"Anda sangat hebat."
"Terima kasih."
"Anda juga bernyanyi dengan sangat baik. Bagaimana bisa anda bernyanyi seindah itu. Apakah ada rahasianya?"
"Saya hanya terus berlatih karena saya suka bernyanyi."
Pertunjukan selesai. Setelah semua orang bertepuk tangan kepadaku. Dan berkumpul sebentar dengan para bangsawan yang delis kenaikan kepadaku. Aku pergi ke luar panggung setelah itu. Tirai merah tertutup. Dan delis menghampiriku dan terus memberikan pujian kepadaku.
Aku menyukai itu. Ini mengingatkanku kepada Kehidupanku sebagai Baek hyunmin. Pujian-pujian yang aku dapatkan dari para penggemarku. Aku sangat menghargainya.
Setelah acara selesai. Delis memberikanku tumpangan,dengan membiarkanku kembali dengan kereta kudanya. Karena hari juga sudah cukup malam untuk kembali sendirian.
"Kalau begitu sampai jumpa lagi. Lain kali mari kita bertemu lagi."
"Tentu."
Aku melambaikan tangannku kepada wanita itu dan masuk manaiki kereta kuda mewah yang biasanya hanya digunakan oleh para bangsawan.
Setelah kembali ke rumah. Aku masuk dengan mengendap-endap. Karena hari sudah sangat malam. Aku yakin Ben sudah tertidur.
Dan benar saja dia sudah tertidur.
Aku menatap Ben yang tertidur di kursi goyangnya,sembari memegang rajutan di tangannya. Dan sepertinya dia juga menungguku.
Dengan perlahan aku mengambil selimut,merapihkan rajutan yang dia pegang di tangannya. Dan menyelimuti ben yang tertidur di kursinya.
"Selamat malam. Semoga bermimpi indah." Aku mengatakannya dengan berbisik.
Setelah kembali ke kamarku. Aku segera pergi ke kamar mandi,meletakan alat musikku di atas kasur. Melepas semua anting dan aksesoris yang kupakai.
Juga melepas pakaianku. Aku pergi kamar mandi.
"Haa..."
Aku menghela nafasku untuk hari yang melelahkan ini. Sembari merebahkan tubuhku di bathub kecil yang sudah berisi air hangat.
'Nyaman' membuatku teringat dengan pemandin air panas yang ada di korea.
'Ah...andai ada sauna. Pasti lebih enak lagi.'
Setelah lelah bekerja seharian. Orang korea sangat suka berendam di pemandian air panas.
****
Keesokan harinya.
BRUK
Aku seperti mendengar suara sesuatu terjatuh. Aku segera bangun dari tempat tidurku dan segera keluar dari kamarku. Hanya untuk menemukan Ben yang terkapar di bawah lantai.
"BEN?!!"
Aku memanggil-manggil nama Ben dan menggoyang-goyangkan tubuhnya tapi ben sama sekali tidak merespon.
Ben sepertinya hendak memberikan air minum kepadaku terlihat dari nampan berisi gelas yang terjatuh.
Kesampingan tentang itu. Aku segera memapahnya dan membawanya ke kamar. Setelah aku membaringkan ben di atas kasur.
Apa yang harus aku lalukakan? Aku segera panik. Aku harus segera memanggil dokter. Tapi kota dan desa sangat jauh dan perlu untuk menuruni bukit selama 30 menit dan jika berlari mungkin akan memakan waktu 15 menit.
Apakah ben bisa bertahan sampai selama itu? Aku khawatir. Tubuhnya sangat panas dan keringatnya keluar sangat banyak.
Aku tidak memiliki waktu untuk berpikir. Jadi aku segera berlari keluar rumah,menuruni bukit menuju desa terdekat untuk menemui dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain want to Popularity [BL] (Hiatus)
RandomBL- Novel original (Ongoing) Musik adalah segalanya bagiku,tapi aku mati di saat aku bisa memperdengarkan musikku kesluruh dunia. "Kamu tidak bisa breinkarnasi,jiwamu akan dimakan oleh iblis,bukankah kamu membuat perjanjian dengan iblis?" Itulah ya...