Bab 20 : Tuan muda melakukan Scenting

14.4K 1.1K 13
                                    

Pada malam hari pukul tujuh. Di kamar, Raizelin duduk di tepi tempat tidur dengan termenung memikirkan tentang tanda-tanda kehitaman dan bekas gigitan di tubuhnya. Dia takut tanda-tanda tersebut adalah sebuah penyakit.

Untuk mengetahui apakah itu adalah sebuah penyakit atau bukan, dia berniat bertanya pada para pelayan. Akan tetapi semua para pelayan di mansion menghilang, berserta penjaga mansion. Bahkan Nyonya Lady pun menghilang entah kemana.

Ketika dia tengah kebingungan memikirkan semua orang. Milestone memberitahukan padanya bahwa para pelayan dan yang lainnya sedang berlibur.

Raizelin merasa lega untuk itu. Dia hanya takut semua para pelayan berhenti bekerja.

Raizelin menghela nafas berat. Dari pada memikirkan hal tersebut, lebih baik dia segera bersiap untuk pergi makan malam dengan Milestone.

Pandangannya tidak sengaja melihat ke arah Lionel boneka singa-nya. Dia tersenyum lebar dan menghampiri benda tersebut.

Kemudian pemuda mungil itu berkata dengan wajah cemberut, "Lionel. Kau pasti sudah melihat adegan yang tidak menyenangkan olehku. Aku memperkosa Tuan muda."

Raizelin menarik nafasnya dan membuangnya secara perlahan, dia kembali berkata sambil mengusap lembut boneka tersebut, "Aku merasa kasihan dengan Muffin. Aku sudah merebut seks pertamanya. Aku bingung harus bagaimana agar bisa menembus kesalahan-ku."

"Huh?" Raizelin menatap boneka tersebut. Kemudian dia mendekatkan telinganya pada benda itu, seolah-olah benda itu berbicara dan berbisik kepadanya. Raizelin mengangguk.

"Ide-mu sangat bagus. Aku setuju, aku mencarikan Muffin seorang Omega untuk dijadikan mate. Terima kasih." Raizelin tersenyum lebar dan mengusap lembut boneka tersebut.

Setelah menaruh Lionel. Raizelin kemudian mengambil dua paper bag dari Milestone dua jam yang lalu. Pemuda itu mengatakan bahwa Raizelin harus mengenakan pakaian yang sudah disiapkan untuknya.

Di tempat lain, di ruangan kerja. Milestone terkekeh pelan melihat kelakuan Raizelin yang berbicara dengan sebuah boneka, melalui layar ponselnya.

"Kau seperti orang gila." Gumam Milestone. Kemudian dia kembali melanjutkan pekerjaannya sembari menunggu Raizelin selesai berpakaian.

Dua puluh menit kemudian.

Raizelin memasuki mansion melalui pintu belakang. Penampilan pemuda mungil itu sangat mempesona. Penampilannya sangat sederhana hanya memakai jaket sutra berwarna hitam dengan bagian kerah dan garis kancing berwarna putih, berserta celananya berwarna hitam.

Tidak hanya itu Raizelin juga memakai sepatu bot pirang dan memakai tas kecil Ophidia. Penampilan pemuda mungil itu, walaupun sederhana tetapi sangat elegan dan mempesona.

Ketika Raizelin memasuki ruang tamu. Dia terkejut begitu melihat Nyonya Lady sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah majalah. Dia langsung tersenyum lebar dan segera menghampiri wanita tersebut.

Mendengar langkah kaki, Nyonya Lady mengangkat wajahnya. Dia tersenyum lebar begitu melihat Raizelin.

"Bagaimana dengan siklus heat-nya? Apakah berjalan dengan lancar?" Nyonya Lady berkata sambil menutup majalah.

Raizelin mengangguk, "Ya. Aku tidak mengalami masalah. Hanya saja ada sedikit kejahatan."

"Huh?"

"Ah. Lupakan saja Bibi." Raizelin tertawa canggung. Hampir saja dia memberitahu bahwa dirinya memperkosa Tuan muda.

Nyonya Lady mengangguk sambil tersenyum lembut. Kemudian dia menaikkan salah satu alisnya begitu melihat penampilan Raizelin.

"LinLin ingin kemana dengan penampilan cantik seperti ini?" Lady berkata sambil menghampiri pemuda mungil itu.

"Aku akan pergi makan malam dengan Tuan muda." Raizelin tersenyum malu-malu.

Lady tertegun sejenak. Kemudian dia tersenyum lebar, "Benarkah?"

Raizelin mengangguk semangat, "Tetapi aku tidak mengerti, kenapa Tuan muda meminta-ku untuk mengenakan pakaian mewah seperti ini. Bukankah hanya makan malam di rumah?"

Lady tertawa dua kali mendengarnya, lalu berkata lembut, "LinLin, Alpha-mu mengajak makan malam diluar artinya kalian akan berkencan."

"Ah. Aku mengerti. Tetapi apa itu ken-" Raizelin menghentikan kata-katanya begitu mendengar suara langkah sepatu.

"LinLin lihat ke belakang." Lady tersenyum penuh arti.

Raizelin memutar tubuhnya. Dia tertegun begitu melihat penampilan Milestone. Penampilan pemuda tinggi itu berbeda dari biasanya, walaupun hanya memakai Trench Coat dan kemeja berwarna hitam berserta celana sutra hitam dan sepatu sneaker putih membuat pihak lain semakin mempesona dan menarik.

Raizelin tersenyum lebar. Kemudian dia segera menghampiri pemuda tinggi itu. Dia mengamati pihak lain dari bawah sampai atas.

Milestone menggigit bibir bawahnya. Entah kenapa dia merasa gugup saat diperhatikan seperti itu oleh orang yang dia sukai.

Dia berdehem pelan dan berkata, "Kenapa kau-"

"Muffin, kau tampak berbeda dari biasanya. Kau semakin tampan." Puji Raizelin dengan mata berbinar.

Wajah Milestone memerah berserta kedua telinganya. Dia langsung memalingkan wajahnya dan berkata dengan gugup, "Benarkah seperti itu?"

"Eung." Raizelin mengangguk.

Suasana hatinya langsung bahagia begitu mendengar hal tersebut. Bahkan dia seperti merasakan kupu-kupu di dalam jiwanya. Tanpa sadar dia tersenyum lebar.

Raizelin tertegun sejenak begitu melihat Milestone tersenyum, "Muffin tersenyum. Senyuman Muffin sangat manis."

Raizelin terkekeh kecil.

Milestone tertegun. Dia berdehem keras dan kembali merubah raut wajahnya menjadi datar.

Nyonya Lady tertawa ringan begitu melihat tingkah keduanya. Membuat kedua pemuda itu langsung memperhatikannya.

"Bibi kenapa tertawa?" Raizelin memiringkan kepalanya.

Nyonya Lady menghentikan tawanya dan berkata, "Tidak apa-apa. Bibi hanya merasa tingkah kalian sangat lucu. Oh, kenapa kalian tidak segera berangkat? Nanti keburu malam."

"Bibi benar. Ayo Muffin." Raizelin tersenyum lebar pada pemuda itu.

Milestone mengangguk. Tetapi pemuda itu tidak kunjung melangkahkan kakinya.

Raizelin memiringkan kepalanya, "Ada apa? Ayo pergi."

Milestone berdehem keras. Dia melirik lengannya sendiri.

Melihat tingkah Milestone. Raizelin semakin kebingungan.

"Putraku. Kau jangan bertingkah seperti itu kepada LinLin, langsung berterus terang saja. Dia tidak akan mengerti." Lady menggelengkan kepalanya.

Kemudian Milestone berkata sambil memalingkan wajahnya, "gandeng lenganku."

"Baiklah." Raizelin tersenyum lebar dan segera mengaitkan lengan kanannya pada lengan kiri pemuda itu.

"Bibi kami pergi."

Setelah kepergian kedua pemuda itu. Nyonya Lady kembali tertawa ringan. Kemudian berkata, "Kau sangat polos LinLin. Bahkan sampai tidak menyadari bahwa Tuan muda-mu sudah melakukan scenting agar Alpha lain tidak bisa menghirup aroma feromon-mu. Hihi sangat lucu."

Ekspresi Lady menjadi murung ketika mengingat sesuatu tetapi masih dengan tersenyum lebar. Dia bergumam pelan, "Suamiku sepertinya kita akan mendapatkan menantu yang sangat cantik dan polos."

Kemudian Lady memegang sebuah Liontin. Liontin tersebut berbentuk bunga mawar pemberian dari mendiang suaminya. Dia berkata dalam hatinya sambil memejamkan mata.

Aku berharap kau bahagia di alam sana melihat Putra kita sudah menemukan mate-nya.

Bersambung.

Tuan Muda Terobsesi Dengan Pemuda Desa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang