Chapter 32

784 126 3
                                    

Aku melihat buku yang menuliskan lirik lagu yang tidak kukenal itu. Aku yang panasaran membolak-balikan isi buku sembari duduk di depan piano berdebu itu.

Liriknya ditulis dalam bahasa kuno. Seharusnya aku tidak dapat memahaminya. Tapi karena demian memaksaku untuk memasuki kelas bahasa. Membuatku dapat memahami setiap katanya.

Gracia Naviela. Artinya bangkitkan dirimu.

Jeng

Aku tidak sengaja menekan keyboard membuat suara keluar darinya dan mengejutkan gain yang sedang tertidur.

Rupanya piano itu rusak.

"Maaf."

Aku meminta maaf setelah membuat Gain terbangun. Gain bangun dari tidurnya dan menatap noah yang sedang duduk di depan piano dan sedang terfokus membaca buku didepannya.

"Apa yang sedang anda lakunan?" Gain turun dari atas sofa dan menghampiri Noah. Berdiri disampingnya.

"Piano itu sudah tidak dapat dipakai."

"Ya. Aku tahu."

Piano berdebu yang terlihat antik dan terlihat sudah berumur itu. Tentu wajar jika itu sudah tidak bisa dipakai. Namun Noah yang penuh rasa penasaran. Terus mengotak-atik piano itu.

Noah menekan-nekan tombol piano. Tuts dan kunci piano. Itu adalah piano ukuran penuh yang memiliki 52 tuts berwarna putih dan 36 tuts berwarna hitam.

Saat noah menekan tombol-tombol itu untuk ketiga kalinya melodi sumbang yang terdengar berubah menjadi melodi yang normal.

Noah tersrnyum lalu dia kembali menekan tombol keybord sembari melirik kepada buku yang menampilkan lirik aneh itu.

Dengan perlahan Noah memainkan pianonya. Melodi indah terdengar. Gain yang mendengar melodi itu cukup terkejut. Begitu juga dengan Noah yang memainkannya.

Musik yang tidak pernah didengarnya.

Saat noah memainkan musiknya. Aura hijau terlihat mengelilingnya. Rasanya aneh. Seperti ketagihan untuk terus bermain. Bahkan sampai-sampai dia mungkin tidak sadar dan hanya terfokus dalam permainannya.

"Tuan muda,noah!"

Suara disampingnya memanggil namanya. Namun seolah-olah tidak mendengar. Noah hanya terfokus dengan melodi yang terdengar ditelinganya.

Sampai suara kedua memanggilnya dengan sangat keras.

"Tuan muda,noah!!"

BRUK

Noah seperti terjatuh dan membenturkam kepalanya.

"Aduh."

Saat dia membuka matanya setelah dia menyadarinya. Noah melihat dirinya berada disebuah lorong yang gelap dengan dirinya yang terduduk di bawah lantai.

"Apa yang-.....?"

"Tuan muda,noah."

Suara disampingnya memanggil namanya. Noah menoleh ke sisi kanannya. Melihat gain yang berada disampingnya sembari mengenggam tangannya.

"Apa yang terjadi?"

Seperti masuk kedalam dimensi yang berbeda. Namun itu masih dilingkungan akademi. Namun semuanya terlihat sunyi.

"Dia memainkannya....Dia memainkannya...."

Noah melihat-lihat sekitar setelah dia mendengar suara disekitarnya. Bayangan putih seperti melewatinya.

Noah dengan wajah pucat terlihat cukup merinding.

"Gain sebenaranya apa yang terjadi?"

Gain menyalahkan api dari korek api yang dibawa disakunya. Kemudian dia berbicara menjawab Noah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Villain want to Popularity [BL] (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang