Bab 19 : Tuan muda memanfaatkan kepolosannya

13.9K 1.1K 32
                                    

Sinar mentari memasuki kamar melalui sela-sela jendela. Kedua mata cantik Raizelin terbuka perlahan, kemudian tangan mungil pemuda itu terangkat untuk menghalangi sinar mentari yang mengenai wajahnya.

Raizelin meringis saat merasakan kepalanya sedikit pusing, dia juga merasakan tubuhnya seperti tertimpa sesuatu yang berat.

Dia terdiam sejenak. Tiba-tiba matanya membulat begitu mengingat sesuatu.

Bukankah dia harusnya berada di dalam lemari? Tetapi kenapa tiba-tiba dia sudah berada di tempat tidur?

Raizelin mengangkat tangan untuk menyentuh keningnya. Dia bernafas lega begitu tidak merasakan panas lagi, sepertinya demamnya sudah menghilang. Itu berarti siklus heat-nya sudah selesai.

"Jam berapa sekarang?" Gumamnya pelan sambil berusaha memutar tubuhnya yang terasa sakit.

Ketika tangannya mencoba untuk menyingkirkan selimut. Tanpa disengaja dia menyentuh sesuatu seperti rambut. Dia langsung terdiam sejenak.

Kemudian matanya melihat kebawah. Matanya langsung membulat begitu melihat seorang pemuda dengan bertelanjang dada tengah tertidur di atas tubuhnya, tepatnya di bagian perutnya.

Tanpa berpikir panjang pemuda mungil itu langsung mendorong keras pihak lain sehingga terjatuh dari tempat tidur.

Raizelin berteriak marah, "Siapa kau?! Kenapa kau bisa berada di kamarku?! Apa yang kau lakukan padaku?!"

Milestone bangun perlahan. Dengan suara berat dan sedikit serak, dia berkata yang membuat Raizelin membeku di tempat.

"Berisik! Kau mengganggu tidurku!"

"T-tuan muda?!"

"Mn?" Milestone duduk di lantai dengan kondisi mengantuk.

"Tuan muda, kenapa kau bisa berada di kamarku? Dan kenapa kau hanya memakai celana dalam?"

"Sebelum aku menjawab. Perhatikan penampilan-mu." Milestone berkata dengan malas.

Raizelin kebingungan. Kemudian dia mengamati tubuhnya, matanya membulat terkejut dan wajahnya langsung berubah memerah ketika melihat tubuhnya telanjang bulat. Dengan cepat pemuda mungil itu menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya dengan benda tersebut.

Lalu dia menatap Milestone dan berkata gugup, "Tuan muda, apa yang terjadi? Kenapa tubuh kita berdua telanjang? Apa aku melakukan sesuatu?"

Milestone menaikkan salah satu alisnya. Tiba-tiba ide jahat terlintas dipikiran, dia menarik sudut bibirnya sejenak. Dalam satu detik wajahnya berubah cemberut dan mengangguk dengan sedih.

Raizelin tertegun. Dengan cepat dia turun dari tempat tidur mendekati Milestone sambil memegang selimutnya agar tetap menutupi tubuhnya yang telanjang.

Milestone yang melihat tingkah pemuda mungil itu menahan tawa. Dia ingin sekali kembali menerkamnya.

"Tuan muda ceritakan secara detail. Apa yang terjadi semalam?"

Milestone cemberut, "Aku akan menceritakan secara singkat."

Raizelin mengangguk dengan cepat.

Milestone tertegun. Dia memalingkan wajahnya ketika melihat mata berbinar pemuda mungil itu, matanya sangat menggemaskan.

"Kau tahu. Semalam kau memperkosaku."

Raizelin memiringkan kepalanya, "Memperkosa? Apa itu?"

Milestone langsung menatap pemuda mungil itu, dia berkata dengan ekspresi terkejut, "Kau tidak tahu arti dari kata memperkosa."

Raizelin menggelengkan kepalanya sambil tertawa canggung, lalu berkata, "Aku tidak tahu. Aku berasal dari desa jadi tidak tahu kata-kata dari orang kota. Dan selama di desa aku tidak diizinkan keluar dari area rumahku kecuali untuk sekolah saja "

Tuan Muda Terobsesi Dengan Pemuda Desa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang