Chapter 2

4.9K 533 1
                                    

"Tuan muda. Saya akan segera kembali."

Aku merasakan tangan seseorang menyentuh rambutku dengan lembut. saat aku dalam kondisi setengah tidur di kasurku.

Sentuhan hangan itu mengingatkanku kepada sentuhan seseorang kakek kepada cucunya.

Itu ben. Di pagi hari dia bersiap untuk pergi bekerja di desa yang ada di pulau ini.

Saat aku mendengar pintu tertutup menandakan ben sudah pergi. Aku bangkit dari tidurku.

Bagaimana bisa seseorang pelayan yang seharusnya bekerja untuk dibayar malah bekerja untuk majikannya.

"Haa..." aku menghela nafasku di pagi hari. Aku merasa tidak enak untuk membiarkan seorang pria tua harus bekerja dua kali untuk menghidupi seorang anak yang telah di tinggalkan.

Aku turun dari tempat tidurku dan memakai sendal lantai yang sudah disiapkan di bawah kasur. Lalu berjalan menuju ke arah rak tempat Ben menyimpan dokumen.

Aku mencari sebuah buku kas. Untuk melihat pengeluaran dan anggaran.

Sangat parah

Tidak ada pemasukan selama 3 bulan. Yang artinya Noah benar-benar sudah ditinggalkan dan dibuang oleh keluarganya. Aku tidak tahu masalah apa yang telah dilakukannya sehingga dia di depak dari keluarganya.

Tapi anehnya. Di dalam novel dia membela keluarganya yang di bantai.

"Kenapa?" Aku bertanya-tanya tentang itu.

Mulai sekarang aku harus mencari cara untuk menghasilkan uang dengan tubuh anak berusia 17 tahun.

Yah. Aku sudah memiliki gambaran kasar tentang itu. Dengan menggunakan bakat yang aku miliki.

Tapi aku masih membutuhkan sedikit waktu untuk memulihkan tubuhku.

Tubuh ini tidak memiliki penyakit atau apapun. Tapi dia sangat lemah karena selama ini hanya berbaring di kasur.

Nanti. Saat tubuhku sudah pulih. Aku akan pergi ke desa dan menjalankan rencanaku.

Tempat ini adalah pulau terpencil yang sangat jauh dari kekaisan. Di pulau ini terdapat desa dan kota juga. Dan rumah tempat aku tinggal berada di atas bukit sehingga untuk pergi ke desa kita harus menuruni bukit cukup lama.

Sekarang aku memikirkannya. Bagaimana cara pria tua itu bisa tahan naik dan turun bukit setiap hari?

Setelah mengetahui itu. Membuat hatiku sangat gelisah.

"Tuan muda."

Ben kembali pukul 16.00 di sore hari. Aku menunggunya dengan duduk di depan pintu.

Ben kembali dengan senyuman cerah di wajahnya setelah melihat aku yang menunggunya.

"Saya pulang."

"Selamat datang kembali."

Aku menyambutnya, ben pulang dengan membawa kantong kresek di tangannya.

"Apa itu?" Aku bertanya karena penasaran.

"Saya membawa daging dan buah-buahan untuk makan malam. Karena anda sudah lama tidak makan daging."

"........"

"Ben. Sebenaranya berapa banyak pekerjaan yang kau lakukan?"

Setelah waktu makan malam tiba. Kami duduk di meja makan dengan hanya kami berdua. Dan di sela-sela itu aku bertanya kepada Ben.

Ben tersenyum lembut dan menjawab.

"Saya memiliki dua pekerjaan di pagi hari dan siang hari. Itu sebabnya saya pulang sedikit terlambat. saya minta maaf tuan muda."

Villain want to Popularity [BL] (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang