik. Karena kematian, bisa datang kapan saja ketika kau bersama dengan Yumira..."

☘️Halooo
Maaf author baru update ya huhu.

Terjerat Gairah Hantu 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang