Bab 10 : Tuan muda memiliki calon mate

14.2K 1.2K 23
                                    

Di dalam mobil Raizelin fokus dengan ponselnya, dia tersenyum begitu melihat hasil gambarnya. Ketika dia menggeser gambar lain, terdiam sejenak. Itu adalah gambar Milestone yang sedang memasukkan bola basket pada ring. Dia sempat memotretnya saat itu.

Kemudian dia tersenyum tipis dan melirik pemuda itu yang sedang fokus menyetir. Dia langsung menunjukkan gambar tersebut dengan berkata, "Tuan muda lihat. Aku memotret-mu, kau sangat tampan Tuan muda."

Milestone hanya melirik sekilas tanpa menanggapi dan kembali fokus menyetir.

Raizelin mendengus kesal melihat tidak ada reaksi dari pemuda itu. Tanpa pemuda mungil itu tau, bahwa Milestone tersenyum sangat tipis serta kedua telinganya memerah.

Wajah Raizelin langsung berubah saat sebuah pesan masuk. Pesan itu dari Matias.

[ LinLin, kenapa tidak menunggu-ku? ]

Raizelin tersenyum tipis, dia segera membalas pesan tersebut, [ Tuan muda, mengajak-ku pulang bersama. ]

Tidak ada pesan balasan. Wajah Raizelin sedikit kebingungan, tiba-tiba dia teringat dengan boneka pinguin yang pemuda itu berikan.

Kemudian dia mengambilnya dari dalam tas selempang. Dia tersenyum lebar menatap boneka tersebut.

"Sepertinya Lionel akan mendapatkan teman baru lagi." Gumam Raizelin.

Raizelin melirik Milestone, kemudian dia kembali menatap boneka itu.

"Tuan muda, lihat. Bukankah boneka pinguin ini sangat lucu." Kata Raizelin sambil menunjukkan benda tersebut.

"Darimana kau mendapatkannya?" Milestone berkata dengan dingin tanpa melihat pemuda itu.

"Oh, ini dari senior Matias."

Ketika kata-kata itu keluar. Mobilnya secara mendadak berhenti. Raizelin langsung melihat ke arah pemuda itu dan bertanya, "Tuan muda, ada apa?"

"Buang!"

"Huh?"

"Buang benda itu!" Milestone berkata dengan suara keras.

"Tapi ... "

"Berikan padaku!"

Dengan wajah cemberut Raizelin memberikan benda tersebut pada pemuda itu. Matanya membulat begitu melihat boneka pinguin itu melayang keluar dilempar pihak lain.

"Tuan muda, apa yang kau lakukan?!"

"Membuangnya. Benda menjijikan seperti itu harus dibuang!"

Raizelin mendengus kesal. Suasana hatinya menjadi buruk, dia menatap sinis pemuda tinggi itu.

"Aku bisa membelikan boneka itu. Jika kau ... "

"Benarkah?!" Mata Raizelin berbinar menatap pemuda itu.

Milestone tidak menanggapi untuk sesaat. Dia kembali menjalankan mobilnya.

"Tuan muda?"

"Mn."

"Benarkah, kau akan membelikan-ku boneka seperti itu?"

"Tidak."

Raizelin mendengus, dia menatap datar pemuda itu. Kemudian kembali melanjutkan bermain ponselnya.

......

Raizelin langsung merebahkan tubuhnya pada sofa begitu dia memasuki rumah minimalisnya. Hari ini sungguh melelahkan.

Setelah beristirahat sejenak, dia beranjak bangun dan menggantung tas selempang. Kemudian memasuki kamar mandi untuk membasuh wajah.

Setelah itu masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian, tetapi sebelum itu dia sempat menyapa Lionel terlebih dulu, boneka singa-nya.

Tuan Muda Terobsesi Dengan Pemuda Desa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang