Bab 13 : Lukisan anak kecil

10.1K 1K 35
                                    

Pada pukul tujuh tiga puluh. Begitu memasuki rumah minimalis, Raizelin langsung menaruh barang-barang pembelian Matias. Setelah itu, merebahkan tubuhnya di sofa sejenak.

Kemudian dia mengingat beberapa menit yang lalu, Milestone hampir membuang semua barang-barang tersebut. Beruntung dia segera bertindak memohon untuk tidak membuangnya.

Dengan tatapan memohon darinya, Milestone tidak jadi melakukan tindakan tersebut. Walaupun begitu ekspresi suram tercetak diwajahnya.

Baru saja dia beranjak bangun berniat untuk pergi ke kamar mandi. Tetapi, sebuah ketukan pintu terdengar membuat niat tersebut dia urungkan. Dengan malas dia membuka pintu, matanya langsung terkejut begitu melihat Nyonya Lady berdiri dengan senyuman lembut.

"Sepertinya LinLin sangat kelelahan. Maaf bibi mengganggu istirahat-mu."

Raizelin langsung menggelengkan kepalanya dengan heboh, "Tidak bibi. Aku sudah tidak kelelahan. Jadi, apa bibi perlu sesuatu?"

Lady tersenyum dan mengangguk, "Bibi ingin membicarakan hal penting dengan-mu. Bolehkah bibi masuk?"

"Ah. Tentu silahkan, lagi pula rumah ini milik bibi." Raizelin mengusap belakang lehernya dan memberikan ruang untuk wanita itu masuk.

Keduanya duduk saling berhadapan. Lady berdehem sejenak, lalu berkata dengan lembut, "Sebentar lagi masa heat-mu bukan?"

Mata Raizelin membulat terkejut. Bagaimana bisa Nyonya Lady mengetahuinya? Untuk sesaat Raizelin terdiam. Dia tidak tau harus menjawab seperti apa.

Lady terkekeh pelan melihat Raizelin terlihat gelisah, dia kembali berkata, "Livia yang memberitahu sub-gender-mu kepada bibi. Dia juga meminta bantuan kepada bibi untuk menjaga-mu selama masa heat dari alpha lain."

Raizelin sedikit terkejut. Kemudian dia tersenyum canggung dan berkata, "Terima kasih bibi. Tetapi, bukankah bibi juga seorang Alpha. Bagaimana jika bibi terpengaruh dengan feromon-ku?"

Lady tertawa dua kali sejenak. Kemudian dia berkata, "Tidak akan. Lagi pula yang dimaksud bibi akan menjaga-mu bukan berarti bibi di sini melainkan memberitahu orang lain untuk tidak mengganggu-mu selama LinLin heat."

Raizelin tersenyum lebar dan mengangguk paham.

"Oh, kenapa LinLin menyembunyikan sub-gendernya? Apa karena itu Milestone?"

Raizelin langsung menggelengkan kepalanya heboh, "Tidak. Itu karena aku hanya tidak ingin orang lain mengetahuinya. Tetapi, saat mendengar bahwa Tuan muda tidak menyukai aroma feromon omega. Jadi, aku selalu waspada agar aroma feromon tidak terhirup oleh Tuan muda."

Lady tersenyum tipis. Kemudian dia berkata sambil beranjak bangun, "Baiklah. Selama masa heat, LinLin tidak boleh keluar dari rumah. Tenang saja, semua para pelayan di sini seorang Beta. Jadi tidak akan terlalu berpengaruh pada mereka."

Raizelin mengangguk paham.

"Kalau begitu bibi pergi. Oh, untuk meminta izin pada pihak kampus. Serahkan saja pada bibi, mengerti."

"Baik bibi. Terima kasih." Raizelin sedikit membungkuk ketika pihak lain keluar.

Setelah kepergian wanita itu. Raizelin langsung pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan bersiap bekerja.

......

Pada pukul sembilan malam. Semua para pelayan dan pekerja lainnya sudah memasuki kamar masing-masing. Dengan kesempatan ini, Raizelin melangkahkan kakinya menuju lantai atas. Dimana kamar Milestone terletak di sana.

Raizelin menelan ludah begitu dia sudah berada di depan pintu kamar Milestone. Dia merasa gugup, haruskah dia mengetuknya?

Raizelin mengambil nafas dalam-dalam, mencoba untuk mengumpulkan keberaniannya. Setelah itu, tanpa berpikir panjang dia langsung mengetuk pintu tersebut dengan kepalanya tertunduk.

Tuan Muda Terobsesi Dengan Pemuda Desa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang