12.Buku

2.2K 217 13
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

"Dek, Caca kamu dimana." panggil Tania dengan keras.

"Kemana sih, itu anak." ucap Tania. Kedua tangannya ia letakkan di pinggang, mencari seluruh penjuru rumah lewat netranya.

Tania hari ini tidak bekerja, karna restoran tempatnya bekerja sedang direnovasi. Jadi Diana meliburkan karyawannya untuk sementara waktu, juga agar mereka bisa beristirahat dan bersantai. Caca juga sedang libur, karna kelas dua belas sedang melaksanakan ujian.

Tadi Tania sudah pergi ke kamar Caca, tapi kamar itu kosong. Entah kemana anaknya itu pergi, Tania tidak tau. Lalu ia turun ke bawah untuk mencari Caca, juga tidak ada. Tania memutuskan untuk menaiki tangga menuju kamar Caca kembali, ia butuh sesuatu yang penting.

Tania mencari barang yang dicarinya dikamar Caca, lemari, laci meja, diatas meja pun tidak ada. Tania mengingat bahwa ranjang Caca terdapat laci dibawahnya, Tania berjongkok dan akan mengeceknya.

"Ma?" panggil Caca pada Tania. Ia panik, ia takut akan ketahuan. Tapi ia berusaha untuk tidak terlihat panik didepan Tania.

"Caca! Mama kaget loh. Kamu kemana aja si, mama cariin dari tadi." Tania bangkit dari duduknya dan langsung mulutnya itu menyerocos.

"Caca dari belakang ma, cari udara seger, gerah. Mama ngapain disini." tanya Caca sembari mengibaskan tangannya seolah kegerahan.

"Kamu ada pembalut? Mama lupa beli soalnya, Mama minta ya." ucap Tania pada Caca. Caca menahan nafasnya sebentar, otaknya tidak dapat berpikir jernih.

"Gaada ma, punya Caca juga abis." ucap Caca pelan.

"Dari kemarin belum dapet, dek?" tanya Tania.

"Ehm, mungkin Caca kurang makan sayur sama buah. Caca juga'kan mau ulangan, jadi banyak mikirnya." alibi Caca yang membuat Tania mengerutkan dahinya, lalu Tania menganggukkan kepalanya percaya.

"Jaga kesehatan dong sayang, jangan banyak pikiran ya." Tania menangkup pipi bulat Caca gemas.

"Mama minta tolong dong dek, beliin Mama pembalut. Yang biasa ya." Tania menyodorkan selembar uang berwarna merah pada Caca, yang diterima oleh Caca.

"Yaudah mama keluar dulu, Caca mau siap-siap." Caca mendorong dorong pelan tubuh Tania sampai keluar dari pintu. Lalu Caca menutup pintunya pelan, meninggalkan Tania yang masih berdiri didepan pintu.

"Aduh gimana nih, taro mana ya yang aman." Caca mengambil dua kotak susu hamil yang disimpannya didalam laci. Ia meletakkan kotak susu itu di atas ranjang, lalu menopang dagunya seraya menoleh kesana kemari.

Matanya melebar senang saat melihat lemari kecil, tempat boneka boneka masa kecilnya disimpan.

"Kenapa baru inget sih. Kayanya disini bakalan aman deh." Caca menyelipkan kotak susu itu diantara boneka boneka lembut miliknya. Setelah dirasa aman, Caca segera pergi ke supermarket.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

Disinilah Caca berada didalam supermarket, memang didekat rumah Caca tidak ada warung warung kecil. Karna perumahan tempat Caca tinggal adalah perumahan yang cukup elit, jadi ia harus ke supermarket karna jaraknya yang tidak terlalu jauh.

Sebelum mengambil titipan milik Tania, Caca mengambil berbagai camilan dan jajanan ringan. Tentu saja ia memilih camilan yang sehat, sehingga akan baik untuk dirinya dan si jabang bayi yang dikandungnya.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang