"Tuan muda turunkan aku disini saja." Kata Raizelin biasa.
"Kenapa?" Milestone menghentikan mobilnya dan menatap pemuda itu.
"Teman-temanku sudah menungguku di sana." Raizelin menunjuk gerbang kampus, dan di sana Serena dengan Taz sedang menunggu.
Milestone terdiam sejenak. Kemudian dia mengangguk. Lalu membukakan pintu mobil yang terkunci.
Raizelin tersenyum lebar. Dia membuka sabuk pengamannya. Tanpa diduga Raizelin mendekati Milestone dan mencubit pipinya.
"Terima kasih." Raizelin langsung terburu-buru keluar dari mobil.
Milestone tertegun. Matanya bergetar, kedua telinganya langsung memerah. Dia memegang pipinya yang terkena cubitan pemuda mungil itu sambil mengigit bibir bawahnya.
"Sialan! Kenapa dia selalu membuatku tersipu?!" Milestone memukul setir mobilnya dengan keras.
......
"Kau semakin dekat dengan Senior Milestone." Taz berkata menggoda.
Raizelin tertawa, lalu membalas, "Aku dengan dia sudah berteman sejak kecil. Tentu saja aku dekat dengannya."
Taz dan Serena saling memandang. Kemudian Serena berkata, "Hidup-mu penuh kejutan LinLin. Oh, bagaimana kabarmu? Sudah satu minggu kau tidak masuk kampus."
Taz mengangguk, "Apa semuanya baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja. Hanya saja ketika aku mengalami siklus heat ada sedikit masalah." Raizelin tersenyum canggung sambil mengusap belakang lehernya.
Dia tidak menyadari bahwa kata-katanya membuat kedua orang itu terkejut.
Melihat kedua orang itu terdiam. Raizelin mengerutkan alisnya, kemudian bertanya dengan bingung, "Ada apa?"
"Apa yang kau katakan barusan? Kau mengalami siklus heat? Bukankah kau seorang Beta?" Taz menatap tajam pemuda mungil itu.
Raizelin langsung terdiam. Dia tidak tahu harus mengatakan apa. Ini benar-benar di luar dugaan, dia tidak pernah berpikir untuk memberitahu mereka bahwa dirinya adalah seorang Omega. Tetapi kenyataannya dia sendiri tanpa sadar mengatakannya.
Jika seperti ini tidak mungkin masih mengelak. Jadi lebih baik dia akan mengakuinya.
"Sepertinya kau selama ini berbohong pada kami." Serena melipat kedua lengannya di depan dada, sudut bibirnya tertarik.
"Apa itu benar LinLin?" Taz menimpali.
Raizelin kemudian tertawa canggung, dan berkata dengan jujur, "Iya. Apa kalian bisa merahasiakan ini dari orang lain?"
"Apa kau berpikir kami adalah orang-orang yang selalu membocorkan rahasia pribadi seseorang? Hm." Serena menatap tajam.
Raizelin tertawa kering, "Tidak."
"Jadi. Kenapa kau merahasiakan ini dari kami kalau kau adalah Omega." Taz berkata penasaran.
"Sebenarnya, aku tidak ingin mendapatkan mate seorang Alpha. Itu sebabnya aku merahasiakan ini. Terlebih bahwa Tuan muda membenci aroma Omega, dan aku memakai obat penekan feromon."
Kedua orang tersebut mengangguk paham. Kemudian Serena kembali berkata, "Itu artinya kau tidak menyukai Senior Milestone dan Senior Matias bukan? Bukankah mereka juga Alpha."
"Tentu saja aku menyukai mereka berdua. Mereka sangat baik padaku." Raizelin menjawab dengan ekspresi polos.
"Bukankah kau bilang, kau tidak ingin menjadi pasangan Alpha." Taz mengerutkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda Terobsesi Dengan Pemuda Desa (Tamat)
Teen FictionRaizelin Maritimia merupakan seorang pemuda desa dengan sub-gender Omega dominan. Dia tidak memiliki ketertarikan terhadap Alpha mana pun. Dia hanya ingin berpasangan dengan seorang Beta, karena menurutnya Beta yang bisa membuat dia merasa nyaman, s...