Chapter 25

1.3K 209 9
                                    

Akademi adalah tempat dimana semua orang pergi untuk belajar. Dimulai dari usia 18-21 tahun. Bangsawan biasanya wajib untuk belajar di akademi.

Sedangkan untuk rakyat biasa mereka biasannya mati-matian belajar dan mengumpulkan uang untuk bisa diterima disana.

Deskriminasi sangat jelas terlihat. Bahkan dimulai dari pakaian. bangsawan dan rakyat biasa dibedakan.

Tapi bagi mereka yang diterima dari jalur khusus,murni karena bakat. Mereka memiliki kelas tersendiri dan mereka akan dituntut untuk bisa memuaskan ekspektasi semua orang.

Noah tidak tahu itu. Dan dia baru mengetahuinya setalah Harris memberitahukannya tentang sistem akademi yang ada dikekaisaran ini.

Apakah itu bahkan bisa disebut sebagai sekolah? Noah tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Segera setelah dia menerima surat penerimaan yang dikirimkan Demian,kakaknya.

Noah segera berbicara dengan Duchess dan dia harus segera mempersiapkan segalanya untuk mulai tinggal di asrama.

Di acara makan malam yang diadakan dimana semua orang duduk dan makan dengan tenang. Noah membuka percakapan.

"Saya akan pergi ke akademi dalam dua hari. Saya mendapatkan surat undangan dari kak,demian."

Noah berbicara, dan saat dia menyelesaikan kata-katanya. Semua orang terlihat terdiam dan menghentikan tangan mereka yang hendak memotong daging yang ada didepannya.

"Akademi?"

Duchess memiliki sedikit ekspesi terkejut di wajahnya.

"Kenapa harus pergi ke akademi. Bukankah demian saja sudah cukup untuk pergi kesana."

Untuk keluarga bangsawan. Mengirim satu anak dalam keluarga mereka memang wajib. Namun jika anak bangsawan lainnya tidak tertarik mereka bisa menolak.

Tapi Noah harus pergi.

"Saya pikir sangat menyenangkan untuk pergi kesana."

Noah sedikit tersenyum didalam kata-katanya. Sedangkan duchess memiliki ekspresi khawatir di wajahnya.

Akademi adalah tempat yang bagus bagi beberapa orang. Namun bisa menjadi buruk juga bagi sebagian orang.

Persaingan terlihat sangat jelas disana. Terlebih bagi mereka para bangsawan. Mereka mungkin akan berlomba-lomba untuk memamerkan kualitas mereka sebagai bagian dari keluarga terhormat.

Dan para bangsawan tidak pernah akur. Mungkin terlihat ramah diluar namun dibelakang mereka bisa saling menusuk satu sama lain.

Duchess bahkan tidak ingin mengirim Noah ke acara pergaulan kelas atas. Mengingat masa lalunya.

Duchess masih menganggap bahwa putranya adalah anak yang manja yang menangis dan hampir mati saat dikirim ke tempat pengasingan. Meskipun faktanya tidak seperti itu.

"Apa kau yakin?"

"Ya."

Noah menegaskan. Tidak akan ada perubahan dalam keputusannya. Duchess memiliki ekspresi tabah diwajahnya.

"Kalau begitu,ibu akan menyiapkan segalanya untuk mendukungmu."

"Terima kasih."

Noah tersenyum dan senang dengan jawaban itu. Dia mengetahui bahwa Noah ternyata memiliki seorang ibu yang sangat baik dan sangat menyayanginya.

Noah seperti berat hati saat memikirkannya.

'Maaf karena aku bukan Noah.'

Noah merasa sedikit sedih saat memikirkan bagaimana perasaan Duchess mengetahui bahwa anaknya telah tiada.

Villain want to Popularity [BL] (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang