Bab 06 : Teman baru

16.6K 1.3K 8
                                    

Pukul satu siang adalah waktu dimana para mahasiswa baru yang mengikuti Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus beristirahat. Saat ini Raizelin sedang berada di kantin, tengah mengantri untuk mengambil makanan.

Setelah mengambil makanan, Raizelin berniat untuk membayar. Tetapi, dia kebingungan melihat tidak ada tempat kasir. Kemudian Raizelin bertanya pada salah satu mahasiswa baru yang sudah mengambil makanan.

"Permisi, aku ingin bertanya. Dimana tempat kasirnya? Aku ingin membayar."

Seorang pemuda dengan model rambut Curly menjawab dengan ramah, "Di sini tidak melakukan pembayaran nontunai. Kau bisa membayarnya melalui mesin di sana."

Raizelin mengikuti arah pandang yang ditunjuk pemuda itu. Dia melihat ada sebuah mesin tidak jauh darinya.

"Kau bisa membayarnya menggunakan kartu mahasiswa." Pemuda itu kembali berkata.

Raizelin tersenyum lebar, dan mengucapkan terima kasih pada pemuda itu. Setelah itu, dia melenggang pergi menuju mesin pembayaran.

Setelah di dekat mesin pembayaran, dia menunggu orang lain terlebih dahulu yang tengah melakukan pembayaran. Dia juga memperhatikan orang itu cara menggunakan mesin tersebut.

Raizelin mengangguk paham begitu sudah mengerti caranya. Setelah orang lain tersebut pergi dan mendapatkan gilirannya, dia mengeluarkan kartu mahasiswanya dan mencoba menempelkan kartu tersebut.

Raizelin berpikir sudah berhasil melakukan pembayaran. Tetapi, pembayaran tersebut gagal. Kemudian dia mengulangi, mungkin dia salah menempelkan kartunya.

Setelah beberapa kali melakukan tindakan tersebut. Transaksi yang dilakukan olehnya selalu gagal. Dengan wajah kebingungan dia memperhatikan kartu mahasiswanya, dia berpikir bahwa ada kesalahan teknis pada benda tersebut.

"Hei. Bisakah kau menyingkir. Jika kau sudah melakukan pembayaran, maka pergi. Lihat orang-orang di belakang-mu sedang mengantri." Kata seorang gadis di belakang tubuhnya.

Raizelin berbalik badan, dia tersenyum canggung pada gadis tersebut dan yang lainnya. Kemudian dia bertanya, "Nona, bagaimana cara menggunakan kartu ini untuk pembayaran?"

Gadis itu menatap bosan Raizelin, dengan acuh dia berkata, "Kau sudah melakukan dengan benar. Jadi, cepat menyingkir."

"Tetapi, pembayarannya selalu gagal."

"Apa kau sudah mengkoneksikan kartu mahasiswa-mu dengan bank?" Seorang pemuda berkacamata bertanya biasa.

Raizelin menatap pemuda itu dan menggelengkan kepalanya, "Aku belum melakukan seperti itu? Dan bagaimana caranya?"

Kemudian semua orang yang mengantri langsung tertawa setelah mendengar perkataan Raizelin.

Raizelin menatap bingung pada mereka. Kenapa mereka tertawa?

"Hei anak bodoh. Kau berasal dari kota bodoh mana? Itu pun kau tidak tahu. Zaman sekarang semuanya sudah berteknologi canggih dan kau belum mengetahui apa pun, dasar bodoh." Seorang pemuda dengan badan gemuk berkata mengejek. Setelah itu dia tertawa ringan bersama dengan yang lain kecuali pemuda berkacamata.

Wajah Raizelin berubah, dia tidak menyukai perkataan pemuda gemuk tersebut. Dengan wajah kesal dia berkata, "Aku tidak bodoh. Aku dari desa itu sebabnya aku tidak tahu menahu tentang teknologi yang berada di kota. Apa salah aku tidak mengetahui caranya? Kau tidak perlu mengejek-ku jika tidak ingin membantu."

Semua orang terdiam mendengar perkataan pemuda itu.

Raizelin mendengus dingin, dia menatap pemuda berkacamata dan berkata sambil tersenyum ramah, "Bolehkah aku meminjam kartu mahasiswa-mu? Nanti aku akan menggantinya."

Tuan Muda Terobsesi Dengan Pemuda Desa (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang